x

Iklan

Abdul Manan

Jurnalis yang tertarik mengamati isu jurnalisme, pertahanan, dan intelijen. Blog: abdulmanan.net, email abdulmanan1974@gmail.com
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Anna Chapman, 'Umpan' Intel Rusia untuk Snowden

Kepala Intelijen Rusia dikabarkan memerintahkan Ana Chapman merayu Edward Snowden agar tetap tinggal di Rusia agar bisa terus ditanyai.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mantan mata-mata perempuan Rusia, Anna Chapman, bersinar karirnya setelah ditangkap oleh Biro Penyelidik Federal (FBI) Amerika Serikat karena menjadi mata-mata Rusia. Ia kemudian menjadi presenter TV, model, dan pemilik fashion bermerk dan dijuluki sebagai 'femme fatale' dan Mata Hari di era modern. Mata Hari, nama panggung Margaretha Geertruida Zelle, adalah mata-mata terkenal saat perang dunia pertama.

Chapman ditangkap bersama sembilan anggota sel mata-matanya, 27 Juni 2010, karena dugaan bekerja dalam program jaringan ilegal di bawah kendali badan intelijen luar negeri Rusia, SVR (Sluzhba Vneshney Razvedki). Chapman dinyatakan bersalah dalam dakwaan konspirasi karena menjadi agen untuk mata-mata pemerintahan asing tanpa memberitahu pemerintah Amerika Serikat. Ia dipulangkan ke Rusia pada 8 Juli 2010, sebagai bagian dari pertukaran tahanan mata-mata antara AS dan Rusia.

Cerita terbaru mengatakan, kepala intelijen Rusia dikabarkan meminta Chapman untuk merayu Edward Snowden, mantan analis di National Security Agency (NSA) yang membocorkan program pengintaian global yang dilakukan badan intelijen sinyal Amerika Serikat itu di seluruh dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal cerita baru tentang Chapman ini dikemukakan oleh mantan agen KGB, Boris Karpichkov, seperti dilansir kepada Sunday People. Menurut Karpichkov, Chapman diminta untuk menjaga agar Snowden tetap berada di Moskow sehingga Rusia sehingga bisa terus menanyainya.

Keduanya, Chapman dan Snowden, dikatakan telah bertemu sekali. Tawaran Chapman terhadap Snowden pernah disampaikan secara terbuka dalam tweet-nya. "Snowden, will you marry me?" tulis @ChapmanAnna.

"Jika Snowden menerima (tawaran Chapman), ia akan memiliki hak atas kewarganegaraan Rusia. Itu akan mengunci dirinya di Rusia. Sebagai warga negara dia perlu izin untuk pergi," kata Karpichkov kepada Nigel Nelson, wartawan Sunday People.

Karpichkov adalah agen KGB (kini menjadi SVR dan FSB) yang menyeberang ke Inggris. Namun ia masih berhubungan dengan sumber-sumber di Moskow. Dari sumber itu pula ia mengetahui soal ini. Ia juga mendengar kabar soal kekhawatiran Snowden tentang konsekuensinya jika ia memilih terikat dengan Chapman.

Mantan anggota Parlemen Konservatif Rupert Allason, lebih dikenal sekarang sebagai penulis mata-mata Nigel West, mengatakan, bahwa Chapman "cukup pintar untuk hidup dengan orang Amerika itu". Kata Allason: "Tidak banyak orang di FSB (penerus badan intelijen Uni Sovyet, KGB, yang beroperasi di dalam negeri). Dia akan siap untuk menggunakan karunia (kecantikan) yang dimilikinya."

Chapman berulangkali ditanya soal tawaran terbukanya kepada Snowden itu. Pada bulan September 2013, Chapman menolak untuk menjawab pertanyaan tentang proposal 'tawaran menikah' yang disampaikan dalam tweetnya itu saat diwawancarai oleh NBC.

Snowden meninggalkan pacarnya, Lindsay Mills, saat terbang dari Hawaii ke Hongkong, dan kemudian mendapatkan suaka di Moskow pada Agustus 2013. Saat masa suakanya berakhir tahun ini, pemerintah Rusia memperpanjangnya. Kini ia memiliki izin tinggal tiga tahun di negara itu.

Snowden diburu pemerintah AS setelah membocorkan rincian program rahasia berupa pengawasan global oleh NSA. Para pengkritiknya melihat dia sebagai pengkhianat, sementara para pendukungnya melihat dia sebagai pahlawan yang berbicara untuk kebebasan sipil.

Ikuti tulisan menarik Abdul Manan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler