x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Proyek MRT sebagai Kredit Politik

Alamiah belaka apabila ada orang ingin memperoleh credit point dari suatu proyek yang berhasil diselesaikan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Alamiah belaka apabila ada orang ingin memperoleh credit point dari suatu proyek yang berhasil diselesaikan, terlebih lagi bila proyek tersebut tidak mengandung kesalahan (atau belum ditemukan adanya penyimpangan), misalnya saja penyelesaiannya terlambat jauh dari target waktu yang ditetapkan, anggaran bocor di sana sini, atau menjadi sasaran kritik dari publik. Contohnya ialah Mass Rapid Transit (MRT), moda transportasi ibukota Jakarta yang baru saja diresmikan pemakaiannya.

Warga Jakarta tampak antusias mencoba moda transportasi baru ini, yang modern, (diusahakan) tepat waktu dan cepat, serta mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dalam sekali perjalanan. Warga seperti memperoleh mainan baru. Orang-orang ber-selfie ria di dalamnya dan mengunggah foto-foto mereka di media sosial. Karena itu, credit point perlu diambil dari proyek ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berupaya untuk bijak dalam menyikapi situasi ini. Dalam pidatonya saat peresmian penggunaan MRT oleh Presiden Joko Widodo, Anies menyebut nama-nama gubernur pendahulunya. Ia menyadari bahwa para gubernur terdahulu memiliki andil dalam ikhtiar mewujudkan sarana transportasi masal sebagai upaya mengatasi kemacetan di Jakarta. Masing-masing gubernur, betapapun kontribusinya dikatakan kecil oleh sebagian orang, memiliki sumbangsih. Termasuk figur yang mencetuskan ide pembangunan MRT sebagai terobosan bagi Ibukota, yakni B.J. Habibie.

Ketika gubernur dikategorikan sebagai jabatan publik yang bobot politiknya tinggi, karena dipilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat, maka credit point tersebut dianggap penting untuk menaikkan political leverage di hadapan masyarakat. Orang-orang yang menginginkan credit point tersebut berharap bahwa warga masyarakat akan mengingat kontribusi tersebut sebagai jasa dan keberhasilannya. Citra positif akan terbentuk.

Namun, di luar para gubernur dan juga orang-orang yang duduk di parlemen daerah, yang menyetujui proyek semacam ini, ada banyak orang yang juga memberi kontribusi sesuai peran masing-masing. Para pekerja, orang-orang yang bekerja di lapangan, yang di bawah terik matahari menggali tanah, mengebor terowongan, memasang rel, menyemen, memasang kabel-kabel listrik, dan sejenisnya, juga punya kontribusi. Begitu pula orang-orang yang menyiapkan sistem komputasinya, menguji kereta, mengatur lalu lintasnya, dan banyak lagi pekerjaan yang membutuhkan rincian teknis.

Anies, untungnya, tidak melupakan mereka—orang-orang yang nama-namanya tidak pernah akan disebut di media jenis apapun dan akan terlupakan ketika orang menulis dan mengenang sejarah MRT di Jakarta. Anies menulis surat ucapan terima kasih kepada pekerja yang telah menyelesaikan proyek pertama MRT Jakarta. Merekalah yang berpeluh siang malam menyelesaikan pembangunan MRT Jakarta. “Saya tahu persis karena hampir setiap malam lewat sekitar tiang-tiang pancang. Di malam gulita, saat mayoritas warga telah tidur, Anda semua berkeringat. Bekerja tanpa henti,” tulis Anies. “Ibu, Bapak, dan Saudara semua, kerja keras itu, butiran keringat jernih itu yang membuat bangsa kita bisa cemerlang.”

Keberhasilan sebuah proyek, apa lagi yang bernilai strategis dan mengundang perhatian publik, selalu mendorong orang untuk mengesankan betapa besar kontribusinya bagi keberhasilan itu. Akan tetapi, betapapun keberhasilan sebuah proyek penting memiliki nilai kredit yang tinggi, apa lagi dalam konteks politik saat ini maupun mendatang, namun bersikap rendah hati janganlah pernah dilupakan. Masing-masing orang punya kontribusi sesuai peran dan fungsinya. Juga jangan lupa, di atas langit masih ada berlapis-lapis langit. **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler