Ketua Kadin Ir H. Eddy Ganepo, MM
PALEMBANG – Untuk mencapai target sejuta pengusaha baru di Indonesia, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bukan hanya menyasar pengusaha kecil dan menengah (UKM) dan kalangan mahasiswa melalui program Kadin Goes To Campus, tapi pemuda dipedesaan juga dijadikan sasaran untuk dijadikan pengusaha, sehingga mereka bisa menciptakan lapangan kerja di desanya.
Dengan demikian, bukan hanya tercipta lapangan kerja baru untuk mengurangi jumlah pengangguran yang setiap tahun terus meningkat, tapi akan menjadikan ekonomi bangsa kita mandiri, terutama memasuki pasar masyarakat ekonimi asia (MEA) dan menghadapi pasar bebas Asia Pasifik, kata Ketua Kadin Ir H Eddy Ganefo, MM yang menjadi pembicara pada Rakernas II Asosiasasi Mahasiswa Dakwan Indonesia yang berlangsung di Kampus UIN Raden Palembang, Selasa (12/1/2016).
Dengan tumbuhnya sejuta pengusaha baru yang tersebar di perkotaan hingga pedesaan, maka tidak menutup kemungkinan setelah MEA dimulai, negeri kita ini akan menjadi pasar dunia.
Menurut Eddy Ganepo yang merangkap Ketua DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Selurih Indonesia ini, pengusaha di Indonesia hanya mencapai 1,65 persen dari jumlah penduduk, sedangkan di Negara tetangga Malayia jumlah pengusahanya sudah mencapai 5 persen dari jumlah penduduknya dan Singapura sudah 7 persen.
Kita, katanya, butuh minimal 2 persen dari jumlah penduduk atau sekitar satu juta pengusaha, kalau seorang pengusaha, perhitngannya dapat menampung 10 orang tenaga kerja, sudah berapa juta tenaga kerja bisa mendapatkan pekerjaan. Kalau sudah seperti itu tentu ekonomi bangsa kita bisa mandiri.
Oleh karena itu program Goes to Campus terus kita giatkan, termasuk untuk menciptakan pengusaha kalangan pemuda desa kita lakukan melalui program desa binaan, seperti banyaknya tanaman singkong, kita ajak mereka untk memikirkan dijadikan apa, kemudian adalagi program perlombaan jadi pengusaha dan yang menang kita berikan bantuan modal usaha.
Ketua Kadin ini menilai mahasiswa merupakan orang yang tengah mencari jati diri, sehingga dirasakan tepat untuk merubah mainsetnya yang tadinya berkeinginan menjadi pegawai, diarahkan untuk menjadi pengusaha atau kalau sudah menjadi pegawai akan dikembangkan untuk sekolah lagi.
SYAFARUDDIN
Ikuti tulisan menarik Syafaruddin lainnya di sini.