x

Iklan

Hamzah Zhafiri Dicky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Festival Sarkem Mencoba Ubah Wajah Pasar Kembang

Selama ini daerah Sarkem dipersepsikan secara negatif. Festival Sarkem mencoba ubah hal tersebut.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siapa yang tidak tahu Pasar Kembang? Masyarakat Yogyakarta sudah hampir pasti tahu atau tidak asing. Jangankan warga asli, nampaknya warga luar pun cukup familiar dengan nama Pasar Kembang atau biasa disingkat Sarkem. Wilayah yang berdempetan dengan Jalan Malioboro dan Stasiun KA Tugu Yogyakarta itu memang terkenal sebagai tempat prostitusi. Letaknya di salah satu gang kecil di Jl Pasar Kembang, masuk wilayah kecamatan Gedong Tengen.

Namun kini masyarakat dan pemerintah setempat mulai mencoba mengubah wajah Sarkem. Salah satu di antaranya dengan mengadakan Sarkem Fest untuk pertama kalinya pada tahun ini. Event kesenian dan kebudayaan ini merupakan bagian dari 'Jogja Heboh', serangkaian acara yang diinisiasi pelaku industri pariwisata Yogyakarta.

Ada beberapa pertunjukan kesenian di Sarkem Fest. Salah satu di antaranya pertunjukan barongsai dan atraksi pasukan bergada di Jalan Sarkem Yogyakarta. Selain itu juga ada pementasan teater di gang Sarkem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sehingga ini memang tujuannya nguri-nguri sejarah Kota Yogyakarta, nguri-nguri kebudayaan. Pertunjukannya ada barongsai, pasukan bergada. Untuk di Gang Sarkem akan ada performance art berupa tarian dan pameran karya lukis.

Harapannya dengan adanya acara Sarkem Fest ini bisa meningkatkan perekonomian Kota Yogyakarta dari sektor pariwisata.

Sarkem Fest sendiri merupakan salah satu rangkaian Jogja Heboh, sebuah event yang diinsiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DPD DIY dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY.

Jogja Heboh berlangsung pada 1-28 Februari 2019. Event ini menghadirkan berbagai atraksi budaya dan promo wisata, seperti fashion, belanja, kuliner, hotel, budaya, berwisata, olahraga dan sebagainya. Juga ada merchant-merchant menarik yang disediakan di ajang ini.

Selama ini Sarkem selalu dikonotasikan negatif. Pada forum Jogja Heboh kali ini kenegatifan itu mulai coba diubah untuk menjadi positif. Bahwa di dalam pasar kembang itu ada hal-hal yang bersifat kebudayaan dan kesenian. Bangunan-bangunan lama dulu di daerah Sarkem masih dipertahankan.

Inisiasi ini pun diapresiasi oleh salah seorang tokoh lokal di Yogyakarta, Bambang Soepijanto. Menurutnya, memang sudah saatnya ada terobosan baru untuk mendongkrak promosi pariwisata Yogyakarta. Tapi tidak hanya itu, perlu pula terobosan untuk memperbaiki citra negatif yang kerap berkembang di lokasi tertentu di Yogyakarta. Salah satunya tentu, Pasar Kembang ini.

Bambang Soepijanto berharap, ke depannya akan banyak kesempatan dan peluang ekonomi yang bagus di daerah Sarkem dan sekitarnya. Sehingga kemudian warga sekitar juga punya pilihan yang lebih banyak untuk dilakukan di luar apa yang biasa mereka lakukan selama ini.

Ikuti tulisan menarik Hamzah Zhafiri Dicky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB