x

Iklan

Hamzah Zhafiri Dicky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Hama Uret Serang Padi Gogo di Gunungkidul

Hama uret menyerang sekumlah lahan padi Gogo di Gunungkidul, mengancam produktivitas petani.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bertani adalah profesi utama bagi banyak masyarakat Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Tidak boleh dianggap enteng, karena industri ini, selain menghidupi banyak rakyat, juga menjadi fondasi bagi ketersediaan pangan nasional. Kedaulatan sebuah negara, pada dasarnya akan sangat bergantung pada bagaimana produksi pangan di negara tersebut.

Namun begitu, pertanian di Indonesia selalu memiliki tantangan besar. Bertani selalu berhubungan dengan alam dan berbagai perangkat biologisnya, sehingga tantangan bertani tidak jauh-jauh dari hal tersebut. Contohnya, perubahan cuaca, kesuburan tanah, kualitas pupuk, dan yang paling merepotkan, serangan hama.

Sama seperti yang terjadi di Dusun Lemahbang, Desa Karangasem, Paliyan Gunungkidul. Petani padi di dusun ini mengeluhkan hama uret yang menyerang tanaman Padi Gogo. Ancaman hama ini sudah menyerang lahan seluas lima hektare.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ancaman hama ini sangat menganggu petani karena dapat berpengaruh terhadap produktivitas. Sudah ada lima hektare lahan yang diserang hama uret.

Hama uret menyerang pada akar tanaman padi. Akibatnya padi yang masih berusia tanam 70 sampai 80 hari mengering dan perlahan-lahan mati. Di usia 70 hari, padi sudah mulai berisi, tapi karena terserang hama jadi mati mengering.

Serangan hama uret memang belum diketahui pasti penyebabnya, tapi dicurigai bahwa serangan ini disebabkan karena pemakaian pupuk kandang yang belum difermentasi. Selain itu, juga disebabkan karena curah hujan yang minim sehingga uret dapat tumbuh dengan subur.

Untuk menanggulangi hama uret, dinas pertanian dan apangan akan menerjunkan petugas ke lapangan. Selain itu, juga akan memberikan bantuan pestisida kepada petani. “Sudah kami siapkan, tapi untuk bantuan masih menunggu hasil rekomendasi dari petugas pengamat hama di kecamatan,” katanya.

Permasalahan hama ini pun juga menarik perhatian seorang tokoh politik lokal di Yogyakarta, Bambang Soepijanto. Sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah dapil DIY, Bambang Soepijanto prihatin dengan serangan hama uret ini. Menurutnya, serangan hama ini dapat mengganggu produktivitas produksi padi di Gunungkidul pada khususnya, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya.

Lebih parah lagi, sangat mungkin serangan hama pada komoditas pertanian memiliki dampak sistemik. Bambang Soepijanto menggambarkan, jika serangan hama terus meluas, dampaknya bisa menjalar ke berbagai lini kehidupan. Produksi padi menurun, penghasilan petani menurun, harga beras meroket di pasaran, dan rakyat secara keseluruhan bisa menjerit.

Untuk itu, Bambang Soepijanto yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO) ini menghimbau agar pemerintah daerah melakukan langkah-langkah strategis untuk mencegah penyebaran hama uret lebih jauh lagi.

Ikuti tulisan menarik Hamzah Zhafiri Dicky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu