x

Iklan

Asep Rizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dedi Mizwar Kunjungi Warga Kampung Hulu Sungai Citanduy

Dedi Mizwar berkenan mengunjungi warga Kampung Cikadu Desa Guranteng Kecamatan Pager Ageung Sabtu (07/06) Siang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Photo;Wagub Jabar digandeng Pemrakkarsa Acara Asep Geliat (berbaju putih bertopi)*docpri

Wakil Gubernur Jawa Barat H.Dedi Mizwar berkenan mengunjungi warga Kampung Cikadu Desa Guranteng Kecamatan Pager Ageung  Sabtu (07/06) Siang.

Kedatangan Wagub Jabar  yang dikenal sebagai  Bintang iklan sebuah produck makanan ,  Ex-pemain sinetron dan Bintang Film layar lebar itupun sangat menyedot perhatian warga kampung diujung batas Hulu Cintanduy  dan ujung batas Wilayah Tiga Wilayah Ke-Kabupatenan (batas Kab;Tasikmalaya-Ciamis dan Batas Wilayah Kabupaten Tasikmalaya-Majalengka) tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga kampung itupun sangat menanti kedatangan orang nomor dua di-Pemprov Jabar tersebut , pasalnya Warga Kampung Cikadu adalah pejuang “Abadi”  lingkungan  Alam yang berkala turun temurun menjaga Hulu Citanduy sebagai  cikal bakal Mata Air Abadi  yang membentang  jauh  sampai ke-Hilir yang mengairi wilayah Dua Kabupaten (Kabupaten Ciamis Dan Kabupaten Majalengka)  dan  Dua Wilayah  Kota (Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar)   sepanjang zaman ini  yang  telah  dimanfaatkan oleh seluruh mahluk hidup yang ada  dihilir dari Hulu Cintanduy tersebut ,

” Secara berkala  dan turun temurun  warga  kampung ini  berjuang tanpa pamrih apapun dari pihak pemerintah Pusat maupun Daerah , merekalah pahlawan nyata lingkungan yang tidak sama sekali mendapakan piala apapun , karena warga disini sekarang telah mulai sadar bahwa usaha mereka itu ternyata bermanfaat untuk semua mahluq hidup terutama dihilir sungai citanduy ini!” Hal tersebut dikatakan  Asep Geliat  Penggiat Lingkungan Hidup yang kali ini bekerja sama dengan Universitas Indonesia bersama para pakar lingkungan hidup lainnya dalam menjalin kerjasama yang terencana.

Kedatangan Wabug Jabar beserta rombongan ke-kampung (bau lisung) itupun sempat tercium oleh  Jajaran Pemerintahan   Pemkab  setempat , dengan dipimpin oleh H.Iing  Kepala Bagian Humas Setda Pemkab Tasikmalaya para Pejabat dari berbagai leading sector SKPD Pemkab setempat itupun nampak pula berkenan hadir kekampung yang hanya  dihuni 170 Tugu Rumah tersebut  ,

 Yang nampak  ikut  hadir pada Acara tersebut diantaranya jajaran Dinas Lingkungan Hidup ,Dinas PU Binamarga , dan seluruh jajaran Pemerintahan Kecamatan Pagerageung sebagai tuan rumahpun bersama-sama menyambut kedatangan H.Dedi Mizwar yang  datang langsung dari Bandung  dengan  hanya dikawal oleh barisan Humas Pemprov Jabar ketitik lokasi kunjungannya   tersebut.

Seremony  Dilakukan Dibangunan  Kumuh  dan Nmpak  Akan Runtuh;

Titik  acara  seremony  acara  yang  disett  mendadak  itu   dilakukan disebuah bangunan yang nampak akan Runtuh , yang  dikatakan warga sebagai bangunan Multi Fungsi ,  “ini adalah sebuah bangunan Multi Fungsi , ini sebuah Mushola (Mesjid) sekaligus Madrasah tempat konsentrasi warga masyarakat ketika rembukan melakukan berjamaah  ibadat dan tempat Anak-anak dikampun ini , belajar agama atau bisa juga  sebagai bangunan PAUD  Islamiyyah yang dimiliki  warga Kampung !”.

 Seorang Warga menerangkan hal tersebut kepada penulis ,  dan penulispun sempat bertanya  sempat bertanya , “Bangunan apa ini? Koq atapnya sudah bolong-bolong , dan bahan bangunannyapun telah mulai lapuk termakan zaman , kenapa belum juga ada bantuan Pemerintah  ?, apa mereka yang diminta bantuan hanya melihat dengan sebelah mata saja ?.

Wagub Jabar  Nampak “hareugeueun” Melihat Bangunan Multi Fungsi Itu;

Nampak terlihat  wajah Wagub Jabar itu terheran-heran  namun tidak  srpatah katapun keluar dari mulutnya   (Hareugeueun-Bhs Sunda)  dengan keberadaan bangunan tempat titik acara seremony tersebut , setelah masukpun nampak dia melihat-lihat atap bangunan yang telah lapuk dia tidak banyak berkata apa-apa , dia hanya bilang dengan nada Guyonnya “Mungkinkah bila terjadi bangunan ini runtuh maka yang diharapkan warga disini mati syahid? “ ucapnya dengan nada guyon yang sempat diwarnai senyuman “Mustami” (yang hadir) , dan diapun sempat berjanji bahwa “Insya Alloh saya akan bantu !” Ucapnya  dengan nada bicara yang  tertahan dan kedengarannya  parau.

Sosok Pemrakarsa  (Sutradara)  Acara;

Sekilas kunjungan Wagub Jabar  yang  disett  sedemikian rupa  itupun nampak sukses , kesuksesan Acara yang tertata itupun tidak lepas dari Pemrakarsanya .

Adalah dia Sosok seorang Warga yang bernama Asep Geliat , dialah sosok yang yang kini terus menghembuskan semangat bagi warga kampung dimana titik Hulu Citanduy itu berada , dia merupakan sosok “Orang Pergerakan” yang perduli terhadap Alam dan lingkungan , dengan cara yang sederhana dia ciptakan gerakan menanam pohon ditebing-tebing dan dihutan-hutan dihulu sungai Cintaduy dengan cara mengumpulkan bibit-bibit pohon yang dia tanam diplastik bekas , setelah itu dia tanamkan benih itu untuk sebuah harapan pasti;  “ Lingkungan kami akan aman dari mara bahaya yang mengancam ketika lereng-lereng dan bukit ditempat kami dihulu Citanduy ini telah tidak gundul karena kayu-kayu sakti itu telah ditebangi dengan kepetingan manusia sesaat yang perlu uang dengan mengorbankan lingkungan dengan tanpa berfikir manfaat apa dan madharat apa yang akan terjadi dikemudian hari apabila Hutan dan lingkungan dihulu citanduy ini tidak ada pohonnya kembali (gundul-pen).

Lalu Asep Geliatpun menggandeng beberapa orang temannya yang dia hubungi melalui orang-orang disekitarnya yang punya tujuan sama , yaitu melestarikan lingkungan yang ada dihulu citanduy , dan diapun berhasil menggandeng beberapa pakar Pendidik di Unversitas Indonesia , dia jadikan mereka mitra kerja berkala , lalu dia hanya bilang bahwa kegiatan yang dilakukan itupun hanya jadi bahan gunjingan orang-orang saja “Banyak yang simpati , namun juga banyak yang menyepelekannya ,!” Ucapnya kepada penulis.

Namun dengan niatan hati dan semangat pantang menyerahnya dia sekarang telah berhasil menanam ribuan Pohon dihulu Citanduy tersebut , tentang  bantuan dari Keperdulian Pemerintah Republik Indonesia  yang kini diharapkannya dia hanya bilang bahwa “Keperdulian pemerintah tentang alam dan lingkungan telah wajib hukumnya , sebagaimana amat Undang-undang  Dasar 1945, tinggal kita tanya saja pada Mereka ,mau apa tidak membantu , saya secara pribadi telah berbuat dan sama sekali tidak ada yang membayar, nah,,tentang sebuah kriteria dana pemerintah untuk hal ini , saya pribadi akan bertanya ? “Dikemanakan dananya?”  Ucapnya dengan gaya bicara khasnya yang punya nada ber-api-api tersebut.

Pada Seremony Acara yang dihadiri seluruh  warga diujung Hulu Citanduy itupun  Wagub Jabar sempat memberikan pujian kepada Warga masyarakat tentang sikapnya menjaga lingkungan “Lebih baik menjaganya , jangan lebih hebat menebang pohonnya !” Ujarnya.

*“Berjalanlah selelah-lelahnya sampai lelah itu menjadi indah pada indahnya  hidupmu”  By Dedi Mizwar.

*Guranteng Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya  Jabar  Indonesiana.Tempo.co(07/06/2015).

Asep Rizal. 

Ikuti tulisan menarik Asep Rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler