x

Iklan

Parliza Hendrawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sumsel Ekspor Karet Rp3.9 Triliun Tahun 2018

Sumatera Selatan berhasil mengekspor karet 249.000 ton atau setara dengan Rp3.9 triliun rupiah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

KEPALA BALAI karantina pertanian kelas I Palembang, Bambang Hesti Susilo memastikan tahun lalu, Sumatera Selatan berhasil mengekspor  karet 249.000 ton atau setara dengan Rp3.9 triliun rupiah. Tahun ini sebagai tahap awal, Sumsel kembali mengapalkan karet 1.108 ton dengan nilai Rp21.6 miliar. Komoditas unggulan pertanian ini diberangkatkan dari pelabuhan Bombaru, Palembang, Jumat, 15 Maret 2019 dengan tujuan Jepang dan Finlandia. "Juga kita ekspor Kopi ke Inggris," katanya.

Diketahui, Propinsi Sumatera Selatan berada di urutan ke-10 dalam kontribusi di sektor ekspor non migas dengan mencatat angka 1.454,40 juta dolar Amerika Serikat atau berkontribusi 0,89% terhadap total ekspor non migas Indonesia senilai 162.810,20 juta US Dolar pada tahun 2018, hal ini sesuai dengan data yang dilansir Badan Pusat Statistik. Untuk itu, Kementerian Pertanian memasukan tiga komoditas unggulan kedalam fokus pembangunan pertanian di Sumsel yakni masing-masing adalah karet, kelapa bulat dan kopi.

Bambang Hesti Susilo memaparkan jumlah komoditas yang diekspor masing-masing adalah  karet yang berjumlah 1.108  ton dengan nilai Rp. 21,6 milyar atau setara dengan 1.550.000 USD  dengan tujuan Jepang dan Finlandia. Kemudia, komoditas  kelapa berjumlah 500 ton dengan nilai Rp.1.3 milyar  atau setara dengan 95.000 USD dengan tujuan ke Cina  dan komoditas kopi berjumlah 210 ton dengan nilai Rp. 4,2 milyar atau setara dengan 301.770 USD dengan tujuan ke negara Inggris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bambang  juga menyampaikan bahwa berdasarkan data sistem aplikasi Perkarantinaan, pada  tahun  2018 tercatat ekspor komoditas pertanian dari Propinsi Sumatera Selatan berupa  karet sebanyak  249.000 ton dengan nilai  Rp. 3.9 triluin, kelapa bulat sebanyak 129.001 ton dengan nilai Rp. 245,1 milyar dan kopi  sebanyak 2.195  ton dengan nilai Rp.39,5 milyar.

Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian menjelaskan petugas karantina pertanian  melakukan pemeriksaan dokumen dan fisik, memastikan komoditas pertanian tersebut bebas hama dan penyakit. Jika ditemukan adanya investasi hama, maka dilakukan tindakan karantina seperti fumigasi atau tindakan karantina lainnya guna mengeliminasi hama tersebut. Hal ini agar tidak terjadi penolakan saat tiba di negara tujuan.

Gubernur Propinsi Sumatera Selatan,  Herman Deru yang hadir dan melepas ekspor ini, dalam sambutannya  menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak, khususnya Kementerian Pertanian yang telah melakukan upaya khusus terhadap komoditas unggulan di wilayah kerjanya. Menurut Gubernur, bahwa pelepasan ekspor adalah momentum untuk menguatkan komitmen kita semua dalam upaya meningkatkan nilai tambah dari hulu ke hilir. Pelepasan ekspor komoditas pertanian dari Propinsi Sumatera Selatan diharapkan menjadi titik tolak bagi kita semua untuk senantiasa peduli terhadap peningkatan kesejahteraan petani yang merupakan faktor penting dalam upaya kita untuk peningkatan ekspor komoditas pertanian.  (pharliza@gmail.com)

Ikuti tulisan menarik Parliza Hendrawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu