x

Iklan

Adjat R. Sudradjat

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Maaf Terlalu Naif Memang, Proton Malaysia Jangan Disebut Mobnas Indonesia

Mobil produk negeri jiran Malaysia disebut sebagai produk mobil nasional (mobnas) Indonesia hanya karena penandatanganan MoU disaksikan oleh Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mobil produk negeri jiran Malaysia yang ingin dikategorikan sebagai produk mobil nasional (mobnas) Indonesia, hanya karena MoU yang ditandatangani antara Adiperkasa Citra Lestari, milik AM Hendropriyono dengan pihak Proton disaksikan oleh Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Kuala Lumpur. Kehadiran Jokowi diindikasikan sebagai dukungan pengembangan mobnas Indonesia oleh Proton.

Pemerintah telah membantah adanya kerja sama dengan Proton untuk mengembangkan industri mobil nasional di Indonesia. Namun, perusahaan otomotif dari Malaysia itu masih tetap menggunakan istilah "mobil nasional Indonesia" dalam pernyataan tertulis yang dibuat. Termasuk Hendropriyono sendiri, menurutnya penggunaan istilah mobil nasional dalam kerja sama ini tidak tepat. "Sebaiknya belajar dulu istilah akademik dengan benar," ujarnya.

Bagaimanapun baik pemerintah maupun pihak swasta sendiri yang ingin mengembangkan industri otomotif dengan menggandeng pihak luar, mesti berpikir dua kali apabila hendak mengaitkannya dengan industri mobil nasional Indonesia. Apalagi dengan perusahaan Malaysia yang diketahui ketika awal berdirinya pun mereka masih mengadopsi teknologi dari Jepang – dalam hal ini adalah perusahaan otomotif Mitsubishi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Publik sepertinya tidak apriori dalam hal ini. Apabila dibandingkan antara Malaysia yang baru hanya beberapa tahun saja dengan perusahaan dari negeri yang memang sudah lama dikenal dengan kualitasnya produk otomotifnya baik Jepang, amerika Serikat, maupun Eropa, sepertinya akan lebih bagus jika menggandeng yang terahir itu untuk proyek mobil nasional katimbang Malaysia yang dianggap sama-sama masih dalam taraf belayar seperti Indonesia.  Karena produk otomotif dari negara di kawasan Eropa, AS, dan Jepang selain sudah memiliki jam terbang yang lama, produknya pun sudah diakui dunia karena sudah teruji kualitasnya.

Apalagi jika ingat dengan sikap arogan Malaysia selama ini terhadap bangsa dan negara kita. Bagaimanapun publik menilai Malaysia bukanlah salah satu tetangga yang memiliki sikap duduk sama rendah, dan berdiri sama tinggi. Mulai dari budaya, hingga wilayah milik negara Indonesia selama ini sudah banyak yang dicaploknya. Begitu juga perlakukan terhadap para buruh migran  yang seringkali sewenang-wenang,  dengan demikian paling tidak tetangga yang satu ini sudah tidak lagi menghormati kedaulatan bangsa Indonesia ini.

Akan lebih baik lagi jika Indonesia mengembangkan kemampuan sendiri di dalam masalah proyek mobnas ini. selama ini sudah banyak diketahui kemampuan anak-anak negeri yang mumpuni di negeri ini, termasuk mereka yang masih duduk di bangku ESMK.  Selain itu kekayaan mineral penunjang utama bahan industri tersebut melimpah ruah di dalam perut bumi kita. Tinggal pihak pemerintah sendiri sepertinya harus memiliki iktikad yang baik dan benar sesuai amanat konstitusi dalam mengembangkannya.

Jadi maap saja buat proton Malaysia yang ngotot ingin dikatakan kerjasamanya dengan perusahaan mantan kepala BIN itu disebut sebagai mobil nasional Indonesia. Bangsa ini pun begini-begini masih memiliki harga diri.

Pun jangan disalahartikan jika bangsa Indonesia sebagai bangsa pendendam, melainkan sikap seperti ini musti dilakukan paling tidak sebagai bentuk pelajaran bagi tetangga yang jumawa, yang tidak menghargai kedaulatan bangsa dan negara kita.

Itu saja.***

Ikuti tulisan menarik Adjat R. Sudradjat lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB