x

Iklan

Ricky Vinando

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Beruang Merah Marah Besar, Ungkap Kelicikan Turki

Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan membantah keras tudingan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang menuding Turki

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

menembak jatuh jet SU-24 Rusia tak lain disebabkan oleh Turki yang hendak mengamankan distribusi minyak melalui konvoi ratusan truk yang membawa minyak yang hendak menditribusikan minyak ke Turki.

Bahkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menantang Presiden Putin untuk membuktikan tudingannya tersebut. Sebelumnya diketahui bahwa, beredar kabar bahwa Turki terbukti membeli minyak dari ISIS dan kemudian menjualnya di pasar nasional Turki.

‘’Saya akan tegaskan di sini, jika tuduhan itu benar, kehormatan negara ini mengharuskan saya untuk meninggalkan jabatan ini’’, kata Erdogan di sela-sela Konfrensi Perubahan Iklim di Paris, Senin (30/11/2015). Saya juga ingin memberi tahu Tuan Putin, apakah dia akan bertahan jika terbukti itu tidak benar, ungkap Erdogan, sebagaimana dilansir dari laman Reuters.com

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perang pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tersebut diyakini akan terus membuat hubungan kedua negara makin memanas, Meskipun pemerintah Rusia untuk sementara waktu telah memutuskan untuk menunda pemberlakuan penyetopan impor Rusia dari Turki, Namun diyakini situasi ketegangan antar kedua negara akan kembali memanas, Setelah Rusia yang akan menggelar Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden Rusia pada 2016 mendatang. Penundaan pemberlakuan sanksi tersebut diyakini adalah bagian dari strategi politik Presiden Rusia, Vladimir Putin yang dikabarkan akan kembali maju dalam Pilpres Rusia 2016.

Penembakan yang dilakukan oleh jet F-16 Turki tehadap jet SU-24 Rusia tersebut terjadi hanya berselang sehari pasca manuver udara Rusia yang berhasil membombardir konvoi ratusan truk-truk yang mengangkut minyak dari kelompok militan ISIS yang sudah menguasai Suriah. Tudingan Putin yang menuding Turki membeli minyak dari ISIS Adalah sesuatu yang sangat wajar, Sebab tindakan Turki yang menembak jatuh jet Rusia sehari pasca Rusia membombardir truk-truk pengangkut minyak ISIS ke Turki adalah bukti yang sangat sulit dibantah. Bantahan-bantahan Presiden Erdogan tersebut hanya membuat Rusia berada di atas angin, yang seharusnya dilakukan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan adalah meminta maaf kepada pemerintah Rusia karena sudah menembak jatuh dan mengakui bahwa sebenarnya yang bersalah sepenuhnya adalah Turki, Karena Turki merasa tak nyaman dengan invasi Rusia dan aksi bombardirnya pada Selasa (24/11/2015).

Sekarang Rusia tanpa ragu-ragu lagi menyebut Turki sebagai salah satu negara di dunia yang mendukung ISIS sekaligus sebagai penadah minyak hasil curian ISIS dari sumur-sumur minyak di wilayah Suriah. Sebelumnya diketahui bahwa Menteri Informasi Suriah, Omran al-Zoubi mengungkapkan bahwa minyak yang dibeli Turki tersebut dikirimkan langsung oleh perusahaan dari anak Presiden Turki, Erdogan, Bukan hanya dituduh sebagai penandah minyak, Tetapi Turki juga dituduh sebagai penadah gandum dan artefak.

Kecurigaan Suriah pada Turki tersebut adalah sesuatu hal yang sangat wajar, mengingat sebelumnya sempat beredar luas sebuah photo yang memuat gambar putra dari Presiden Turki, Recep Tayyep Erdogan yang berphoto dengan dua pimpinan ISIS. Bahkan belakangan ini pula diketahui bahwa Putri Erdogan juga memiliki peran yang sangat vital dari membantu ISIS, Yakni memberikan perawatan-perawatan terhadap militan ISIS yang terluka maupun yang kritis, dengan cara memindahkan langsung militan ISIS yang terluka maupun kritis tersebut ke rumah sakit di Turki.

Hampir setiap hari beberapa truk militer Turki membawa puluhan orang yang terluka parah, Pemberontak ISIS ke rumah sakit rahasia kami, dan kami harus mempersiapkan kamar operasi dan bantuan dokter,Kata salah seorang pejabat Suriah.

Bahkan partai-partai oposisi Turki juga menuding Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan menyembunyikan fakta bahwa putranya, Bilal Erdogan, terlibat dalam bisnis penyelundupan minyak hasil curian ISIS dari sumur-smur yang terdapat di Suriah. Bilal yang memilki beberapa perusahaan maritim, diduga kuat menandatangani kesepakatan kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk membawa minyak hasil curiah ISIS tersebut ke negara-negara di Asia, Terutama ke dalam negerinya sendiri, Turki.

Dari kalau ingin mengacu pada keterangan kopilot yang selamat dari insiden tertembak jatuhnya jet Rusia tersebut yang menyebut bahwa memang benar jet Rusia sempat masuk ke wilayah udara Turki, Namun insiden penembakan yang dilakukan oleh jet Turki tersebut terjadi ketika jet Rusia sudah dalam wilayah udara Suriah. Meskipun semua fakta-fakta sudah terungkap, Bantahan Presiden Erdogan seolah tak ada artinya sama seklai, Karena yang terjadi justru Turki ikut menyerang basis-basis ISIS di Suriah dan satu sisinya lagi, Turki tak lupa pula dengan peran besarnya saat ini adalah sebagai penyelundup minyak hasil curian ISIS dari sumur-sumur minyak di Suriah ke Turki dan beberapa negara di Asia lainnya, dan mulusnya aksi tersebut terjadi karena peran Putra Erdogan dalam mengendalikan aksi penyelundupan minyak tersebut.

Rusia sebenarnya dengan sangat mudah bisa saja menghajar habis-habisan Turki, Apalagi Rusia memiliki kemampuan militer paling hebat kedua di dunia, dan sesungguhnya ini berbanding terbalik bagi militer Turki, yang memang tak sebanding jika ingin dibandingkan dengan kekuatan militer Rusia yang sangat ditakuti di dunia saat ini. Keputusan Rusia yang tak ingin menyerang Turki bisa dipahami sebagai suatu keputusan yang cerdas dari Putin mengingat saat ini Putin tengah butuh dukungan yang luas dari seluruh rakyatnya agar bisa maju lagi menjadi Presiden Rusia yang sebenarnya hampir bisa dipastikan Putin tak bis lagi maju, Karena terganjal aturan konstitusi Rusia yang membatasi jabatan Presiden Rusia hanya tiga periode berturut-turut.

Namun bantahan tersebut akhirnya kian membuktikan fakta yang sebenarnya. Hari ini, Departemen Pertahanan Rusia membeberkan bukti yang merek miliki untuk mengungkap perdagangan minyak Turki dengan kelompok militan ISIS. Dalam keterangan yang langsung  disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov kembali menuduh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya terlibat bisnis ilegal tersebut.

‘’Hari ini kami mengumumkan hanya sebagian fakta yang mengkonfirmasi bahwa seluruh kelompok bandit dan elit Turki mencuri minyak dari tetangga-tetangganya yang beroperasi di kawasan mereka,’’ kata Antonov, seperti yang dilansir dari laman Reuters.com, hari ini (03/12/2015).

Tiga Jalur menyelundupkan minyak ISIS ke Turki

Menurut data yang dirilis oleh Kementrian Pertahanan Rusia dan hasil pengamatan satelit, penyelundupan dari Suriah dan Irak dilakukan melalui tiga jalur. Jalur pertama adalah rute sebelah barat yang diduga digunakan ISIS sebagai jalur yang mereka lalui untuk mengangkut minyak hasil curian ISIS dari Provinsi Raqqa, terutama ladang minyak manbij ke kota pelabuhan Turki, Dortyol. Jalur kedua, berawal di ladang minyak di Dar Ez Zor,Suriah yang berakhir didekat kilang minyak di dekat kota Batman,Turki. Jalur ini sempat dilaporkan ditemukan pada pertengahan November lalu. Sedangkan jalur ketiga digunakan untuk menyelundupkan minyak dari Irak ke pusat logistis Turki di Kota Cizre. Melihat temuan-temuan bukti yang kuat oleh Rusia tersebut, Maka sesuai dengan logika berpikir penulis bahwa jet F-16 Turki yang menembak jatuh jet Rusia tak lain disebabkan oleh Turki merasa terganggu dengan aksi Rusia yang membombardir ratusan truk yang menagkut minyak, yang seharusnya dapat meningkatkan pendapatan Erdogan dan keluarganya.

Namun apapun alasannya, amandemen terhadap aturan konstitusi tersebut bisa saja terjadi mengingat dukungan rakyat Rusia terhadap Putin masih sangat besar, dan oleh karena itulah, Untuk menjaga citra Rusia dan kepercayaan rakyatnya, Putin memutuskan Rusia tak menyerang Turki, dan membiarkan dunia melihat sebenarnya apa yang sedang dipertontonkan Turki saat ini, Alih-alih melakukan pembelaan diri, Presiden Turki, Erdogan terlihat jelas sedang menutup-nutupi kesalahannya dari seluruh rakyat Turki. Dan beredarnya photo anak Presiden Erdogan dengan dua pimpinan ISIS kian membuktikan kepada seluruh dunia bahwa Turki adalah bagian terbesar dari ISIS. Dengan fakta-fakta yang sulit dibantah tersebut, seharusnya Presiden Erdogan yang harus mundur karena Erdogan telah mengkhianati rakyatnya sekaligus melacurkan jabatan yang mulianya tersebut hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarganya

Ikuti tulisan menarik Ricky Vinando lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler