Sukabum1, 31 Januari 2016. Hari terakhir di Bulan Januari 2016 ,saya mencoba berbagi tentang sosok perempuan yang telah membantu, menginspirasi dan memberikan semangat dan memberikan harapan untuk tetap eksis menjadi guru sampai sekarang.
Diera kemajuan teknologi dengan dunia internetnya, sosok atau figur inspiratif tentunya banyak dan bertaburan di jagat raya ini, dengan berbagai kemampuan,prestasi dan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Sosok atau figur inspirasi umumnya mereka yang memiliki kelebihan dan prestasi tertentu sehingga orang lain bisa termotivasi untuk melakukan hal yang positf. Sosok atau figur inspirastif ada di berbagai kalangan kehidupan, mulai dari dunia politik,pendidikan,sosial budaya,lingkungan hidup sampai aktifitas kegiatan di keluarga.
Sosok atau figur inspiratif seseorang tentunya akan berbeda pandangan dan cara menilainya, tergantung sejauhmana sosok atau orang tersebut bisa mempengaruhi dan memberikan kontribusi pada kita.
Berbicara sosok atau figur inspiratif biasa dan umumnya adalah orang atau tokoh yang terkenal. Namun kali ini saya mencoba menyampaikan sosok atau figur inspiratif yang selalu mendampingi dan memberikan harapan untuk semangat dalam menjalani hidup ini sampai akhir hayat. Siapa mereka, dua perempuan inspiratif dalam hidupku? Mereka adalah isteri dan putriku.
Berbicara perempuan, pasti banyak hal yang bisa kita uraikan dari berbagai sisi, seperti yang di uraikan oleh para pakar dan blogger, mengulas dunia perempuan memang tak pernah membosankan. Sejak isu kesetaraan mulai diperjuangkan, kehidupan perempuan telah mengalami berbagai kemajuan. Sekarang, perempuan bisa bekerja di berbagai ruang kehidupan. Buah karya perempuan telah ramai mengisi keseharian kita. Perempuan adalah mahluk yang tak dapat didefinisikan secara konkrit, banyak hal dan penilaian tentang perempuan tergantung dari sisi mana kita mendefinisikannya.
Berikut saya akan mengulas tentang sosok perempuan dari keseharian hidup yang saya jalani sekarang ini. Saya terlahir dari keluarga yang kurang harmonis, 49 tahun yang lalu. Kedua orang tuaku sudah bercerai sejak saya usia 2 tahun. Sejak usia itulah saya di rawat dan menjalani hidup dengan kakek dan uwa perempuan sampai dengan sekarang. Di Usia 17 tahunlah saya baru mengetahui dengan dekat sosok seorang ibu kandung. Banyak hal yang bisa saya dapatkan dari perjalanan hidup tanpa orang tua kandung. Pelajaran yang berharga dalam hidup tanpa sosok seorang perempuan yang telah melahirkan kita.Ya…seorang ibu yang kasih sayangnya setulus hati, tanpa mngenal lelah, dan selalu mendekap kita di kala kita haus dan lapar. Itu semuanya tak dapat saya rakasan. Yang ada hanyalah kasih sayang orang tua angkat yang secara kemanusian rasa kasih sayangnya berbeda dengan orang tua kandung sendiri.
Hari demi hari kehidupan mengalir seperti air, tepat hari Sabtu, tanggal 14 Agustus 1994 saya menikah dengan sosok perempuan yang sampai dengan sekarang setia mendampingi ku. Dari sosok perempuan inilah saya mengenal wanita. Dua anak sudah saya di karunia bersamanya. Satu perempuan dan satu lagi anak laki-laki. Dari hidup dan keseharian inilah saya bisa belajar memaknai sosok seorang perempuan. Yah…dua sosok perempuan yang berharga dalam kehidupanku, yaitu Yani Sumanti sang isteriku, yang telah setia dan mengabdi selama 22 tahun dan putriku Krani Pratiwi yang akan memasuki usia 21 tahun pada tanggal 3 Juni 2016, sekarang sedang belajar di UPI Bandung jurusan psikologi.
Pelajaran hidup apa yang saya dapatkan dari mereka, sehingga menjadi sosok atau figur inspiratif bagi saya?
1. Dari Sang Isteri:
Rasa benci dan marah kepada orangtuaku yang sudah melahirkan karena tidak merawatku bisa luluh dan hilang , sejak isteriku melahirkan dan saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Bagimana perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya. Benar-benar perjuangan dan usaha dalam mempertaruhkan nyawanya. Tak ada perjuangan yang bisa mengalahkan usaha dan upaya sang ibu melahirkan anaknya. Disinilah tumbuh dan menyadarkan saya untuk berbakti kepada kedua orang tua kandungku. Tak akan ada saya, jika ibuku tak melahirkanku.
Hati seorang perempuan penuh dengan kasih sayang yang tulus. Hanya keadaan dan lingkungan serta keterpaksaan yang bisa merubahnya.
Kecantikan Perempuan tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kemuliaan akhlak dan perilakunya.
Jangan menyalahkan perasaan istri Anda karena perasaannya yang terbaik ialah ketika ia menerima anda sebagai suaminya.
Perempuan adalah bintang dan pelita bagi lelaki. Tanpa pelita, lelaki akan bermalam dalam kegelapan
Pudarlah kebahagiaan seorang Perempuan jika ia tidak mampu menjadikan suaminya teman yang termulia
Tidak mungkin seorang lelaki hidup bahagia tanpa didampingi oleh istri yang mulia.
Perempuan hidup untuk berbahagia dengan cinta, sementara lelaki mencintai untuk hidup berbahagia.
Kebijaksanaan Perempuan terletak di dalam hatinya.
Perempuan tidak diciptakan untuk dikagumi semua lelaki tetapi sebagai sumber kebahagiaan seorang suami.
Dan Perempuan adalah salah satu ciptaan mahluk Tuhan yang agung karena perempuan melahirkan sebuah sebutan panggilan “Ibu”
2. Dari Sang Putriku
Bagaimana rasanya jadi orang tua dari seorang anak perempuan. Ibarat kita memiliki dan memegang telur yang kuningnya. Perempuan adalah mutiara yang terindah yang dimiliki orang tua
Kasih sayang seorang anak perempuan terhadap orang tuanya penuh dengan rasa ke- ibuan
Rasa sayang pada ibu kandung tumbuh dengan sendirinya, manakala kita melihat dan merasakan sendiri bagaimana perjuangan melahirkan putriku oleh sang isteri. Benar-benar pembelajaran hidup berharga yang di rasakan dari sosok anak perempuan dalam keseharian hidup.
Demikian secuil cerita dan pandangan serta pelajaran hidup yang saya dapatkan dari dua perempuan yang ada dalam keseharian yang telah menghiasi kehidupan keluargaku, sehingga menginpirasiku untuk tetap semangat dalam hidup ini. Apapun yang tersampaikan yang pasti menurut saya, Perempuan ada untuk melengkapi yang tak ada pada lelaki mulai dari perasaan, emosional, lemah-lembut, pengertian, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan dan semua hal-hal yang kadang dianggap sepele oleh kaum lelaki.
Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk lelaki, karena perempuan adalah bagian dari lelaki, apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidup lelaki. karena engkau dan dia adalah satu, dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya.
Terimakasih buat Ibu, Isteriku, Putriku serta keluargaku semuanya!
#Tempo45
Ikuti tulisan menarik Iwan Sumantri lainnya di sini.