x

Novak Djokovic menyeka kepalanya dengan handuk setelah memenangkan set pertama melawan Marin Cilic saat bertanding di perempat final tunggal putra, di All England Lawn Tennis Championships di Wimbledon, London, 8 Juli 2015. Djokovic akan bertemu Rich

Iklan

Toriq Hadad

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Yang Muda yang Kalah

SATU catatan penting dari Wimbledon tahun ini: pemain-pemain tua masih jauh lebih kuat dibandingkan petenis generasi muda.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

SATU catatan penting dari Wimbledon tahun ini: pemain-pemain tua masih jauh lebih kuat dibandingkan petenis generasi muda.

Petenis rupawan Spanyol, Garbine Muguruza, 21 tahun, hampir saja mematahkan dominasi para seniornya ketika ia memberikan perlawanan sengit pada Serena Williams sebelum kalah di final. Serena, 33 tahun, merupakan generasi petenis di atas 30 tahun yang masih belum tersaingi. Bahkan, Serena mencatatkan diri sebagai petenis pertama yang memenangi begitu banyak gelar turnamen top dunia atawa grand-slam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Petenis putri Amerika Serikat itu lima kali menjuarai Australia Terbuka, dua kali juara di Rolland Garros tempat Prancis Terbuka digelar, lima kali menjuarai AS Terbuka, dan enam kali menjadi ratu lapangan rumput Wimbledon –termasuk kemenangan atas Muguruza di final Wimbledon lalu.

Duel petenis “tua” juga terjadi di tunggal putra. Pertarungan Novak Djokovic versus Roger Federer di final Wimbledon 2015, Ahad ini, merupakan duel terbanyak antar pemain tennis profesional. Keduanya sudah bertemu 39 kali --termasuk satu kali Federer menyerah alias walk-out -- dan sejauh ini Federer unggul 20-19. Dalam turnamen kategori paling top yakni grand-slam, mereka sudah 12 kali bertanding --kurang satu pertandingan dibandingkan Djokovic melawan Rafael Nadal.

Di arena lapangan rumput Wimbledon, catatan perjumpaan keduanya seimbang: 1-1. Federer menang di final pada 2007. Djokovic membalasnya di final 2014. Pada 2012, Federer juga menang di semifinal atas petenis asal Serbia yang sekarang menempati peringkat 1 dunia itu.

Djokovic lebih muda dibandingkan Federer. Petenis asal Serbia itu sekarang 28 tahun. Pencapaiannnya fantastis. Pada Juli 2003, ia baru menduduki peringkat 767 dunia, lalu dengan cepat meroket menembus 100 besar –tepatnya 94 dunia – pada Juli 2005. Pada bulan Maret 2007, ia sudah duduk di peringkat 10 dunia. Dan hanya dalam waktu empat tahun kemudian, tepatnya bulan Juli 2011, petenis dengan tinggi 188 cm ini sudah bercokol di peringkat 1 dunia sampai sekarang!

Roger Federer berasal dari generasi yang lebih tua daripada Djokovic. Petenis Swiss ini sekarang 33 tahun dan bahkan sudah mempunyai empat orang anak dari istrinya, Lynette.

Sejak Oktober 2014, Federer sudah duduk di peringkat kedua. Tapi ia pun pernah berhasil merajai peringkat pertama sejak Juli 2012 sampai Oktober tahun yang sama. Bahkan, sebelum itu, pada Juli 2009 sampai Mei 2011, Roger juga menempati posisi paling puncak di dunia itu.

Seandainya di final Wimbledon malam ini Roger berhasil menaklukkan Djokovic, pasti ia segera kembali ke peringkat 1 tenis dunia.

Mungkinkah? Banyak yang mengatakan itu tergantung bagaimana dua nam besar pelatih keduanya meracik “ramuan” yang jitu untuk menaklukkan lawan. Boris Becker asal Jerman yang sekarang menangani Djokovic akan beradu taktik dengan Stefan Edberg, petenis legendaries Swedia, yang sekarang melatih Federer.

 

TH, dari sejumlah sumber

Ikuti tulisan menarik Toriq Hadad lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler