x

Iklan

Ahmad Irso Kubangun

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jangan Salah Arti, Bela Negara Beda Dengan Wamil

Beberapa orang termasuk kita, sering mengartikan kalau bela negara identik dengan Wamil (wajib militer). Padahal keduanya adalah hal yang berbeda.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Beberapa orang termasuk kita, sering mengartikan kalau bela negara identik dengan Wamil (wajib militer). Padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Sehingga kemudian, salah tafsir ini mengakibatkan orang tidak mau ikut serta dalam bela negara.

Lantas apa bela negara itu?

Terdengar mirip memang, namun, bela negara bersifat wajib bagi seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali. Bahakn juga, bela negara tidak terbentur pada batasan umur. Setiap masyarakat yang menjadi bagian dari rakyat Indonesia wajib terlibat dalam pelaksanaan bela negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti yang dikatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, “Konsep bela negara itu tidak ada batasan umur. Yang umurnya 50 tahun ke atas dan ke bawan itu disesuaikan saja porsi bela negaranya. Tidak ada pengecualian dari segi pekerjaan, mulai dari tukang ojek hingga rektor sekalipun wajib ikut serta dalam bela negara,” seperti dikutip Detik.com pada (12/10/2015).

Lalu mengapa bela negara bersifat wajib?

Berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 2002, bela negara itu dicerminkan dari sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia, tetapi juga merupakan kehormatan warga negara sebagai wujud pengabdian dan kerelaan berkorban kepada bangsa dan negara.

Sementara itu, wajib militer (wamil) adalah kewajiban bagi seorang warga negara terutama pria usia 18 hingga 27 tahun, untuk mengangkat senjata dan mengikuti pendidikan militer untuk meningkatkan kedisiplinan, ketangguhan, kemandirian dan wujud bela negara. Sederhananya, wamil itu bagian kecil dari bela negara.

Dan pada kondisi dunia saat ini, ancaman negara tidak hanya berupa perang di medan perang. Ancaman negara sudah lebih luas salah satunya lewat dunia maya. Maka, tidak ada alasan bagi kita sebagai warga negara untuk memberikan sumbangsih terbesar kita membela negara.

Karena, bela negara itu adalah wujud cinta!

Ikuti tulisan menarik Ahmad Irso Kubangun lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler