x

Artis Atiqah Hasiholan. TEMPO/Nurdiansah

Iklan

yati maulana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Film yang Dibintangi Atiqah Hasiholan Memukau di Cannes

Film The Mirror Never Dies satu-satunya film Indonesia yang diputar di festival tersebut.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Film The Mirror Never Dies, yang dibintangi Gita Novalista, Reza Rahadian, dan Atiqah Hasiholan, berhasil memukau publik festival film Cannes, Perancis. Film yang disutradarai Kamila Andini dan diproduseri oleh Garin Nugroho dan mantan Puteri Indonesia, Nadine Chandrawinata ini dirilis pada 2011 lalu.

Film ini diputar di Studio 13 dalam program Cannes Cinephiles--festival film yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Cannes pada waktu bersamaan dengan Festival de Cannes. Sekitar 200 pecinta sinema dari mancanegara menyaksikan film ini. Film arahan puteri Garin Nugroho tersebut merupakan satu-satunya film Indonesia yang diputar dalam penyelenggaran festival film Cannes.

Tanggapan dari penonton sangatlah positif atas film yang menceritakan tentang kisah anak yang menunggu kepulangan sang ayah dari melaut, demikian kata Amanda Valani, pelaku film dokumenter. Menurut Amanda Valani--yang tengah menuntut studi di London, para penonton sangat terkesan dengan keindahan alam bawah laut Wakatobi dan juga bagaimana masyarakat lokalnya menjaga kelestarian alam dan budaya. Menurut dia, salah satu penonton juga berkomentar bahwa sutradara film itu berhasil menggambarkan ikatan emosional antara ayah dan anak begitu dalam dan menyentuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Film ini akan diputar kembali pada 21 Mei di Cinema Le Raimu, Cannes. Tidak berhenti di Cannes, film itu juga akan ikut dalam Festival des Antipodes di St Tropez pada 13-19 Oktober mendatang. Film itu banyak mendapat pujian dari aspek produksi film, tata latar, dan akting dramatis dari aktris utama Gita Novalista.

Sebelum dibawa ke Cannes, film The Mirror Never Lies pernah mendapatkan berbagai penghargaan dalam negeri. Misalnya, mendapat tujuh nomine dalam Festival Film Indonesia 2011, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik untuk Camilla Andini, dan Aktris Terbaik untuk Gita Novalist. Film ini juga mendapatkan 13 nomine dalam Festival Film Bandung 2012, dan memenangi empat di antaranya, termasuk Film Terpuji dan Sutradara Terpuji untuk Camilla Andini.

Film ini menceritakab tentang gadis Bajau bernama Pakis (Gita) yang kehilangan ayahnya di laut. Dia menggunakan cermin untuk mencarinya. Pencarian Pakis membawanya pada konflik dengan ibunya, Tayung (Atiqah). Ritual Pakis yang mencari ayahnya lewat cermin tak tak menunjukkan hasil. Tapi dia tetap bertekad untuk terus mencoba. Sementara itu, Tudo (Reza Rahadian) yang putus dengan tunangannya, berjuang mengatasi patah hatinya dengan bekerja sebagai peneliti lumba-lumba. Di Wakatobi sana, dia berbaur dengan komunitas Bajau, dan tinggal di rumah Tayung.

Ikuti tulisan menarik yati maulana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler