Photo; Orang-orang yang belum waras itu dimandikan di lembaga Kris Foundations Tasikmalaya(docpri).
“Saya sangat menaruh simpati terhadap mereka yang mengalami kegilaan , mereka itu manusia-manusia yang perlu ditangani oleh Negara kita sebetulnya , dari mulai jaminan hidup,hak hidupnya mereka ,hak sembuh dari kegilaannya,biaya tanggungan kehidupannya dan hak-hak kewarga negaraan Indonesia yang mengalami kegilaan lainnya itu sama pentingnya seperti Haq Hidupnya kita-kita semua yang tidak gila ini, dan aturan perundang-undangan tentang hal tersebutpun telah dibikin draf Undang-undangnya oleh Negara Kita ,namun ! kadang-kadang hal ini hanya sebagai aturan yang dibikin begitu saja tanpa Actions yang jelas dari upaya Pemerintah kita itu bukan? , pada kenyataannya Pemerintah kita menurutku “Suka” telat mengasihkan anggaran bagi mereka , karena (mungkin) pada hal itu ada berbagai pertimbangan yang mendasar pada penyelenggaraan sebuah lembaga yang menangani orang-orang yang mendapat musibah kegilaan pada dirinya tersebut (misalnya) mereka para keluarganya akan sangat sungit memperoleh dana dari pemerintahan Indonesia , nah ,,,oleh sebab itu lalu munculah jenis Kegiatan Usaha merawat para orgil tersebut dengan berdalih mengobati orang-orang gila dengan bentuk meminta biaya pada keluarganya dengan sebentuk (sejumlah) Uang yang berjumlah besar nominalnya bagi ukuran orang-orang yang tidak mampu yang salah satu anggota keluarganya mengalami kelainan otak dengan katagory gila yang disandang salah seorang anggota keluarga mereka tersebut!” Ucapan tersebut terlontar dari Taufik (Opik 41) Pemimpin sebuah Lembaga yang menangani Orang Gila diwilayah Tasikmalaya Jawa Barat.
Usaha baik yang dilakukan Opik itupun dimulai dari Tahun 2000-an yang telah lalu , dengan bantuan beberapa orang sahabat dekatnya dia mendirikan sebuah Lembaga penanganan Orang Gila Jalanan yang bernama lembaga Keris Nangtung , ”Kenapa lembaga kami ketika itu memprioritaskan Orang Gila dijalanan,,? , Karena menurut hemat kami ,siapa lagi yang mesti perduli terhadap manusia yang menyandang predikat gila yang hidupnya hanya luntang-lantung dijalanan tanpa penanganan yang jelas , pemikiran kami itu kita kasih pikiran simplenya saja ya,,! , mungkin karena pihak keluarganya telah tidak mampu untuk membiayai beban social yang disandangnya ,,, nah,,untuk hal tersebut maka kami berfikir bahwa lembaga Keris Nangtunglah yang akan menjadikan mereka saudara-saudara kami semua , maka dengan dibantu pihak Satpol PP (Kota dan Kabupaten Tasikmalaya) ketika itu kami dapat menjaring dan mencoba membina para manusia-manusia yang tidak kami ketahui dari mana asal-usulnya tersebut!” Opikpun melanjutkan bincang-bincang singkatnya dengan penulis pada Kamis Siang (02/04) ketika sedang melakukan lawatannya kesebuah tempat,diwilayah Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya .
Diapun sempat panjang lebar bercerita bahwa, Lembaga yang dipimpinnya itu sekarang telah berubah namanya “ Sekarang nama lembaga kami itu adalah Kris Foundations dan namanyapun telah didefenitifkan dilembaga pemerintahan terkait agar kegiatan kami itu tidak bersifat abal-abal dan terkatagory Ilegal , mudah-mudahan hal tentang perubahan nama lembaga inipun akan semakin maju lagi kedepannya , karena berbagai argument yang kami kehendaki , bahwa kami tidak menginginkan kegiatan kami itu dipakai kegiatan bersifat “usaha” cari makan dari hasil mengurus dan menyembuhkan orang gila yang dimaksud!” Jelasnya.
Lembaga Kris Poundations itupun telah mempunyai AD/ART(Aturan Dasar/Anggaran Rumah Tangga)-nya sebuah lembaga yang telah diketahui oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ,”Mudah-mudahan hal ini akan semakin maju lagi,karena sekarang kami berusaha memperluas jaringan penanganan orang gila jalanan dibeberapa tempat , seperti didaerah Kecamatan Singaparna,Cineam,dan diwilayah-wilayah yang strategis lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu!” Ucapnya.
“Kamipun bukannya mengada-ada pada kegiatan yang kami lakukan ini dan pada awalnya kami sebetulnya tidak ingin terdengar oleh Media karena komunikasi kami yang terbatas, namun mungkin karena kepintaran para jurnalist yang ada di wilayah Tasikmalaya, kegiatan kami itu banyak dipublikasikan oleh televisi-televisi swasta nasional, dan pada suatu sesi wawancara tidak resmipun kami sempat diliput oleh stasiun televisi asing , hasilnya ya …biasa-biasa saja lah! Tetap penanganan orang gila di wilayah Tasikmalaya itu sayalah yang harus bekerja keras mengusahakan untuk makan dan minumnya mereka dari upaya komunikasi terbatas pihak kami dengan personil-personil orang yang perduli tentang keberadaan usaha pihak kami agar tetap bisa menghadirkan makanan dan minuman bagi 200-an orang gila yang kami kini tangani dengan dibantu rekan-rekan sejawat kami yang masih perduli terhadap kegiatan kami ini!” Jelasnya pula.
Target Lembaga Kris Foundations;
Disinggung tentang Prestasi Hebatnya (atas kegiatan tersebut) , Opik yang dikenal baik oleh Rekan-rekannya sebagai Rajanya Orgil itu menyebutkan,”kami telah memulangkan 45-an orang-orang yang telah sembuh dari penyakit gilanya , dan kamipun sempat mengawinkan seorang pasangan lelaki Gila dan telah sembuh dengan seorang perempuan Biasa (Tidak Gila) lho,,!” selorohnya.
Opikpun bercerita tentang beberapa kelucuan –kelucuan yang dialaminya dan atas suka-dukanya menangani Orang Gila dilembaganya tersebut ,baginya prinsif tentang penanganan manusia yang terkatagory gila itu harus memegang sebuah Prinsip yang jelas, “Ingatlah ,,ya..Mereka itu manusia biasa juga seperti kita-kita ini, yang sangat perlu dengan kasih-sayang, pengertian, etika, dan ketahuilah bahwa sekat (pemisah) antara orang gila dengan orang yang tidak gila itu seperti selembar rambut, jadi tipis bedanya lho…,camkan hal itu ya!” Ucapnya pula.
“Lalu target kamipun berkembang pada sebuah rencana pasti , dan mudah-mudahan hal ini akan terwujud nyata , kami akan membangun sarana penanganan orang gila disebuah daerah yang telah kami rancang sedemikian rupa agar pengelolaannya jelas dan mudah-mudahan pengurusan biaya besar yang terencana dengan pihak luar itu akan secepatnya terwujud yah..minta do,anya dari semuanya saja , dan perlu diingat juga nantinya kami berharap para manusia-manusia yang mengalami kesembuhan dari penyakit gila yang diderita oleh mereka itu nanti akan bisa berkontribusi dan melanjutkan hajat hidupnya dengan melanjutkan sebuah usaha bagi kesejahteraan dirinya maupun bagi anggota keluarganya kelak !” Pungkasnya mengakhiri bincang-bincangnya dengan penulis. Semoga ,,kami mendukung Do,anya ya ,,Bapak Rajanya Orgil OK? ….
*Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa BaratIndonesiana.Tempo.co,(02/04/2015).
Asep Rizal.
Ikuti tulisan menarik Asep Rizal lainnya di sini.