x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bila Bisa Jadi Lebih Baik, Baik Saja Tidaklah Cukup

Tidak ada yang tetap, setiap orang memiliki kemampuan untuk terus mengembangkan diri agar menjadi lebih baik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Life is about growing and improving and getting better.”

--Conor McGregor (Atlet, 1988-...)

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

John Chambers, yang menduduki posisi CEO Cisco System hingga pertengahan tahun lalu, menceritakan pengalamannya sebagai murid yang harus berjuang keras di sekolah. Ia menemui kesukaran di dalam membaca dan menulis, yang kelak terbawa hingga ia menempati posisi manajemen tertinggi di perusahaan global terkemuka.

“Bagi saya, membaca itu menyakitkan,” ujar Chambers mengenang masa-masa sekolahnya sewaktu kecil—ia didiagnosis dyslexia. “Guru-guru saya berpikir saya tidak cukup pintar. Saya pun merasa begitu. Saya tidak dapat memahami mengapa saya tidak dapat mengalami kemajuan seperti orang lain.”

Pengalaman Chambers mengenai persepsi guru-gurunya itu menyediakan hikmah tentang apa yang dipikirkan orang lain mengenai diri kita dapat berpengaruh begitu dalam terhadap apa yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri. Lantaran guru mengira Chambers tidak cukup pintar, Chambers pun menyangka dirinya memang seperti itu.

Benarkah kita tidak bisa menjadi lebih baik?

Para ahli manajemen yang berlatar psikologi akhir-akhir ini mengingatkan kembali tentang betapa penting dan betapa berguna memiliki keyakinan mengenai kemampuan diri sendiri. Bukan hanya bahwa kita mampu meraih apa yang kita tuju, tapi juga meyakini bahwa kita sanggup memiliki kemampuan itu.

Barangkali terlampau sering kita dijejali keyakinan bahwa kecerdasan kita, kepribadian kita, dan perilaku kita sudah tetap—apa lagi jika kita sudah dewasa. Apapun yang kita lakukan, apa saja ikhtiar yang kita upayakan, kita tidak bisa bertambah baik. Mentok! Inilah pandangan yang ditanamkan oleh lingkungan kepada diri kita.

Apa akibat pandangan tersebut? Kita jadi lebih fokus kepada upaya mencapai sasaran atau tujuan sebagai suatu cara pembuktian diri. Ini loh saya, bisa kan? Padahal, mengembangkan diri harus memperoleh perhatian lebih dari pencapaian suatu target. Seperti halnya Chambers, alih-alih membuktikan diri bahwa ia pintar membaca dan menulis, Chambers justru mengembangkan kemampuan lain yang kelak kemudian hari sangat membantunya dalam menempuh karier. Ia membangun kepintaran dalam berbicara, mempersuasi, dan menggali pandangan orang lain.

Tentu saja, sebagai CEO, ia mampu membaca dan menulis, tapi baginya menulis memo sekalipun masih tidak nyaman. Ia lebih memilih untuk bertemu dan berbicara dengan orang secara personal jika memungkinkan. Dan kemampuannya dalam memahami pandangan orang lain melalui percakapan serta kepiawaiannya dalam mempersuasi semakin meningkat. Dari hari ke hari, keprigelannya ini semakin bertambah baik.

Cara Chambers mengatasi kesulitan menulis ini ternyata malah membawa keuntungan bagi Cisco. Dengan energi dan keyakinannya yang kuat melalui kemampuannya berbicara, Chambers menarik para pelanggan dari berbagai belahan dunia untuk perusahaannya.

Tidak ada yang tetap, setiap orang memiliki kemampuan untuk terus mengembangkan diri. Tentu saja, untuk mampu menguasai hal-hal baru dibutuhkan keyakinan bahwa ia bisa menjadi orang yang lebih baik, berani menempuh kesukaran dalam upayanya, dan menghargai perjalanan itu sama berharganya seperti tujuan yang ingin ia raih. Ia meyakini bahwa proses untuk mencapai tujuan tidak kalah penting dibandingkan tujuan itu sendiri. Setiap hari, ia merasakan dirinya bertambah baik dan semakin baik.

Begitulah, bila kita bisa menjadi lebih baik, maka menjadi baik saja tidaklah cukup. Dan setiap orang niscaya bisa. (sumber ilustrasi: telegraph.co.uk) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB