x

Iklan

Agus Oloan Naibaho

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Memaksimalkan Kebahagiaan Dengan Menulis

Kegiatan Menulis akan menghasilkan Kebahagiaan jika kita menulis dengan sepenuh hati dan penuh dengan Konsentrasi. Mari Hasilkan Tulisan yang Membahagiakan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 “Apakah cita-cita Anda?”, pertanyaan ini sangat sering kita dengar, mulai dari kita masuk Sekolah Dasar, hingga saat setelah menyelesaikan bangku kuliah. Saat kita bekerja, maka kita mengetahui apa cita-cita kita dan terkadang cita-cita yang kita tanamkan sejak kecil tidak sesuai dengan kenyataan yang kita dapatkan. Lantas, apakah kita menyesal? Apakah kita harus menggerutu sepanjang hidup kita? Tentu tidak, di era kekinian memiliki karir ganda sudah menjadi trend dan keharusan, karena dengan memaksimalkan potensi diri, maka kita mampu mendapatkan kebahagiaan. Menjalani kehidupan, tetap bersyukur, beraktifitas seperti biasa dengan iklas akan memberikan kebahagiaan lebih bagi keluarga, maupun orang-orang yang kita cintai.

Dalam buku “One Person Multiple Careers”, karya Marci Alboher yang adalah seorang Kolumnis, Blogger, dan Penulis ini menceritakan bagaimana cara kita dalam meng-siasati roda kehidupan, dan memaksimalkan kebahagiaan kita dengan mencoba meniti karier ganda. Karier ganda disini artinya mengembangkan potensi yang dimiliki dengan menjadikan hobby atau kesukaan kita menjadi pekerjaan sampingan atau yang biasa disebut dengan Slash Career (Karier Sampingan). Saya tertarik menuliskannya bagaimana saya mencoba meniti karier dari seorang guru yang suka menulis untuk memaksimalkan kebahagiaan dan berbagi kebahagiaan itu dengan orang lain. Ada banyak kesamaan antara pengalaman yang saya alami dengan cerita “One Person Multiple Careers : Maksimalkan Kebahagiaan Anda dengan Karier Ganda” yang dituliskan dalam buku tersebut.

Menulis, Mengajar, Berceramah, dan Konsultasi : Empat Slash (sampingan) yang bisa berada di mana saja”, telah membuka mindset  saya untuk siap menjadi seorang Guru dan seorang yang suka menulis. Menulis, mengajar, berceramah, dan konsultasi adalah empat slash yang bisa digabungkan dengan pekerjaan apa pun. Anggap saja mereka berempat seperti celana panjang hitam di lemari pakaian sebuah slash. Banyak slash career memiliki satu atau lebih aktivitas ini sebagai bagiannya. Kutipan dari buku yang mengubah pendirian dan tekad saya agar dapat menjadi Guru yang menulis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menulis, Biarkan Mengalir Seperti Air

Tulislah topik yang kamu suka”, pesan seorang blogger kepada saya saat ada acara blogger keroyokan di kota Medan. Pesan ini terus tergiang ditelinga saya sebagai pemantik untuk mulai menulis dan menulis. Hasil karya tulisanku yang kukerjakan dengan penuh ketabahan, kesabaran, rasa ikhlas, dan penuh harapan, ternyata sudah membuahkan hasil. Terutama untuk seorang guru kecil seperti saya, menulis adalah suatu keharusan untuk meningkatkan Kompetensi Diri, untuk mengaktualisasikan diri, dan terutama untuk mengekspresikan diri, ide, pikiran dan kemampuan kita dengan menulis. Bicara tentang pengalaman menulis, pengalaman yang sudah saya dapatkan mungkin tidak sebanyak pengalaman-pengalaman yang sudah diraih oleh penulis yang sudah senior, matang, dan profesional. Namun, untuk menuju kata Profesional, belajar menulis adalah kuncinya. Intinya, banyak-banyaklah membaca dan menulis untuk menjadi seorang penulis yang profesional dan ternama. Belajarlah membiarkan jari-jemari tangan bermain untuk menuliskan apa yang Otak Kanan keluarkan. Silahkan tuangkan imajinasi yang ada di otak menjadi sebuah tulisan.

Pengalaman Guru Kecil Menulis Karya Tulis Ilmiah

Dalam menuangkan tulisan, saya tidak pernah melalaikan tugas utama sebagai Guru yang memiliki tugas pokok untuk Mencerdaskan Anak Bangsa, Mengajar dengan sepenuh hati, penuh semangat, Memberikan yang terbaik untuk perkembangan diri peserta didik. Sebagai pembuktian bahwa karya tulisan saya ini bisa sukses dan mengasyikkan, berguna, serta bermanfaat untuk orang lain, selain menulis di blog, saya juga sering kalau tidak mau dibilang rajin mengikuti Lomba-Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan, baik ditingkat kota, maupun tingkat Nasional. Rasa syukur saya ucapkan kepada Yang Maha Kuasa, karena tahun 2014 saya dinobatkan sebagai salah satu dari sepuluh besar pemenang Kompetisi Guru Terbaik LP3I Award Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah saya yang mengintegrasikan Pendidikan Karakter, Pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mempersiapkan peserta didik yang mempunyai Self-Skills, mempunyai modal untuk menjadi seorang entreprenaur demi menggapai masa depan yang lebih baik. Ketika itu, April 2014 saya sangat beruntung karena dari antara sepuluh finalis, hanya saya yang mewakili kota Medan dan pemilihan juaranya, kami sepuluh finalis diberangkatkan dari seluruh penjuru tanah air, untuk bertemu dan saling berbagi pengalaman di Jakarta, tepatnya di Hotel Balairung, dari tanggal 17 April sampai dengan 20 April 2014.

Rasa bahagia dan syukur tidak henti-hentinya saya ucapkan karena pengalaman yang sangat berharga, bertemu dengan para Guru hebat dari seluruh penjuru tanah air, bisa sharing, berbagi pengalaman tips mengajar yang baik, saling belajar memperbaiki Karya Tulis Ilmiah, saling berbagi hasil penelitian, saling mengenal satu sama lain, dan yang paling penting mendapatkan hadiah liburan dari LP3I, serta acara puncak penyerahan Hadiah bagi Pemenang yang disiarkan langsung oleh TVRI Pusat Jakarta. Sungguh suatu kebahagiaan dan hadiah terindah dari pengalaman menulis Karya Tulis Ilmiah yang tidak terlupakan dan menjadi catatan tinta emas dalam hidup.

Setahun kemudian, tepatnya bulan Juli 2015 saya kembali mendapatkan berkat dari hasil menulis. Kali ini dari Pemko Medan yang mengumumkan pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan Tema “INOVASI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM MEWUJUDKAN MEDAN SEBAGAI KOTA CERDAS (SMART CITY)”, dari kategori Umum saya mendapatkan Juara III dengan judul “Pemanfaatan Destilasi Air Minum Tenaga Surya Sebagai Sumber Air Bersih Alternatif Menuju Medan Kota cerdas”, yang kembali memantik semangat saya untuk terus menulis dan menulis sebagai slash career (karier sampingan) setelah tugas pokok sebagai Guru.

Dari pengalaman menulis di Blog dan rajin mengikuti Lomba Karya Tulis, saya juga mendapatkan teman-teman yang banyak. Teman yang tidak kita dapatkan di dunia nyata. Menulis telah mempertemukan saya dengan teman-teman yang hebat dan seprofesi di acara Workshop Guru-Guru TIK Se-Indonesia yang diselenggarakan di Hotel Singgasana, Makassar dari tanggal 21 sampai dengan 22 Desember 2015 yang lalu. Pengalaman dari hasil menulis yang tidak terlupakan, dimana saya bisa dikenal oleh para teman-teman Guru yang membentuk Organisasi bernama FGTIKKNAS. Mereka mengundang saya satu-satunya peserta dari Medan untuk hadir di Makassar mengikuti Rapat Kerja Guru TIK yang akan menentukan arah-tujuan Mata Pelajaran TIK ke depannya. Saya yakin dan percaya, nama saya masuk radar dan masuk daftar peserta yang diundang, karena pengalaman apa yang saya tulis di Blog maupun ajang lomba-lomba lainnya. Mereka mempercayakan saya, karena prestasi menulis yang saya suka.

Intinya, menulis telah memberikan kebahagiaan kepada saya yang tidak ternilai harganya, bahkan oleh uang sekalipun. Kebahagiaan yang saya dapatkan dari menulis ini, adalah : (I) Saya mampu mengoptimalkan dan mengisi waktu-waktu senggang saya dengan menulis hal-hal yang saya rasa bermanfaat dan sesuai dengan hobby atau kesukaan saya. Memilih topik tulisan, adalah hal yang harus diperhatikan saat menulis. (2) Saya mampu menyalurkan ide, buah pikiran dengan baik, mengasah kesabaran, mampu menahan diri untuk tidak tergiur dengan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat diluar tugas utama saya sebagai pengajar atau Guru. (3) Membaca dan Menulis adalah satu rantai yang tidak dapat dipisahkan. Agar mampu mengajar dengan baik, maka saya terlebih dahulu menuliskan bahan ajar yang akan saya ajarkan kepada siswa, juga mencari dan membaca buku atau sumber referensi lain, sehingga kita mampu menuliskan kembali apa yang kita ajarkan. (4) Dengan menulis saya mampu membuka cakrawala berpikir luas dan positif.

Itulah sedikit pengalaman dan saran sebagai penulis, semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga mimpi memiliki Slash Career (Karier Sampingan) sebagai Penulis dapat saya aplikasikan ke depannya, semoga Menulis Itu Asyik mampu saya buktikan bagi Keluarga, Masyarakat, hingga Bangsa dan Negara. Semoga !

#menulisituasyik

Ikuti tulisan menarik Agus Oloan Naibaho lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler