x

Iklan

Kartika Eka H

Penikmat buku cerita, kopi nashitel dan kuliner berkuah kaldu. Ingin sekali keliling Indonesia
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kerbau Rawa, 'Si Jago Renang' dari Kalimantan Selatan

Kerbau rawa (Bubalus Bubalis) termasuk ternak ruminansia (plasma nutfah) yang unik, mereka menghabiskan hampir seluruh harinya di dalam rawa,

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Propinsi Kalimantan Selatan merupakan propinsi yang luas wialyahnya paling kecil bila dibanding dengan 4 (empat) propinsi lainnya di Pulau Kalimantan, tapi  untuk urusan pariwisata Kalimantan Selatan adalah juaranya! Propinsi tertua di Pulau Kalimantan ini mempunyai destinasi pariwisata paling lengkap, mulai wisata alam, seni, budaya, belanja, sejarah, kuliner dan religi semua ada. Hebatnya, untuk destinasi wisata unggulan rata-rata bersifat spesifik dan endemik, dimana destinasi wisata unggulan yang dimiliki semuanya eksklusif alias hanya ada di Kalimantan Selatan, sehingga tidak akan bisa ditemui di daerah lain.

Sebut saja Pasar terapung, sebagai icon wisata Kalimantan Selatan, merupakan satu-satunya destinasi pasar terapung alami yang ada di dunia. Kalaupun sekarang bermunculan pasar terapung lain, semuanya merupakan destinasi wisata buatan.

Pertokoan Bumi Cahaya Selamat (BCS) di Kota Martapura, Kabupaten Banjar di kenal sebagai pasar batu mulia terbesar di Indonesia. Keberadaan Pasar Bumi Cahaya Salawat (BCS) semakin memperkuat status Kota Martapura sebagai Kota Intan. Disebut Kota Intan karena perut bumi Kota Martapura dan sekitarnya termasuk daerah Pumpung, Cempaka, Kota Banjarbaru merupakan gudangnya intan berkualitas wahid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Balanting di Sungai Amandit, Loksado merupakan destinasi petualangan alam yang khas banua Kalimantan Selatan. Balanting merupakan sebuah konsep pariwisata yang memadukan wisata susur sungai dan jeram dengan menggunakan lanting, yaitu semacam rakit yang dibuat dari bambu yang dirangkai menjadi satu di Sungai Amandit dengan wisata ekobudaya yang menyuguhkan eksotisme alam liar khas Kalimantan yang dipadu dengan suguhan khas adat istiadat dan budaya masyarakat Dayak Loksado.

Diantara destinasi wisata eksklusif di Kalimantan Selatan, destinasi wisata yang benar-benar menawarkan eksotisme eksklusif tingkat tinggi adalah wisata Kerbau Rawa (Masyarakat setempat menyebut hadangan kalang (hadangan = kerbau ; bhs banjar) di daerah Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), salah satu Kabupaten ter-unik di Indonesia.

Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) masuk dalam daftar Kabupaten terunik di Indonesia karena mempunyai ke-khasan yang tidak dipunyai oleh kabupaten lain di Indonesia, yaitu wilayah teritorialnya yang 70% berupa rawa sedang daratannya hanya 30%, sehingga sebagian besar masyarakatnya tinggal di atas air/rawa. Inilah negeri diatas air!

Kabupaten dengan ibu kota Kota Amuntai ini, juga dikenal dengan populasi itik kualitas unggul yang dikenal dengan nama itik alabio. Kota Amuntai yang dijuluki Kota sejuta itik di Kabupaten Hulu Sungai Utara bisa ditempuh melalui dua jalur dari Banjarmasin, ibu kota Propinsi Kalimantan Selatan. Jalur darat dengan jarak sekitar 171,9 km bisa ditempuh selama kurang lebih 4 jam perjalanan. Sedangkan melalui jalur sungai jarak tempuh lebih dekat dan lebih cepat, hanya saja sekarang hampir tidak ada taksi air yang melayani rute perjalanan Banjarmasin-Hulu Sungai Utara secara reguler.

Kerbau rawa (Bubalus Bubalis) termasuk ternak ruminansia (plasma nutfah) yang perlu dijaga kelestariannya. Berbeda dengan kerbau pada umumnya yang sesekali saja berendam di kubangan air, kerbau rawa justeru menghabiskan hampir seluruh harinya di dalam rawa, Mereka naik ke kandang yang juga berada di tengah rawa-rawa ketika sore menjelang malam dan segera turun ke lagi rawa-rawa untuk mencari akan dan aktifitas lainnya begitu matahari pagi menampakkan sinarnya.

Populasi kerbau rawa terbanyak ada didaerah Paminggir, sekitar 1-2 jam perjalanan dari Kota Amuntai, Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dari Amuntai untuk menuju Paminggir tidak bisa melalui jalan darat, tapi menggunakan transportasi air seperti speedboat atau kelotok (sejenis perahu bermesin tempel)) dari dermaga Danau Panggang, pintu yang menghubungkan wilayah daratan dengan daerah pedalaman yang memang tidak ada sarana transportasi darat. Wooooow menantang bukan?

Perjalanan dari Dermaga Danau Panggang menuju Paminggir, merupakan perjalanan sensasional yang akan memberikan pengalaman tak terlupakan. Kita akan disuguhi oleh pemandangan deretan rumah panggung dengan arsitektur khas banjar berikut aktifitas khas masyarakat setempat. Anak-anak yang pergi ke sekolah, ibu-ibu yang berangkat ke pasar, atau bapak-bapak yang akan berangkat memantau ternak kerbau rawanya, semuanya mengendarai jukung (perahu), satu-satunya alat transportasi masyarakat di daerah ini.

Selain itu di sepanjang perjalanan, kita juga disuguhi pemandangan ekosistem rawa dengan berbagai vegetasi tanaman air seperti eceng gondok dan padihiang, makanan utama kerbau rawa, yang sebagian menutupi permukaan rawa (masyarakat setempat menyebutnya danau). Sekitar satu jam perjalanan, kita akan mulai menemukan kandang-kandang kerbau rawa dengan konsep rumah lanting (apung) terbuka yang terbuat dari susunan kayu gelondongan yang dirangkai menjadi semacam rakit raksasa dan dilengkapi dengan pagar keliling di sekitarnya (kalang). Inilah sebabnya kerbau rawa oleh masayakat setempat juga desebut dengan hadangan kalang.

Semua yang melekat pada identitas kerbau rawa merupakan hal unik yang benar-benar memberikan pemahaman dan pengetahuan baru tentang keberagaman fauna Nusantara. Mulai dari kerbaunya sendiri dengan perilakunya yang lebih suka hidup bakunyung (berkubang ; bhs.banjar) di rawa dalam, cara mereka makan dan mencari makan dengan cara berenang yang bisa mencapai puluhan kilometer. 

Selain itu, cara penggembalaan mereka, kandang mereka dan cara menandai kepemilikan kerbau dengan cara menggunting bagian telinga semuanya menawarkan sensasi wisata yang luar biasa. Rekomendasi waktu yang paling bagus untuk melihat aktifitas kerbau rawa, termasuk untuk mengambil gambar adalah pada pagi hari waktu kerbau rawa turun ke air, siang waktu makan dan sore hari waktu mereka naik ke kandang.

Potensi pengembangan produksi ternak kerbau rawa sebagai sumber protein hewani dan pariwisata masih sangat terbuka lebar. Sebagai komoditi ekonomi utama bagi sebagian besar masyarakat Kecamatan Paminggir, kerbau rawa bisa dibilang sebagai komoditi sentral bagi perekonomian setempat. Dengan budget pemeliharaan dan perawatan yang relatif rendah (karena sebagian besar disediakan alam), tapi hebatnya harga kerbau rawa relatif mahal, harga kerbau rawa dewasa bisa mencapai 10 juta per-ekor. Tentu ini peluang bisnis yang menggiurkan.

Hanya saja, seiring terdegradasinya alam secara global dan daya dukung lingkungan rawa-rawa di daerah Paminggir dan sekitarnya yang mulai menurun, menyebabkan beberapa masalah baru yang berimbas pada kerbau rawa. Banjir yang sekarang sering melanda daerah paminggir bila musim hujan, sering menyebabkan rawa-rawa semakin dalam dan menenggelamkan tanaman-tanaman rawa yang menjadi sumber makanan kerbau rawa. Hal ini menyebabkan terjadinya krisis pakan pada kerbau rawa. Tentu ini sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup kerbau rawa, kalau tidak ada solusinya. Apalagi banjir di daerah Paminggir bisa berlangsung sampai berbulan-bulan, bahkan pernah sampai 5 bulan.

Sedangkan untuk pariwisata, potensi kerbau rawa menjadi icon destinasi wisata Kalsel masih sangat terbuka lebar. Memang harus ada sinergi antara semua pemangku kepentingan, agar semua agenda pembangunan destinasi pariwisata kerbau rawa bisa berjalan dengan baik. Agenda utama yang harus segera diperbaiki adalah aspek kenyamanan dan keamanan pengunjung, mulai dari hotel dan penginapan yang representatif, sarana dan prasarana transportasi yang aman dan nyaman, manajemen paket wisata yang profesional dan satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah pengembangan konsep wisata kerbau rawanya sendiri. Seharusnya, kerbau rawa bisa diberdayakan lagi lebih dari yang ada sekarang yang hanya ditonton aktifitas kesehariannya saja. Seharusnya diadakan event yang berkaitan dengan kerbau rawa! Misalkan, kontes kerbau rawa paling besar dan gagah (berat dan postur seimbang/proporsional), lomba balap kerbau rawa atau karapan kerbau rawa dengan joki diatas jukung, festival/lomba kuliner berbahan olahan daging kerbau rawa.

Inilah Kalimantan Selatan, the most exclusive place in the world! Sejengkal sorga yang jatuh di bumi Nusantara. Tunggu apalagi? Yuk, jalan-jalan ke banua kita, Kalimantan Selatan!

 

 

Ikuti tulisan menarik Kartika Eka H lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler