Jika ditanya tokoh yang memiliki integritas dan pengaruh tinggi di sekitar saya, saya langsung akan menjawab Ridwan Kamil. Hal ini tentunya berkaitan erat dengan geografis di mana saya tinggal selama 18 tahun, yaitu Bandung. Ridwan Kamil adalah orang yang terpilih menjadi wali kota di kota kelahiran saya pada tahun 2013. Dia mampu membuat perubahan yang signifikan untuk Bandung dari sejak dia terpilih sampai sekarang. Saya kagum dengan visinya untuk perubahan Bandung yang beliau canangkan. Visi itu tentunya dia jalani secara maksimal, ditunjang juga dengan perilakunya sehari-hari yang mencerminkan integritas tinggi.
Hidup di Bandung dulu merupakan hidup yang penuh kegelisahan sekaligus membingungkan. Bandung dulu merupakan Bandung yang padat, sumpek, dan mencemaskan. Setiap musim penghujan, orang yang hidup di Bandung selalu cemas dengan banjir yang ada. Setiap akhir pekan, orang yang tinggal di Bandung harus mengalah dengan membludaknya pendatang dari luar kota. Hal-hal tersebut mengakibatkan stress bagi warga kota di dalamnya. Alhasil kota dipenuhi orang yang stress. Mirisnya, kota yang stress akan menghasilkan generasi baru yang stress.
Namun, semua permasalahan di atas mampu dilihat, ditangani dan diubah oleh orang yang sering disapa dengan panggilan “Kang Emil” ini. Beliau membuat visi yang bernama #BandungJuara! Di mana beliau punya mimpi agar Bandung dapat dinikmati oleh semua kalangan, baik dari anak-anak, remaja, dewasa, dan manula. Dari mimpinya itu, dia menciptakan banyak karya yang mencakup segala aspek, baik dari keamanan, transportasi, estetika, ramah lingkungan, dan kebahagiaan. Karya tersebut berwujud dalam taman tematik, eco-city, festival-festival, dan meningkatkan indeks kebahagiaan sehingga Bandung tidak lagi menunjukkan kondisi prihatin, melainkan berubah menjadi bahagia. Bahkan perubahan yang dihasilkan Kang Emil tersebut membuat Bandung tahun ini dinobatkan sebagai finalist world smart city awards (Smart City Expo, 2015).
Selain selalu konsisten menghasilkan proyek dan karya-karya besar untuk Bandung, dia tidak pernah lupa untuk teguh dengan integritasnya sebagai wali kota Bandung yang transparan, ngabandungan (mendengarkan rakyat), rendah hati, dan selalu beribadah. Hal ini tercermin ketika dia selalu aktif di social media, selain untuk menginformasikan keadaan tentang kota Bandung, namun juga mendengarkan keluhan-keluhan dari segala lapisan masyarakat di Bandung. Meskipun menerima banyak awards kelas dunia,, beliau tidak pernah sombong dan selalu konsisten dengan sikapnya yang rendah hati sekaligus memperhatikan lingkungan dengan selalu pergi ke kantor jam 4 subuh sambil bersepeda (jarang sekali beliau naik mobil pribadi). Shalat tidak pernah beliau lupakan, setiap subuh beliau shalat di masjid raya Bandung yang terletak di alun-alun itu sambil membawa sepedanya.
Akhir kata, Kang Emil menginspirasi saya karena perilakunya sehari-hari yang berintegritas tinggi dan juga karena prestasinya dalam mengubah Bandung menjadi lebih baik. Ketika Bandung sedang dalam kegelapan, daripada menghujat kegelapan, Kang Emil lebih memilih untuk menyalakan lilin-lilin kecil perubahan. Syukurlah, sekarang lilin-lilin itu sudah berubah menjadi cahaya yang besar di Bandung. Namun hal ini masih belum lengkap. Ya, sebagai rakyat Indonesia kita harus meniru dan mencontoh kang Emil. Sebab ada misi besar lagi bagi saya dan masyarakat untuk membuat perubahan lain yang lebih besar, yaitu perubahan untuk Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Smart City Expo. (2015). Finalists world smart city awards 2015. Dikutip pada tanggal 24
November 2015 dari http://www.smartcityexpo.com/awards-2015
Ikuti tulisan menarik Ifandi Khainur Rahim lainnya di sini.
