x

Surya Paloh. TEMPO/Frannoto

Iklan

Agus Supriyatna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pak Paloh, Nyenyakkah Tidur Bapak Semalam?

Nah, bila memang tak terlibat, tak ada alasan bagi Pak Paloh tidur tak nyenyak.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kamis, 15  Oktober 2015, kabar buruk itu datang dari Rasuna Said, markas Komisi Pemberantasan Korupsi. Kabar buruk itu untuk Pak Surya Paloh, juga semua keluarga besar Partai Nasional Demokrat. Kabar itu terdengar seperti bunyi geledek di siang bolong. Mas Rio Capella di umumkan jadi tersangka dalam kasus dana bansos yang telah menyeret Pak Gatot Pudjo Nugroho, Gubernur Sumatera Utara,  kader Partai Keadilan Sejahtera atau PKS. Yang mengumumkan Mas Johan Budi salah satu petinggi KPK. Jadi ini pengumuman yang sahih bin resmi. 
 
Mas Rio sendiri bukan kader PKS. Tapi Mas Rio adalah kader Partai Nasional Demokrat atau NasDem, partai yang sekarang dikomandani Pak Surya Paloh bos Media Grup yang punya stasiun Metro TV. Jabatan Mas Rio di NasDem tak sembarangan. Dia, adalah Sekretaris Jenderal. Secara politik, Mas Rio adalah orang nomor dua, setelah Pak Surya Paloh, bosnya NasDem. 
 
Ditetapkannya Mas Rio jadi tersangka, bagi Pak Paloh ibarat ia disambar geledek dua kali berturut-turut.  Sebab, sebelum Mas Rio jadi tersangka, di kasus yang sama, KPK juga telah menjerat Pak OC Kaligis pengacara senior yang juga petinggi di Partai NasDem. Hanya dalam satu kasus, dua kader Pak Paloh terjerat. 
 
Tentu, sebagai orang nomor satu di NasDem, ditetapkannya Mas Rio jadi tersangka, adalah pukulan tersendiri. Tak hanya bagi Pak Paloh, juga bagi partainya. Apalagi, nama Pak Paloh juga dikait-kaitkan. Meski untuk ini, Pak Paloh sudah membantahnya dengan lantang. 
 
Namun, sepertinya hari-hari Pak Paloh tak lagi seperti sedia kala. Boleh jadi makan pun kurang enak, memikirkan nasib NasDem yang pastinya akan kena getah dari kasus Mas Rio. Padahal partai yang dinakhodai Pak Paloh, baru seumuran jagung. Pak Paloh juga masih sedang sibuk-sibuknya menikmati buah kemenangan politik, setelah sukses mengantarkan Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla ke Istana.
 
Tapi kabar dari Rasuna sepertinya  membuat Pak Paloh tak tenang. Bagaimana tidak, sekarang saja Pak Paloh, sibuk membantah keterkaitan dirinya dalam kasus itu. Saya tak tahu, apa yang sekarang berkecamuk di pikiran Pak Paloh. Pusing? Ruwet? Hanya Tuhan dan Pak Paloh yang tahu. Saya juga tak tahu, apakah Pak Paloh nyenyak tidur, setelah Mas Rio jadi tersangka? 
 
Mudah-mudahan Pak Paloh masih bisa nyenyak tidur. Karena seperti lantang diucapkannya, dia sama sekali tak terlibat dalam kasus yang kini menyeret Mas Rio. Nah, bila memang tak terlibat, tak ada alasan bagi Pak Paloh tidur tak nyenyak. Mungkin yang sedikit menganggu, kasus Mas Rio pasti akan memukul citra partainya. 
 
Mungkin hanya itu yang bakal jadi beban pikiran Pak Paloh. Apalagi Desember kian dekat, dan partainya mesti bertarung lagi dalam Pilkada serentak di bulan itu. Kalau citra NasDem melorot, tentu itu bukan kondisi yang menguntungkan bagi partainya saat bertanding di Pilkada nanti. 
 
Ataukah ada pikiran lain, yang membuat lelap tak bisa cepat di jemput? Mudah-mudahan bapak nyenyak tidur. Karena kalau kurang tidur, wajah tampak tak segar. Dan tentunya itu tak enak dilihat. Padahal bapak selalu berusaha tampil sempurna  jika tampil di layar kaca. Tak elok dilihat rasanya, saat bapak berpidato berapi-api dengan suara menggelegar, namun kantung mata menggembung tanda tidur tak cukup. 
 
Pak SBY contohnya Pak. Bapak pasti tahu, bagaimana kantung mata Pak SBY yang menggembung. Itu mengurangi penampilan bukan? Apalagi bapak, selalu tampil gagah di layar kaca. Jadi tak usah pikirin Mas Rio. Biarlah dia mempertanggungjawabkan perbuatan dan tindakannya. Toh, Mas Rio sudah mundur juga dari DPR dan juga dari jabatannya di partai. Jadi, tak usah pusing kan Pak. Tunggu saja, apa ada pengumuman lanjutan dari Rasuna Said. Selama belum ada pengumuman dari Mas Johan, atau Pak Ruki, tidurlah dengan nyenyak pak. Kurang tidur tak baik, nanti bapak akan seperti Pak SBY. 
 
Dan saran saya, jangan putar chanel televisi stasiun sebelah ya... 
 

Ikuti tulisan menarik Agus Supriyatna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB