x

Rachmawati Soekarnoputri. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

Iklan

Agus Supriyatna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ah, Ibu Rachmawati...

Dalam tubuh berita disebutkan, Kim Jong Un, pemimpin 'nyeleneh' Korea Utara, adalah salah satu yang dapat penghargaan The Star of Soekarno.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Senin pagi, sembari menyeruput kopi di warung yang tak jauh dari komplek perumahan, tempat saya tinggal, iseng saya membuka beberapa portal berita. Salah satu portal berita yang saya buka adalah Tempo.co.

Di portal berita milik Tempo itulah, saya membaca sebuah berita yang kemudian menggelitik saya untuk menuliskan ocehan tak penting ini. Berita yang saya di Tempo.co, berjudul : Rachmawati Beri Kim Jong Un Penghargaan Soekarno, Alasannya, yang diposting pada hari Senin, 28 September 2015, pukul 08:17 WIB. 
 
Dalam tubuh berita disebutkan, Kim Jong Un, pemimpin 'nyeleneh' Korea Utara, adalah salah satu yang dapat penghargaan The Star of Soekarno. Penghargaa ini diberikan oleh Yayasan Pendidikan Soekarno, dimana salah satu pendirinya adalah Rachmawati Soekarnoputri. Selain Kim, tokoh lain yang juga dapat penghargaan serupa adalah, mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mantan Presiden Kuba Fidel Castro, mantan Presiden Venezuela Hugo Chavez, Raja Yordania King Abdullah II, dan Raja Maroko King Mohammed VI. Penyerahan penghargaan telah dilakuka Minggu, 27 September di Hotel Borobudur, Jakarta. 
 
Khusus untuk Kim, Ibu Rachmawati memberi alasan, kenapa pemimpin Korea Utara itu diberi penghargaan. Kata Ibu Rachmawati, Kim membawa angin segar perubahan untuk Korea. Kim dimata Ibu Rachmawati, adalah tokoh yang terus berikhtiar menggabungkan dua Korea, Korea Utara dan Selatan. Dengan ikhtiar itu, Kim dianggap tokoh yang ingin menciptakan perdamaian di semenanjung Korea yang memang terus menegang. 
 
Tak hanya itu, Ibu Rachmawati juga beralasan, Kim adalah sosok yang lantang menentang imperialisme. Maka Kim layak dapat penghargaan. Kim di mata Ibu Rachmawati, semangat serta pandangannya segaris lurus dengan Soekarno, ayahandanya yang juga Presiden RI pertama. 
 
Setelah membaca berita itu, kegiatan nyeruput kopi terhenti sejenak. Apa benar Kim itu tokoh yang terus mengupayakan perdamaian di semenanjung Korea?Bukankan Kim lebih banyak yang melakukan provokasi hingga membuat kawasan itu tegang menyambut perang?  
 
Lalu, apakah Ibu Rachmawati tak juga mempertimbangkan bagaimana dengan begitu gampangnya Kim si pemimpin Korea itu mencabut nyawa orang, bahkan hanya karena urusan sepele? Ah, Ibu Rachmawati.... gumam saya, sembari menandaskan sisa kopi di gelas. Saya kira Nelson Mandela lebih pantas...
 
 
 
 
 
 
 

Ikuti tulisan menarik Agus Supriyatna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler