x

Iklan

Pungkit Wjaya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ketika Sangkuriang Nyalon Gubernur

Percakapan dengan Choiril, sosok pemuda yang kerap disapa Gus Dur..

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jumat sore kemarin (29/1/2016) bagi saya adalah Jumat mubarok. Berkah melanda hati. Bukan karena saya khusuk ibadah, tapi khusuk mendengar ocehan Choiril Anwar, teman saya yang agak gendut. Ngobrol aneh soal media sosial. Ketua Sarekat Muslim Indonesia (SMI) Choiril Anwar Rohili  itu bilang, kalau “Ridwan Kamil itu ternyata titisan Sangkuriang.  Beliau orang hebat Kit,” katanya.

Mendengar omongan sebenarnya saya agak sebel. Sangkuriang dihubungkan dengan Walikota.

“Aya-aya wae.” Tapi sekalipun mulut Choiril ini penuh busa, tetapi saya harus mendengarnya. Saya cuma mikir, orang lagi ngebet pingin ngomong harus difasilitasi. Sebab saya khawatir kalau tidak ada yang mendengar bisa-bisa RSJ penuh pasien.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia bilang begini:

“Kamu harus percaya sama aku. Kalau tidak berarti kamu memang tidak pernah baca berita. Kota Bandung di bawah Ridwan Kamil ini sangat luar biasa. Lewat dua tahun maju pesat. Kita bisa menilai itu dari pemberitaan media massa, terutama media sosial yang bersumber dari orang-orang Ridwan Kamil. Faktanya Bandung selalu berubah setiap saat dan tampak tidak cacat. Nah, itu fakta. Bacalah media online. Kalau belum mendapatkan keyakinan jangan cepat-cepat kufur nikmat. Bacalah media sosial yang bersumber dari orang-orangnya Ridwan Kamil. Itu semua fakta. Bandung Juara. Bandung Digdaya.Bandung Ridwan Kamil abis. Ruh Sangkuriang agaknya sudah menitis dalam Jiwa Ridwan Kamil,” oceh Choiril seperti orang kesurupan.

Ocehan itu sempat saya potong karena sempat membuat saraf saya terganggu. “Itu fakta media Ril. Fakta lapangan bagaimana? Banyak orang luar Bandung yang terkecoh pemberitaan media online dan tevelisi,” sanggah saya.

 Choiril menjawab:

 “Wah, kamu mah oon. Zaman politik media massa kamu bandingkan dengan fakta lapangan  Itu artinya kamu tidak ngerti logika politik media massa. Kamu harus ngaji lagi, ngaji tentang istilah building image, branding, pencitraan, ilmu kuda troya, dan ilmu memetika. Penghasutan kebaikan yang dibuat. Haha…..Pokoknya menganalisa politik zaman sekarang cukup pakai media. Kalau politik fakta itu hanya ada di zaman kerajaan,” ujarnya ngakak tak berdosa.

Setelah sumpek dengan ocehannya, saya ikutan tertawa saja. Imajinatif juga si Gendut ini, padahal pagi tadi belum sarapan dan makan siang juga agak telat.Lapar terkadang membuat orang kreatif. Dan menutup perbincangan ini, satu lagi saya catat ocehan dari Choiril sebagai berikut:

 “Pada hari Jumat yang berbahagia dan barokah ini, sahaya mengatakan, bahwa sesungguhnya ruh dari leluhur kita Sangkuriang telah masuk dalam jiwa Ridwan Kamil. Semua serba cepat, dan jangan dibilang instan. Kalau kecepatan Ridwan Kamil pingin jadi Gubernur dan Presiden itu dianggap instan, itu menurut sahaya patut dikecam. Kepada Rakyat Bandung dan warga Jawa Barat sekalian, sahaya sampaikan pesan jika seorang pemimpin tidak bisa menuruti kemauan rakyatnya, maka sebaiknya rakyat lebih baik menuruti apa maunya pemimpin. Maka dari itu sahaya berfatwa agar kita semua mendukung Ridwan Kamil nyalon Gubernur DKI Jakarta. Sebab dalam setahun Sangkuriang telah berhasil membereskan Kota Bandung. Nanti DKI Jakarta beres setahun. Lalu nyalon presiden. Indonesia bisa beres dalam 1 tahun. Dan kita bisa merdeka. Merdeka…..merdeka dari belenggu fakta dan hiduplah dalam dunia maya yang penuh suka cita sekalipun habis pulsa,” ucapnya.[]

Ikuti tulisan menarik Pungkit Wjaya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB