x

Iklan

Thamrin Dahlan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mungkinkah Effendy Gazali di Tunjuk Sebagai Juru Bicara Istana ?

Peran sentral seorang Juri Bicara Istana sangat menentukan, terutama dalam menyampaikan amanat Presiden. Oleh karena diperlukan kemampuan berkomunikasi nyang baik dan cerdas agar Presiden merasa nyaman dalam setiap pemberitaan di sosial media.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setelah tanggal 20 Okttober 2014, ketika Presiden Republik Indonesia ke - 7 dilantik dan disumpah, apakah Juru Bicara Resmi Presiden sudah bisa mulai bertugas.  Artinya sosok seperti Andi Malarangeng atau Adhian Pasha yang selama  ini populer sebagai Jubir Istana akan digantikan oleh seorang yang mempunyai pola komunikasi sama dengan Presiden Joko Widodo.

Momentum inilah yang saya tunggu tunggu, karena menarik untuk diikuti setelah Jokowi dengan pola kepemimpinan yang merakyat nanti akan terkungkung oleh protokol birokrasi.  Sudah pasti rakyat sangat merindukan cara Jokowi bicara sederhana dan tidak membatasi diri sebagai seorang pejabat.   Wartawan selama ini sangat mudah meminta keterangan kepada sosok fenomenal yang dalam hitungan tahun bisa melejit sebagai orang nomor satu di Indonesia secara konstitusional.

Kalaupun nanti tetap ada seorang Jubir Resmi Istana, tentu saja apa apa yang disampaikan tidak akan persis dengan gaya (style) Jokowi. Tetap saya para pemburu berita ingin mendapat news dari sumber berita.  Akankah protokoler akan membatasi ruang dan gerak Jokowi di tinjau dari sisi keamanan seorang Presiden ataukah ada jalan tengah yang ditempuh sehingga pola komunikasi Jokowi dan rakyat tetap berjalan seperti sediakala.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah kini kita menunggu siapa sosok yang cocok menjadi Jubir Istana.  Karena walau bagaimanapun jabatan ini harus diisi guna seperti juga jabatan Sekretaris Kabinet dan Kepala Rumah Tangga Presiden.  Inilah seperangkat alat kelengkapan Presiden yang membantu sepenuhnya kinerja Jokowi selama 7 x 24 jam dalam seminggu.

Belum lagi pola blusukan yang menjadi ciri khas Jokowi.  Paspampres tentu saja sudah menyiapkan pola pengamanan khusus agar Bapak Presiden dalam menjalankan tugas tetap berada dalam keadaan nyaman dan aman ketika berada di lingkungan rakyat kecil .  Setiap blusukan atau kunjungan kerja presiden ke - 7 ini pasti menjadi berita menarik, kita lihat  bagaimana rakyat ingin langsung bersalaman.  Bukan sembarang salaman namun moment itu akan dijadikan sebagai  suatu kebanggaan tersendiri bagi rakyat kecil karena telah berhasil  menyentuh jari jemari Pak Presiden.  Kenangan tak terlupakan itu pasti  nanti akan menjadi cerita   di kampongnya apalagi kalau disertai dengan foto selfie.

Siapa kah Jubir istana. Apakah Jokowi akan memanfaatkan stock Pakar Komunikasi Indonesia yang begitu banyak tampil di media Televisi. Pakar komunikasi sangat  cocok dengan tugas Jubir mengingat keilmuan mereka adalah bagaimana agar setiap informasi atau pesan bisa disampaikan kepada rakyat dan pesan itu bisa dimengerti.  Jubir seharusnya tahu diri jangan sampai dia lebih populer dari majikan. Itu saja syarat menjadi Jubir. Posisi strategis Jubir merupakan sosok warga yang sangat dekat dengan Presiden dan sangat paham dengan selera si Boss.

Wikipedia memberikan informasi tentang sosok pakar komunikasi kondang Effendi Gazali, Ph.D., MPS ID . Lahir di Padang, Sumatera Barat, Indonesia, 5 Desember 1966; umur 47 tahun adalah tokoh Indonesia yang terkenal dengan acara yang digagasnya yaitu Republik Mimpi yang merupakan parodi dari Indonesia dan para presidennya. Effendi sekarang ini merupakan salah satu staf pengajar program pascasarjana ilmu komunikasi Universitas Indonesia.

Effendi lulus sarjana dalam bidang Komunikasi Universitas Indonesia tahun 1990, kemudian mendapatkan gelar Master dalam bidang Komunikasi dari universitas yang sama pada 1996, serta Master dalam bidang International Development (konsentrasi: International Communication) dari Universitas Cornell Ithaca, New York tahun 2000. Gelar Ph.D. dalam bidang Komunikasi Politik kemudian diperolehkan dari Radboud Nijmegen University Belanda tahun 2004 dengan disertasi "Communication of Politics & Politics of Communication in Indonesia: A Study on Media Performance, Responsibility, and Accountability" (diterbitkan oleh: Radboud University Press, Belanda, 2004)

Kita tunggu saja pengumunan Susunan Kabinet Presidential 2014-2019.  Siapa saja warga yang akan dipilih Jokowi JK menjadi Menteri untuk membantu beliau melaksanakan pemerintahan yang bersih, transparan dan profesional.  Kemudian setelah itu kita akan menyaksikan pula Jubir Resmi Istana, bisa jadi dia seorang Pria atau Wanita, namun kita  berharap sosok sang jubir hendaknya bisa meniru pola komunikasi Pak Jokowi.  Atau memang Pak Jokowi tidak memerlukan lagi seorang Jubir mengingat kepiawaian beliau ketika berdialog dengan rakyat.

Salam salaman.

TD

 

 

Ikuti tulisan menarik Thamrin Dahlan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler