x

Iklan

Thamrin Dahlan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Batu Akiq Pemersatu Bangsa

Kehadiran batu akiq melanda pria dewasa di nusantara. Bolehlah dikatakan demam batu ini telah begitu banyak menyita waktu dan perhatian sehingga peristiwa nasional seperti petikaian Ahok vs DPRD DKI tidak mampu mengalihkan perharian penggemar batu akiq n

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Demam batu akiq melanda nusantara.  Dimana mana pria dewasa tanpa memandang tempat dan waktu tampak bersibuk diri dengan si batu.  Batu sedang moncreng entah bersebab apa, namun sisi positif dari kahadiran batu akiq paling tidak telah menyita waktu para lelaki dari kegiatan yang tidak produktif seperti main game, gaple, remi atau main catur.

Bukan saya tidak suka batu akiq, namun sifat pelupa itulah yang tidak boleh melekat kepada pria penggemar akiq.  Berulang kali saya mendapat hadiah non gratifikasi dari sobat dalam bentuk batu.  Batu akiq itu bahkan sudah diikat apik dan indah dengan segala macam pesan bahwa batu tersebut memiliki sesuatu. Nah karena sifat pelupa itulah batu akiq tidak bisa terlalu lama nangkring di jemari manis tangan kiri. 

Batu itu tertinggal di tempat wudhu, di kamar mandi atau ditempat lain ketika cincin berbalut batu tersebut harus di buka karena akan berbersih tangan. Setelah berlalu berjam jam baru teringat bahwa batu itu telah tertinggal, dan bagi saya kehilangan batu nampaknya tidak terlalu merisaukan karena memang tidak terbiasa mengagung agungkan batu.  Lain halnya dengan arloji, apabila jam tangan itu tertinggal maka segera saja signyal tubuh memberi tahu bahwa ada yang tertinggal.  Oleh karena itu  untuk urusan jam dan dompet jarang tertinggal bin hilang ditempat umum.

Kamis lalu ketika berkendara trans jakarta saya menyaksikan keajaiban batu akiq. Naik bus way dari terminal cililtan menuju semanggi saya duduk bersebelahan dengan dua orang pria dewasa. Alat transportasi idaman  warga ini belum begitu penuh ketika beringgsut mengiggalkan mall PGC. Dua pria ini tampaknya tidak saling kenal mengenal karena ketika menunggu di halte mereka saya lihat tidak bertegur sapa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pria pertama berkopiah coklat tampat sedang sibuk menggosok batu akiq. Batu tersebut sudah diikat oleh ciincin berwarna perak.  Beliau menggosok batu di atas sejenis bahan yang terbuat dari karet alam bentuknya hitam seperti dompet. Saya perhatikan pria kedua segera membuka obrolan sembari memperlihatkan batu akiq di jemarinya yang berwarna ungu.

Setelah itu dua pria yang mempunyai hobby sama seperti ratusan juta pria penggemar batu  indonesia terlibat berdiskusi hangat , saya hanya bengong menjadi pendengar yang baik. Saya mohon izin mengambil foto batu akiq. Dengan senang hati mereka memperlihatkan jari manis masing masing, dan jepret jadilah dokumentasi batu akiq di dalam bus trans jakarta. 

Point yang ingin saya utaerakan pada tulisan ini adalah suatu hal yang biasa saja. Namun ditilik dari keberadaan batu akiq, izinkan  saya menyimpulkan bahwa kehadiran batu kecil bulat mungil tersebut telah sedemikian merebut hati para lelaki Indonesia sehingga si batu menjadi Pemersatu.  Bayangkan seandainya tidak ada batu, bisa jadi para pria itu bengong dengan kesendirian, atau paling tidak mereka asyik masyuk dengan handphone.  

Yes batu akiq telah begitu banyak menyita waktu pria Indonesia. Sepertinya meeka tidak peduli lagi dengan kenaikan harga BBM, Kisruh KPK vs Polri, Ahok dengan DPRD DKI.  Bahkan omelan istri yang merajuk karena kenaikan harga beras,  tidak mampu mengalihkan perhatian dari menggosok batu.

Salam salaman. 

 

Ikuti tulisan menarik Thamrin Dahlan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB