x

Iklan

Rofiq al Fikri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Abah Berumur 76th yang Memukul TKO Cawapres Muda Saat Debat

Abah Berumur 76 Tahun yang Memukul TKO Cawapres Muda, Kaya, dan Sombong Saat Debat

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Oleh : Rofiq Al Fikri (Koordinator Jaringan Masyarakat Muslim Melayu / JAMMAL)

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sampai tadi siang, saya masih terus ditanyai oleh para pendukung paslon 01, mereka sedikit khawatir dan terus berdebar bertanya “apakah KH Maruf yang sepuh itu mampu berdebat dengan anak muda selama dua jam lebih?”

 

Sebaliknya para pendukung 02 terus meledek kyai Maruf bahkan dengan jumawa di medsos menyebut Sandi adalah sosok muda kaya dan gesit, mereka sangat pede akan memenangkan dengan mudah debat malam ini. Bahkan di awal debat, Sandi sempat meledek Maruf dengan ucapan selamat ulang tahun ke-76 Kyai Maruf. Tapi apa yang terjadi?

 

Yang terjadi malam ini di semua saluran medsos yang ada, publik angkat topi kepada K.H. Maruf Amin yang ternyata mampu menjaga konsentrasinya dalam durasi debat yang sangat lama, yaitu dua jam lebih.

 

Apalagi berdebat dengan tema debat yang cukup banyak, mulai dari pendidikan, ketenagakerjaan, budaya, dan sosial masyarakat. Rata-rata jawaban publik “keren yai, ternyata bisa menjawab, bahkan lebih konkret daripada Sandi”

 

Memang, lagi-lagi malam ini malam yang cukup kelam terhadap para pendukung paslon 02. Bagaimana tidak, sebelum debat mereka sangat percaya diri, Sandi yang dicitrakan sebagai sosok muda, kaya, bahkan dipandang sebagai santri modern, justru tampil cukup buruk.

 

Berkali-kali Sandi tidak menjawab pertanyaan dengan spesifik, cenderung mengalihkan topik. Apalagi, saat visi misi sedekah putih Sandi yang keliru secara medis (pencegahan stunting seharusnya sejak dalam masa kehamilan, sementara di visi misi Sandi sedekah putih untuk mencegah stunting dilakukan saat anak selesai menyusui), Sandi seolah menyetujui kekeliruan dalam visi misinya. Bayangkan, menyusun visi misi saja masih salah, ingat arah pembangunan negara sistem presidensial adalah visi misi presiden!

 

Lebih lucunya, apa pun pertanyaannya, Sandi selalu memberikan jawaban program Oke Oce. Apakah dia lupa, banyak oke oce mart yang tutup bahkan websitenya hingga sekarang tidak bisa diakses? Kecuali memang Sandi berniat membawa kegagalan Oke Oce ke level nasional.

 

Hal berbeda ditampilkan oleh lawannya Sandi yang umurnya jauh lebih tua. K.H. Maruf Amin ternyata tampil cukup santai, membeberkan data angka secara spesifik, bahkan sesekali memberikan kosakata milenial, english, dan tentu saja Bahasa Arab, lengkap dengan firman Allah dan Hadits. Dan Sandi benar-benar kalah telak dalam variasi kosakata debat oleh Maruf.

 

Malam ini, sekali lagi kita diberikan pelajaran hidup, bahwa cawapres yang dielu-elukan muda, kaya, dan santri modern (versi PKS), nyatanya telmi dan gak mampu berkosakata Arab apalagi Islami. Sebaliknya, justru KH Maruf mampu tampil sebagai pengayom, berdebat dengan santun, memberikan edukasi istilah-istilah Islam, walaupun selama ini dirinya dan JKW selalu dianggap anti Islam. 

 

Untuk ilustrasi yang sederhana, KH Maruf dengan kewibawaannya, dengan kapasitas keilmuwannya berhasil memukul TKO Sandi Uno dalam debat, sosok yang selama ini selalu dicitrakan muda, kaya, dan (sombong) gesit.

 

 

Ikuti tulisan menarik Rofiq al Fikri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler