Apa yang Anda lakukan setelah selesai berwisata dan hendak kembali ke tempat asal? Kalau Anda menjawab mencari oleh-oleh atau buah tangan berarti Anda sama dengan jutaan wisatawan lainnya yang juga punya kebiasaan yang sama.
Kegiatan pamungkas dalam sebuah rangkaian wisata biasanya adalah mencari oleh-oleh atau buah tangan khas dari sebuah tempat yang baru saja didatangai. Oleh-oleh itu tentu saja buat kenang-kenangan selama berwisata ke tempat tersebut, atau kadang juga dibawa khusus buat teman atau kerabat yang menanti di rumah.
Oleh-oleh bisa apa saja, dari pakaian, hiasan rumah, assesoris, hingga makanan atau minuman. Selama benda-benda itu mencerminkan tempat wisata yang baru didatangi maka semua tentu bisa diborong. Apalagi kalau harganya bisa dijangkau.
Bagaimana kalau Anda kebetulan berkunjung ke Makassar dan berniat membawa pulang oleh-oleh khas kota ini? Jangan kuatir, Makassar punya satu sentra perdagangan yang isinya kebanyakan adalah pedagang cindera mata khusus untuk oleh-oleh. Letaknya di Jalan Somba Opu, tidak jauh dari kawasan Pantai Losari.
Jalan Somba Opu memanjang dari Utara ke Selatan sepanjang kurang lebih 1 km. Jalan ini satu arah, bermula dari Jalan Pattimura di Utara dan berakhir di pertigaan Jalan Penghibur dan Jalan Datu Museng di Selatan. Sepanjang jalan utamanya yang berada di sebelah Utara berderet beragam toko oleh-oleh yang menyajikan macam-macam barang-barang khas kota Makassar.
Wisatawan bisa mendapatkan oleh-oleh khas Sulawesi Selatan mulai dari sarung sutera, baju adat, kaos bercorak Sulawesi Selatan, gantungan kunci, songkok (penutup kepala khas), hiasan dinding sampai makanan atau minuman tradisional. Harganyapun beragam, dari yang puluhan ribu sampai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah.
Jalan Somba Opu memang sudah lama terkenal sebagai salah satu sentra oleh-oleh di kota Makassar. Selain toko oleh-oleh, jalan ini juga dipenuhi pedagang emas, alat olahraga dan jam tangan. Rata-rata pedagang adalah keturunan Tionghoa, sisanya keturunan Arab dan India. Jalan ini bisa dibilang sebagai salah satu jalan bersejarah di kota Makassar.
Salah satu toko yang bisa dibilang tertua di kawasan Jalan Somba Opu adalah Toko Ujung. Letaknya memang berada agak di ujung Selatan, tidak jauh dari mulut Jalan Somba Opu. Toko ini konon sudah ada sejak tahun 1920an, dulunya memanjang hingga beberapa ruko. Seiring berjalannya waktu, toko ini mulai mengecil. Satu per satu petaknya dijual hingga menyisakan satu petak kecil yang tetap beroperasi sampai sekarang.
Konon Toko Ujung dulunya fokus menjual kopi, salah satu hasil bumi yang paling terkenal di Sulawesi Selatan. Belakangan barang-barnag yang lain juga mulai mereka jajakan meski tetap aroma khas Sulawesi Selatan dipertahankan. Mereka sempat menjual barang-barang modern sehingga menyerupai supermarket, tapi sekarang tidak lagi.
Toko Ujung kembali ke selera asalnya, menjadikan kopi sebagai unggulan mereka. Generasi kelima yang sekarang bertanggung jawab mengelola Toko Ujung kebetulan adalah seorang grader bersertifikat sehingga dia tahu betul mana kopi yang terbaik yang dijajakan. Jadilah Toko Ujung sebagai salah satu tujuan terbaik di kota Makassar untuk mendapatkan kopi lokal terbaik selain tentu saja barang-barang lain yang juga berciri Sulawesi Selatan.
Jadi, kalau Anda kelak menginjakkan kaki di kota Makassar jangan lupa untuk berkunjung ke Jalan Somba Opu dan memborong beragam barang-barang, asesoris atau makanan dan minuman khas kota ini. Termasuk kopi tentu saja.
Ikuti tulisan menarik Ipul Gassing lainnya di sini.
