Pertanyaan yang sering dihadapi oleh mahasiswa tingkat akhir ataupun lulusan baru yang baru saja lulus. Dalam membantu mahasiswa dalam memilih kedua pilihan tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPH bekerjasama dengan Carrer Center Departemen UPH dalam membuat sebuah kegiatan-kegiatan dalam membantu mahasiswa. Dari beberapa kegiatan tersebut ada 1 seminar yang bertema 'Entrepreneur atau Profesional?' yang di selenggarakan pada tanggal 8 februari 2019, di ruang serba guna MYC kampus UPH Lippo Karawaci.
Dalam seminar tersebut para audience dihadirkan dengan para alumni UPH yang sudah sukses dalam bidang mereka sebagai profesional maupun sebagai enterpreneur. Salah satu alumni tersebut adalah Ryo Saputra Limijaya, Alumni Hubunga Internasional (HI) UPH 2008, yang berkarier sebagai seorang profesional sebagai Head of Sales and Marketing dan juga ada satu lagi alumni Ilmu Komunikasi 2007 yaitu Richie Wirjan Seorang Entrepreneur, Owner dari Credens Strategic Branding.
Dalam Seminar 'Entrepreneur atau Profesional' Ryo menyatakan "ketika tahu 2 hal ini, maka pekerjaan itu akan jadi kesenangan dan kontribusi yang kita berikan pasti lebih besar," Ujar Ryo di Ruang Serba guna MYC UPH Lippo Karawaci,Tangerang,Jumat(8/2)
Menurut Ryo kepada peserta seminar yang umumnya mahasiswa tingkat akhir UPH, dalam memilih jalur karier yang penting harus diketahui adalah apa potensi utama dan bidang apa yang disukai untuk bekerja.
“Selain saya tahu saya ingin bekerja di bidang food and beverages, saya juga tahu saya suka semua tentang Indonesia. Ini alasan saya pilih HI juga ketika berkuliah, ingin jadi diplomat negara cita-cita awal saya. Tapi ketika saya berkarier di Anomali, saya pun akhirnya juga jadi seorang diplomat, diplomat kopi tepatnya – mempromosikan kopi Indonesia ke dunia,” papar Ryo.
Tak kalah penting, menurut Ryo, ketika ingin berkarier setiap orang seharusnya punya Growth Mindset. Artinya tidak hanya sekedar bekerja dan mengerjakan jobdesk yang ada. Namun harus punya kemauan menerima tantangan dan pekerjaan yang diberikan dengan sebaik mungkin, bekerja dengan maksimal. Modal ini yang harus ada ketika seseorang ingin berada di jajaran top of management.
Pembicara selanjutnya adalah, Richie Wirjan yang memberikan sebuah pandangan penting kepada para mahasiswa dalam membantu menjawab pertanyaan besar dalam seminar ini. Dalam sudut pandang entrepreneur, menurut Richie sebagian besar orang masih salah mengartikan Entrepreneur itu sendiri yang didefinisikan bahwa entrepreneur itu hanya asala terlihat keren, yang nyatanya usaha setahun dua tahun tidak berlanjut.
“Ketika kamu ingin jadi entrepreneur tapi kamu masih bekerja di perusahaan orang lain, pahami bahwa dengan jiwa entrepreneur, kamu punya kesempatan membesarkan perusahaan tersebut. Dan ketika memutuskan untuk menjadi entrepreneur, kamu harus pastikan apakah kalian yakin dan siap menjalani bisnis yang telah disiapkan. Entrepreneurship bukan hanya bicara tentang Business Plan, melakukan pameran, dapat pembeli, dan selesai. Tapi lebih dari itu apakah kalian siap berkomitmen dalam keadaan usaha yang sedang berjalan baik maupun melemah, kalian tetap memberikan kualitas terbaik dan bisa impactful,” ungkap Richie.
Sebagai seorang entrepreneur, Richie yang sebelumnya pernah menjadi seorang professional dengan jabatan Country Manager di Asia Digital Garden pada tahun 2015, melihat bahwa jadi entrepreneur bukan sekedar karena ingin bekerja sendiri, bebas, dan tidak berada di bawah orang lain.
Diakhir paparannya, Richie mengingatkan juga baik seseorang ingin menjadi entrepreneur atau professional, dalam kedua hal entrepreneur maupun seorang profesional kita harus memiliki prinsip yang kokoh yaitu sebuah attitude yang baik, mempunyai integritas, Profesionalitas, respect dan juga persistence
Ikuti tulisan menarik Abraham Posma Joshua lainnya di sini.
