x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tentang Kusrin dan Michael Dell

Spirit kreatif warga seperti Kusrin perlu dijaga, bukan dimatikan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Negativitas adalah musuh kreativitas.”

--David Lynch (Sutradara, 1946-...)

Kusrin rupanya sukses jadi newsmaker baru-baru ini. Berbagai media menulis berita tentang Kusrin dan televisi rakitannya. Berkat televisi buatannya, yang dijual dengan merek Maxreen, Kusrin diundang Presiden Joko Widodo ke Istana. Bahkan, ia kemudian jadi bintang iklan minuman berenergi dan produknya sudah memperoleh sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). Rasanya komplit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Barangkali itulah ganjaran baik atas nasib buruk yang sempat ia alami ketika seluruh televisi buatannya dimusnahkan lantaran tak punya SNI. Birokrat di lapangan kelihatannya terlalu cepat mengambil tindakan tanpa memikirkan pilihan lain. Misalnya, mendampingi Kusrin agar usahanya memenuhi standar yang ditetapkan. Lagi pula, usaha Kusrin sudah menyerap puluhan tenaga kerja.

Meski merugi, Kusrin bangkit lagi dan bahkan kini ia punya tiga merek televisi. Spiritnya sebagai wirausaha rupanya tak mudah padam oleh tantangan. Inilah pelajaran penting yang seringkali memang harus dilalui oleh mereka yang bekerja dengan ikhtiarnya sendiri. Mereka berani mengambil risiko dan akan melenting kembali manakala terjerembab.

Dari sisi teknologi, mungkin televisi buatan Kusrin tertinggal dibandingkan dengan televisi pabrikan yang semakin canggih. Karena alasan inilah, ia menyasar keluarga bawah yang mampu menjangkau harga televisi buatannya—di bawah Rp 500 ribu. Kebutuhan mereka bukanlah televisi canggih yang mahal, melainkan televisi yang mampu menangkap siaran dengan memadai.

Gagasan Kusrin untuk merakit televisi itu mengingatkan pada awal perjalanan Michael Dell. Selagi belajar di perguruan tinggi Dell memperoleh gagasan cemerlang, yakni merakit komputer dengan spesifikasi teknis sesuai permintaan konsumen. Katakanlah ini sejenis layanan customized: komputer seperti apa yang diinginkan konsumen, itulah yang dibuat oleh Dell.

Dell juga menjual langsung komputer ke konsumen. Dengan memangkas rantai distribusi serta penjualan, harga jual komputer rakitan Dell lebih murah ketimbang produk pabrikan yang beredar di pasar. Sebagai produsen, ia dapat menjalin komunikasi langsung dengan pembeli dan menerima masukan. Pada masanya, apa yang dilakukan Dell merupakan sesuatu yang baru. Dari bisnis rintisan di rumah itulah, pasar komputer buatan Dell tumbuh hingga tiba saatnya ia berpikir untuk membuat komputer pribadi dalam skala besar.

Melalui pendampingan oleh orang yang tepat, Kusrin dapat dibantu untuk memikirkan model bisnis yang lebih tepat di tengah kemajuan teknologi sekarang. Semangat kreatif orang-orang seperti Kusrin janganlah dipadamkan oleh urusan standar industri. Jika belum memenuhi standar, mereka mestinya dibantu agar produksi mereka—baik proses maupun hasil akhir—menjadi lebih baik. Juga aman bagi konsumen.

Betapapun, Kusrin adalah potret warga yang menciptakan lapangan kerja sendiri, bukan meminta pekerjaan dari pemerintah. Spirit kreatif mereka perlu dijaga dengan tidak bersikap mudah melarang ini dan itu. “Negativitas adalah musuh kreativitas,” kata David Lynch. (Foto: tempo.co) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler