x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jenius dan Kehidupan Cinta Mereka

Di balik pujian atas capaian kelimuan yang menjulang, banyak ilmuwan yang melewati kegetiran dalam kehidupan cinta mereka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

“Tak ada jenius hebat tanpa sentuhan kegilaan.”
--Aristoteles

 

Kisah hidup para jenius kreatif dalam bidang sains dan teknologi senantiasa menarik. Proses kreatif mereka tak kalah seru dibanding jenius dari lapangan seni, seperti Leonardo da Vinci dan Vincent van Gogh. Ketegangan dalam mencari ide, kesepian dalam perenungan, kegelisahan ketika belum memukan jawaban atas pertanyaan, kekecewaan terhadap hasil kreasi adalah sisi-sisi yang sama-sama dijalani oleh jenius kreatif di bidang seni maupun matematika dan sains.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada banyak film menarik yang pernah dibuat mengenai para jenius kreatif di bidang matematika dan sains serta kehidupan mereka bersama orang-orang yang mereka cintai. Berikut ini sebagian di antaranya:

 

The Theory of Everything (2014)

Film ini berkisah tentang astrofisikawan Stephen Hawking. Hawking dikenal oleh ide-ide terobosannya dalam astrofisika, tapi film ini fokus pada hubungan antara Hawking dengan Jane Wilde—semasa mereka jadi pasangan kekasih hingga menikah dan kesukaran yang mereka jumpai ketika Hawking sangat bergantung kepada Jane karena sakitnya. Film yang disutradarai James Marsh ini diangkat dari buku Travelling to Infinity yang ditulis oleh Jane setelah berpisah dari Hawking.

 

The Imitation Game (2014)

Film ini mengisahkan hidup Alan Turing yang begitu pelik. Di masanya, ia dikenal sebagai matematikawan brilian dan pionir dalam ilmu komputer. Kontribusinya sangat diakui ketika ia berhasil memecahkan sandi Enigma, mesin pintar Jerman, dalam Perang Dunia II. Meski begitu, ia menemui kesulitan ketika tersingkap kecenderungan homoseksualnya, yang ketika itu dilarang oleh undang-undang di Inggris. Film yang dibintangi oleh aktor Benedict Cumberbatch dan Keira Knightley ini banyak dipuji dan dinominasikan untuk Oscar dalam delapan kategori.

 

Creation (2009)

Hubungan Charles Darwin dengan isterinya, Emma (diperankan oleh Jennifer Connelly) mulai memburuk menyusul kematian tragis puteri mereka, Annie. Ketegangan di antara pasangan ini sukar didamaikan di tengah ambisi Darwin untuk menyelesaikan karya pentingnya, On the Origin of Species. Selain karena terkenang Annie, Emma juga punya alasan lain: gagasan Darwin dalam karyanya itu bertentangan dengan keyakinan relijiusnya. Skenario film ini diadaptasi dari buku Annie’s Box: Charles Darwin, His Daughter and Human Evolution.

 

A Beautiful Mind (2001)

Kehidupan tragis seorang jenius matematika bernama John Nash dihidupkan oleh aktor Russell Crowe dalam film mengharukan ini. Di tengah perjuangannya yang panjang untuk menaklukkan skizoprenia dan belum lagi usai, Nash memperoleh penghargaan Nobel Memorial Prize dalam sains ekonomi. Nash berusaha mengatasi skizoprenianya dengan bantuan dan dukungan isterinya, Alicia—yang praktis membesarkan anaknya seorang diri di tengah keputusasaan yang kerap menghampiri dirinya.

 

Infinity (1996)

Semasa hidupnya, Richard Feynman dikenal sebagai dosen favorit, sangat cerdas, dan humoris. Meskipun film ini mencakup masa kecil Feynman dan keterlibatannya dalam proyek bom atom Amerika, tapi fokusnya adalah hubungan antara Nobelis fisika ini dengan teman SMA-nya, Arline, yang kemudian menjadi isterinya. Kematian Arline karena mengidap lymphatic tuberculosis tak lama setelah mereka menikah amat memukul perasaan Feynman. (Foto ilustrasi: karakter Alan Turing dalam film Imitation Game)

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler