x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pilih Frasamu: Satu Tim, Satu Mimpi

Pemimpin yang hebat tahu bahwa kata-katanya dapat membentuk kultur organisasinya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Kita akan berhasil,” ujar direktur utama sebuah perusahaan di hadapan para manajer. Briefing tengah berlangsung di sebuah ruang pertemuan. Suasana cukup tegang, sebab mereka akan memulai sebuah proyek besar untuk pertama kali. “Memang banyak rintangan yang kita hadapi,” kata dirut kembali, “namun kita mesti percaya bahwa melalui kerjasama tim yang erat, rintangan apapun akan mampu kita atasi. Ingat, kita adalah satu tim, satu mimpi.”

Frasa terakhir itu menjadi penutup pertemuan yang diingat oleh para manajer ketika keluar dari ruangan: “Satu tim, satu mimpi.” Barangkali mirip mantra yang menyemangati para manajer untuk menyingkirkan konflik negatif dan membangun kerjasama. Keragaman pandangan tidak diabaikan, melainkan justru memperkaya perspektif dalam ikhtiar meraih tujuan. Prinsip ini lalu dikemas dalam frasa yang mudah diingat oleh siapapun di dalam organisasi.

Sebagian manajer, yunior maupun senior, terkadang kurang memberi perhatian pada aspek pemilihan kata-kata, frasa, maupun kalimat ketika berbicara di hadapan timnya. Banyak yang merasa bahwa aspek bahasa bukan hal yang perlu dipikirkan. Asalkan pesan-pesan dan perintah-perintah penting sudah tersampaikan, mereka menganggap bahwa hal itu sudah cukup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa yang terlupakan ialah bahwa spirit sebuah perusahaan dapat dilihat dari suara-suara yang memancar dari ruang para leader-nya. Apakah leader-nya seorang yang optimistis, apakah ia seorang yang maunya tahu beres, ataukah ia seorang yang menebarkan harapan kepada timnya di tengah kesulitan dan tekanan dapat diketahui dari apa yang ia ucapkan dan bagaimana ia mengucapkannya. Di dalamnya tergambar bagaimana ia mengorganisasi timnya. Dalam kata-kata tersebut tersimpan nilai-nilai yang dibagikan bersama dan menjadi panduan bagi tim.

Banyak manajer yang kurang menyadari bahwa kata-kata yang mereka pilih saat berbicara dengan karyawan dapat menimbulkan dampak tertentu. Kalimat yang sama dapat menimbulkan efek yang berbeda bila ditujukan kepada orang yang berlainan. Pada sebagian orang, kalimat tersebut dapat memompa semangat mereka. Pada sebagian yang lain, kalimat yang sama justru membikin karyawan semakin ciut.

Bahasa dan cara pengucapan para manajer, oleh sebagian ahli manajemen, mencerminkan kultur yang berkembang dalam perusahaan. Semua ini tak ubahnya mantra, yang diekspresikan dalam frasa yang sering digunakan dan menyebar bagai gelombang ke seluruh bagian organisasi. Frasa “satu tim, satu mimpi” dapat menumbuhkan semangat teamwork di antara departemen yang berlainan. Departemen boleh berbeda, tapi mimpi sama. Dalam perjalanan waktu, frasa ini menjadi bagian dari leksikon sehari-hari, menjadi idiom yang sering dikutip oleh karyawan.

Dalam kasus Enron, perusahaan AS yang ambruk karena digeogoti skandal keuangan, bahkan sebuah frasa mencerminkan budaya perusahaan dan memengaruhi perilaku manajer dan karyawan. Sebelum akhirnya ambruk, eksekutif perusahaan Amerika ini memompakan semangat juang kepada karyawannya dengan frasa seperti ‘We’re an aggressive culture’ dan ‘Money is the only thing that motivates’. Kata-kata ini memiliki kekuatan yang menggerakkan orang-orang Enron untuk agresif dalam memperluas ekspansi bisnisnya, bahkan hingga memasuki wilayah abu-abu dan kemudian mendatangkan kebangkrutan yang merugikan ekonomi.

Pemimpin perusahaan yang hebat tahu bahwa kata-katanya dapat membentuk kultur perusahaan. Horst Schulze dari Ritz-Carlton, misalnya, membangun semangat dan kebanggaan karyawannya dalam melayani para tamunya dengan frasa “We’re ladies and gentlemen serving ladies and gentlemen.” Frasa ini mudah diingat dan sangat memotivasi, sebagai staf hotel mereka harus memberi pelayanan terbaik tanpa merasa rendah diri di hadapan tamu hotel yang dilayani.

Nah, sebagai manajer dan pemimpin, apa frasa pilihan Anda? (foto: tempo) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB