x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Makin Berumur Tak Berarti Makin Pikun

Kemampuan berpikir manusia mencapai puncaknya pada usia yang berbeda-beda. Makin tua tidak berarti makin pikun.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“The human brain starts working the moment you are born and never stops until you stand up to speak in public.”

--George Jessel (Hakim di Inggris, 1824-1883)

 

Tatkala memasuki usia senja, banyak orang merasa khawatir bahwa kemampuan kognitif dan emosionalnya akan menurun. Sebagian cemas menjadi mudah lupa dan berkurang kemampuan analitisnya. Mengingat apa yang baru saja terjadi, oh alangkah sukarnya. Mereka umumnya semakin khawatir bahwa penurunan kualitas itu menyangkut banyak hal.

Namun Laura Germine, peneliti posdoktoral di Center for Human Genetic Research, Massachusetts General Hospital, Boston, AS, membawa kabar yang cukup menggembirakan. Meskipun sebagian kemampuan berpikir mengalami penurunan dengan bertambahnya usia, Germine bersama tim penelitinya mendapati bahwa kemampuan berpikir lainnya justru meningkat pada usia menengah (40-50an) atau bahkan lebih.

Tidak ada usia tertentu ketika seluruh kemampuan otak mencapai puncak bersama-sama. “Itu tergantung pada aspek mana yang Anda lihat,” ujar Germine seperti dikutip banyak media AS. Seperti dikatakan oleh Joshua Hartshorne, pengajar Departemen Psikologi Universitas Harvard, yang bersama Germine mempublikasikan hasil studi mereka, “Pada usia tertentu, Anda punya kemampuan lebih baik, sementara dalam kemampuan lainnya semakin buruk.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi Germine dan kawan-kawan, yang hasilnya belum lama ini dipublikasi, mempelajari bagaimana kemampuan berpikir mengalami perubahan sepanjang hidup seseorang. Germine menganalisis hasil online test yang diikuti lebih dari 48.500 orang. Kesimpulan mereka didasarkan sebagian pada hasil tes ini dan analisis terhadap hasil studi lain yang tidak berbasis internet.

Apa yang menarik dari hasil studi ini ialah bahwa manusia puncak kemampuan kognitif pada usia yang berbeda-beda. Kemampuan berpikir inipun beragam. Misalnya, anak-anak muda usia 18-19 tahun memiliki kemampuan memroses informasi paling cepat, sementara mereka yang berusia di sekitar 25 tahun memori jangka-pendeknya paling baik.

Kemampuan membaca keadaan emosional orang lain dicapai pada usia 40-50an tahun. Memori jangka pendek mulai menurun ketika kita memasuki usia 35 tahun. Dalam studinya tahun 2011, Germine menyimpulkan bahwa kemampuan dalam mengenali wajah mencapai puncaknya pada awal 30an untuk kemudian menurun.

Hal menarik lainnya ialah apa yang diistilahkan sebagai crystalized intelligence, yang dipahami sebagai pengetahuan yang terakumulasi sepanjang hidup. Puncak kecerdasan ini, yang pengukurannya didasarkan pada vocabulary test, cenderung baru mencapai puncaknya ketika seseorang berada di akhir usia 60an atau awal 70an tahun. Di usia 60 sekalipun, kita masih mampu belajar menguasai kosakata baru.

Belum jelas apa yang terjadi. Tapi setidaknya ini memperlihatkan bahwa otak kita begitu kompleks—bahkan organ manusia yang paling kompleks. Otak tidak seperti tubuh fisik yang cenderung terus menurun seiring pertambahan usia. Studi Germine memperlihatkan bahwa otak terus berubah sepanjang usia manusia—sebagian kemampuan meningkat, sebagian lainnya menurun. Selama ini, diyakini bahwa kita lahir dengan otak yang telah mengalami perubahan hebat saat masih bayi dan di awal masa kanak-kanak, dan setelah itu otak dalam keadaan statis. Studi Germine dkk ini mengusik gagasan bahwa kekuatan otak itu stabil sepanjang usia.

Studi Germine menunjukkan bahwa sains bukanlah dogma—keyakinan ilmiah dapat berubah sepanjang ditemukan bukti-bukti baru yang mengguncang keyakinan lama. Begitu pula, jika kita bertambah umur, kita tak perlu sepenuhnya cemas, sebab kecerdasan tertentu kita bertambah baik, malah lebih baik dibanding mereka yang muda. (sbr ilustrasi: thetechjournal.com)***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB