x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Menggaet Iklan agar e-Book Berkembang

Iklan di buku bukan lagi hal tabu sebagai cara agar buku tetap terbit, bahkan menguntungkan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Di zaman serba elektronik, kehadiran e-book memudahkan penulis untuk menerbitkan bukunya dalam format bukan-cetak-kertas. Formatnya rupa-rupa, mulai dari pdf (mungkin yang paling popular) sampai djvu, pub, dan sebagainya. Buku-buku elektronik bisa diperoleh dengan membeli, misalnya di Amazon.com, atau diunduh gratis di situs-situs nirlaba seperti Gutenberg Project.

Hingga beberapa waktu yang lalu, e-book gratis bisa juga diunduh di situs lain semisal Library.nu. Namun, website ini sudah ditutup atas perintah pengadilan karena tuntutan berbagai pihak yang merasa dirugikan berkaitan dengan hak cipta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagian penerbit membagikan e-book gratis yang bisa diunduh di website mereka. Di Indonesia, Penerbit Mizan pernah menyediakan beberapa judul e-book semacam itu. Tawaran sejenis ini tampaknya lebih merupakan suatu bentuk servis kepada para pelanggan Mizan.

Lalu bagaimana agar penerbit dapat menerbitkan e-book gratis namun tetap bisa memperoleh penghasilan dari setiap e-book yang diunduh? Bookboon.com sudah mengembangkan model bisnis untuk menjawab tantangan ini, yakni menerbitkan e-book gratis dengan dukungan iklan.

Lazimnya, hanya suratkabar dan majalah yang menyediakan halaman untuk iklan berbayar. Di dunia penerbitan buku, iklan dianggap tabu karena dianggap menurunkan martabat buku. Jikalaupun sebuah buku terbit dengan sponsor perusahaan tertentu, biasanya tidak ada iklan perusahaan ataupun produknya di halaman buku tersebut. Hanya nama dan logo perusahaan sponsor yang disebutkan.

Bookboon melanggar tabu tersebut. Dalam satu buku bisa terdapat 3-4 halaman yang berisi iklan display layaknya di halaman majalah. Jumlah iklan maksimum dibatasi hingga 15% persen dari jumlah halaman e-book. Model bisnis inilah yang dipakai agar mereka tetap bisa menerbitkan e-book dengan fokus pada buku untuk profesional seperti Customer Relationship Management hingga teknik presentasi menarik untuk mahasiswa. Para penulis memperoleh imbalan berdasarkan kesepakatan setiap kali buku karyanya diunduh.

Semula Bookboon menerbitkan buku dalam format cetak juga. Namun sejak 2005, atau tujuh tahun sejak didirikan di Denmark, perusahaan melakukan perubahan dengan memusatkan perhatian pada penerbitan e-book saja. Menurut situs perusahaan, Bookboon yang kini berkantor pusat di London terus berkembang.

Sejauh ini sudah diterbitkan ribuan judul e-book dalam beragam bahasa yang dapat diunduh langsung dari websitenya tanpa bayar. Sebanyak 75 juta e-book diunduh pada tahun 2014 saja. Sebagai ‘pelanggan gratis’, saya memperoleh banyak manfaat karena selalu mendapat informasi mutakhir dari Bookboon terkait buku-buku baru mereka. (sumber foto ilustrasi: openculture.com) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu