x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Passionate Practice

Mereka yang sukses telah menjalani latihan demi latihan dengan rasa senang, bergairah, dan bersemangat dengan ketekunan dan kesabaran yang tinggi. Mereka memercayai proses, bukan jalan pintas.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

If I omit practice one day, I notice it; if two days, my friends notice it; if three days, the public notices it.”

--Arthur Rubinstein (Pianis, 1887-1982)

 

Siapapun niscaya memperoleh anugerah (gift) berupa bakat, kecondongan, dan minat terhadap hal tertentu. Meskipun begitu, tidak setiap orang menyadari (aware) bahwa dirinya dilimpahi anugerah itu. Sebagian lainnya, yang merasa punya bakat tertentu, tidak menyadari bahwa bakat itu tidak cukup, harus dilatih dan dikembangkan agar bersinar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang-orang yang mempunyai growth mindset berkeyakinan bahwa kualitas diri mereka dapat dikembangkan, bakat mereka dapat ditumbuhkan, keterampilan mereka dapat diasah melalui dedikasi dan ikhtiar. Pada umumnya mereka bahagia mengetahui dirinya cerdas atau berbakat, tapi kecerdasan maupun bakat itu hanyalah titik permulaan dari keberhasilan.

Mereka yang memiliki growth mindset percaya bahwa tidak seorang pun mampu meraih prestasi hebat tanpa menempuh pembelajaran selama bertahun-tahun. Lionel Messi belajar sepakbola sejak kecil. Oleh pemandu bakat, Messi kecil ditengarai punya bakat bermain bola, tapi bakat ini tak akan bersinar tanpa latihan.

Messi belajar dan berlatih setiap hari selama bertahun-tahun untuk mengasah kecepatan, keterampilan menggocek bola, mengukur kekuatan dalam menendang (ingat, bukan kuat menendang, tapi mampu mengukur kekuatan ketika menendang), mengasah kepekaan terhadap gerak kawan dan lawan maupun ketajaman intuisi di mana ia harus berada dan kapan.

Bagi banyak orang, berlatih semacam itu mungkin dirasakan sebagai siksaan, tapi Messi niscaya menganggapnya sebagai passionate practice. Messi menjalani latihan demi latihan dengan rasa senang, bergairah dalam mengolah bola, bersemangat saat memburu dan merebut bola dari kaki lawan, dan menghargai teman satu tim dalam menciptakan irama permainan. Sebagai penonton kita bukan hanya merasakan energi dalam permainannya, tapi juga kecintaan. Karena itu, juga menghibur.

Pada mulanya, bermain bola adalah bakat, minat, dan kecondongan Messi hingga kemudian menjadi profesinya. Permainan Messi yang kita saksikan di lapangan hijau, yang menurut Pep Guardiola “tidak usah ditulis, lebih baik ditonton saja”, adalah buah passionate practice yang ia jalani bertahun-tahun. Begitu pula uang dan popularitas.

Passion-lah yang memberi ‘api spirit’ kepada Messi, Maria Sharapova, Tom Cruise, maupun Ananda Sukarlan hingga sanggup menjalani latihan bertahun-tahun. Para high performers ini percaya tidak ada jalan pintas untuk sampai di puncak. Ketekunan (persistensi) dan kesabaran, tentu saja, ada di dalamnya. Tanpa dua hal ini, The Beatles niscaya tidak akan sanggup bermain di atas panggung sebuah klab di Hamburg selama enam hari dalam sepekan sebelum mereka menjadi grup yang mashur. Grup yang lahir di Liverpool ini akan bubar sedari awal bila mereka tidak tahan banting menghadapi rutinitas tampil yang sesungguhnya merupakan ajang berlatih mereka. Tapi mereka mencintai musik dan karena itu mereka menjalaninya dengan persisten dan kesabaran. (Berapa lama Anda sanggup bertahan untuk melakukan pekerjaan yang tidak Anda sukai?)

Bila mereka abai berlatih, diri mereka akan tahu dan merasakan efeknya. Seperti dikatakan oleh pianis Arthur Rubinstein yang saya kutip di atas: “Jika saya mengabaikan latihan satu hari, saya melihat (akibat)nya; jika dua hari, teman-teman saya akan melihatnya; jika tiga hari, publik akan melihatnya.”

Itu sebagian cerita tentang mereka. Nah, kinilah saatnya memantik passionate practice Anda! (Foto: The Beatles di Hamburg, masih berlima dengan Stuart Sutcliffe dan  Pete Best penabuh drum, sedangkan Ringo Starr belum bergabung; sumber: thebeatlesnews.livejournal.com) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu