x

Iklan

Fadh Ahmad Arifan

Alumnus MI Khadijah kota Malang
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Islam Berkemajuan: Maksud dan Orientasinya

Islam berkemajuan orientasinya mengajak umat supaya maju disegala bidang baik pendidikan, sosial maupun ekonomi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bulan Romadhon 1436 H, stasiun TVRI menayangkan Dialog Romadhon, “Islam Berkemajuan untuk Indonesia Berkemajuan.” Acara yang dipandu oleh Prof Dr Din Syamsuddin ini bisa kita simak tiap hari pada pukul 14:30 wib. Jauh sebelum Nahdlatul ulama (NU) mempopulerkan ide atau gagasan bernama "Islam Nusantara", kalangan Muhammadiyah telah memperkenalkan ide "Islam berkemajuan" ketika Muktamar di Yogyakarta tahun 2010.

Prof Dr Din Syamsuddin menjelaskan maksud dari "Islam berkemajuan". "Kemajuan yang dimaksudkan adalah Islam yang mampu beradaptasi, mengakomodasi serta menyesuaikan diri secara tegas dengan dinamika zaman,” kata Din dalam Pengajian Ramadhan 1436 H PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bulan juni lalu.

Merujuk kemanakah ide ini? sebatas pengetahuan saya, Islam nusantara kabarnya merujuk ke model dakwahnya para Wali atau yang populer dengan sebutan Walisongo. Ditambah konsep pribumisasinya Abdurahman Wahid alias Gus dur. Adapun "Islam Berkemajuan" versi Muhammadiyah, menurut Dr. Najib burhani di koran Sindo edisi 3 juli 2015 merupakan perpaduan dari pemikiran Muhammad abduh dan KH. Ahmad dahlan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dosen Tetap Fakultas Aagama Islam (FAI) Unmuh Yogyakarta, Bapak Muhsin hariyanto dalam artikelnya di situs resmi Muhammadiyah menulis, KH Mas Mansur kabarnya pernah memakai ide ini juga. kata beliau, bahwa untuk mencapai Islam yang berkemajuan, umat Islam harus maju dalam semua bidang. Selain itu, Bapak Muhsin juga mempertanyakan apakah gagasan "Islam yang Berkemajuan" yang pernah dipraktikkan oleh KH Ahmad Dahlan dan juga KH Mas Mansur ini sudah benar-benar dipahami oleh warga Muhammadiyah, utamanya para pemimpinnya?

Hingga artikel ini terbit, saya berpandangan jika "Islam nusantara" ala NU dikritik habis-habisan oleh kalangan Muslim modernis, entah kenapa ide yang diusung Muhammadiyah belum ada yang berani mengkritisi. Tokoh-tokoh dari Hizbut tahrir, Persis, FPI dan lain-lain belum ada reaksi sebagaimana mereka bereaksi keras kepada ide yang dimunculkan NU.

Bagaimana perbedaan antara 2 ide tersebut? Jawabnya, Islam Nusantara coraknya sinkretik. Sedangkan Islam berkemajuan coraknya mereformasi sesuatu yang dipandang jumud. Islam Nusantara bersifat Jawa sentris dan itu belum tentu diterima oleh umat Islam di luar pulau Jawa seperti Sumatera dan Aceh. Islam berkemajuan tidak terpaku pada batas teritorial atau unsur kedaerahan seperti sebutan Islam Timur tengah, Islam Eropa, Islam Melayu, dan lain-lain.

Satu hal lagi yang perlu digaris bawahi disini, Islam nusantara berorientasi melindungi tradisi-tradisi NU dari serbuan kaum modernis dan pihak-pihak yang dicap "Radikal". Sedangkan Islam berkemajuan orientasinya mengajak umat supaya maju disegala bidang baik pendidikan, sosial maupun ekonomi.

Terakhir sebelum menutup artikel singkat ini, apabila dibolehkan mengkritisi gagasan Islam Berkemajuan. Ditinjau dari istilah saja, "Islam berkemajuan" sudah menunjukkan suatu pengakuan bahwa islam yang dijalankan oleh warga Muhammadiyah itu seolah-olah terbelakang. Hemat saya, bukankah Islam itu ajarannya sudah maju dan selaras dengan perkembangan zaman. Jadi buat apa diberi embel-embel tambahan "berkemajuan". Wallahu'allam bishowwab

Ikuti tulisan menarik Fadh Ahmad Arifan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler