"Segelintir orang menguasai hampir separuh kekayaan kita. Apalagi soal tanah, 1 persen populasi yaitu konglomerat menguasai 80 persen tanah kita," kata Prabowo dalam pidato, seperti yang ditulis CNN Indonesia. 

Namun, dalam debat capres ke-2, terungkap bahwa Prabowo ternyata memiliki lahan sangat luas di Kalimantan Timur 220.000 hektar. Juga di Aceh Tengah 120.000 hektar. Seperti ditulis warta kota, bila dibandingkan dengan luas Jakarta, total 340.000 hektar lahan yang dikuasai Prabowo yang terungkap dalam debat, lebih kurang setara lima kali luas ibu kota Indonesia.

Bandingkan dengan jutaan petani gurem, petani pengguna lahan dengan penguasaan kurang dari 0,5 hektare (ha). Data BPS, seperti ditulis berita satu, mencatat bahwa pada 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah 14,25 juta rumah tangga tani. 

Ini sebuah ketidakadilan penguasaan lahan yang ditampakan secara nyaris terlanjang. Untuk itulah, lahan-lahan ratusan ribu hektare yang dikuasai konglomerat itu harus diambil alih pemerintah untuk dibagikan kepada petani gurem. 

Dalam debat capres ke-2, Prabowo sudah berjanji bahwa ia mau mengembalikan lahan yang dikelolanya jika negara menghendakinya. Kini, saatnya pemerintah bertindak tegas pada 1% konglomerat yang menguasai lahan di Indonesia. Negara, dapat mengambil alih lahan para konglomerat itu untuk dibagikan kepada kaum tani. Pengambilalihan lahan dalam penguasaan 1% konglomerat itu bisa dimulai dari lahan di bawah penguasaan Prabowo Subianto, karena ia sudah berjanji bersedia mengembalikannya ke negara. 

Ayo Pak Presiden, ambil alih lahan dalam penguasaan Prabowo Subianto, untuk dibagikan kepada jutaan petani miskin yang tidak punya lahan.

Tanda tangan petisi: Pak Jokowi: Ambil Alih Lahan Konsesi Prabowo, Distribusikan untuk Kaum Tani Miskin (https://www.change.org/p/presiden-jokowi-pak-jokowi-ambil-alih-lahan-konsesi-prabowo-bagi-untuk-kaum-tani-miskin?fbclid=IwAR3HvbhI1aYxnXYqK2xqoAuKOOPcBYL8JGgl96AtWBbFL8ykUHIRe1jynLw)

Ikuti tulisan menarik firdaus cahyadi lainnya di sini.