x

Iklan

Nurdin Saleh

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Nasib Sial Mourinho, Karena Kualat pada Dua Wanita Cantik?

Mourinho gencar diberitakan akan segera dipecat Chelsea. Kondisi yang dihadapinya mirip dengan di Real Madrid pada 2013. Sama-sama ada wanita terlibat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jose Mourinho tengah gelisah di Chelsea. Ia kian gencar diberitakan akan segera didepak dari klub bermarkas di Stamford Bridge itu, menyusul rentetan hasil buruk yang diraih The Blues.

Kabar itu bukannya tanpa dasar. Sebagai juara bertahan Piala Liga, Mourinho harus melihat timnya terdepak di babak keempat. Menyandang status juara bertahan Liga Primer Inggris, kini Chelsea juga tercecer di luar posisi sepuluh besar klasemen. Miris, bukan?

Lantas, apa yang salah dengan Chelsea? Itu juga yang jadi pertanyaan banyak pihak, juga mungkin para petinggi Chelsea. Banyak yang terheran-heran karena kasus yang terjadi di tim ini berbeda dengan tim-tim lain, Juventus misalnya yang juga tengah terpuruk. Secara umum Chelsea tak banyak mengalami perubahan ketimbang musim lalu, sehingga penurunan drastis dalam performanya jadi misteri yang terus dibahas dan dicari jawabnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di berbagai media Inggris sempat muncul jawaban: Chelsea terpuruk karena Mourinho gagal membina harmoni di ruang ganti. Para pemain Si Biru bahkan disebut-sebut telah memberontak kepadanya, karena tak suka dengan perlakuan kasar pelatih ini terhadp sejumlah pemain senior. Hal ini tentu saja dibantah, baik oleh pemain atau Mourinho sendiri. Tapi, isu itu, juga spekulasi soal pemberontakan itu, tetap tak padam karena di lapangan Chelsea tak juga meraih hasil meyakinkan.

Kondisi yang dialami di Chelsea itu mengingat kita pada akhir-akhir tugas Mourinho di Real Madrid, pada 2013. Saat itu, isu soal harmoni ruang ganti serta perselisihan dengan pemain juga mengemuka. Ia akhirnya dipecat dari klub raksasa Spanyol itu dan digantikan dengan Carlo Ancelotti, yang juga gagal bertahan hingga kini. Akankah Mourinho mengalami nasib sama seperti di Real Madrid? Waktu yang akan menjawabnya.

Yang menarik ada dua faktor yang relevan disinggung terkait situasi yang dihadapi Mourinho di dua klub berbeda itu. Keduanya melibatkan sosok wanita, meski mungkin tak berkorelasi secara langsung dengan krisis yang terjadi.

Wanita pertama adalah Sarah Carbonero, kekasih Iker Casillas, kiper Madrid. Jengkel dengan ulah Mourinho yang terus meminggirkan pacarnya, Carbonero kemudian mengumbar rahasia ruang ganti Madrid. Ia membenarkan bahwa konflik terjadi di sana.

“Kita melihat presiden sangat marah dan gelisah. Seperti yang Anda ketahui, di ruang ganti sedang tidak baik. Sangat umum bahwa pemain tidak berdiskusi dengan pelatih,” kata Presenter televisi dan wartawan olahraga Spanyol itu. “Sekarang tidak ada perpecahan dalam ruang ganti. Namun kita harus menunggu hingga akhir musim untuk melihat apakah Mourinho pergi, karena dia sudah memiliki berbagai rintangan di Madrid.”

Predikdi Carbonero, yang sakit hati, akhirnya benar. The Special One didepak Real Madrid pada akhir musim itu.

Wanita kedua ada di Chelsea, yakni Eva Carneiro, yang sebelumnya jadi dokter tim. Eva sempat jadi sorotan karena perselisihannya dengan Mourinho pada laga melawan Swansea City, di Stamford Bridge, Agustus lalu. Mourinho saat itu panik dan sempat marah kepada Eva, bahkan dikabarkan sampai mengeluarkan kata-kata kasar yang bernada melecehkan kewanitaanya. Penyebabnya, dokter cantik itu dianggap kurang sigap menangani Eden Hazard yang tergeletak di tengah lapangan.

Mourinho juga mengulang kekecewannya itu di luar lapangan. “Saya kecewa dengan staf medis tim kami. Sebab entah dokter entah sekretaris, jika berada di bangku cadangan, harus mengerti tentang pertandingan,” kata dia dalam konferensi pers seusai pertandingan. Laga itu berakhir dengan hasil yang mengecewakan buat sang juara bertahan Liga Primer Inggris ini, yaitu imbang 2-2.

Setelah kejadian itu, keduanya tak lagi akur. Asosiasi sepak bola Inggris (FA) sempat meneliti kasusnya, tapi memutuskan Mourinho tak melanggar aturan dalam insiden itu. Eva akhirnya memilih ke luar dari Chelsea dengan membawa sakit hati, bahkan sempat berancang menggugat pelatih itu, juga Chelsea. Banyak kata-kata buruk dari Eva untuk Mourinho, termasuk bahwa kelakuannya yang tak menghargai wanita membuat sepak bola mundur 30 tahun.

Setelah Eva pergi, dokter wanita lain dikabarkan akan menggantikannya. Kabar itu belum terbukti.Yang, sudah terbukti, kondisi Chelsea tak juga membaik. Tim itu terus terpuruk sehingga membuat Mourinho kian gencar diberitakan akan dipecat.

Bila pemecatan itu terjadi, pasti pertimbangan prestasi dan performa tim yang jadi pertimbangan para pertinggi Chelsea. Tapi, sebagian pihak juga mungkin akan menghubung-hubungkannya dengan dua wanita yang hatinya disakiti oleh pelatih itu. Mourinho telah kualat, kalau meminjam istilah di negara kita.(*)

Sumber foto: www.sportsjoe.ie

Ikuti tulisan menarik Nurdin Saleh lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler