x

Iklan

Nanang Suryana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Literasi Era Digital

Massifnya penetrasi internet dalam kehidupan manusia, juga terasa dalam kebiasaan kita merangkai aksara menjadi kata yang mampu bicara.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dewasa ini segala sesuatu sudah semakin terdigitalisasi. Perkembangan pesat dunia teknologi-informasi, memberikan banyak kemudahan dalam melakukan beragam pekerjaan. Ikhwal yang dahulu mustahil dikerjakan jika tidak bertemu secara langsung, sekarang segalanya sudah sangat mungkin dilakukan dengan bantuan laju data melalui jejaring internet. Kerja kolektif yang melibatkan banyak pihak, bisa dilakukan secara bersama di ragam tempat dan waktu yang berbeda. Rapat-rapat pengambilan keputusan yang dirasa mendesak, bisa didiskusikan secara cepat melalui perangkat aplikasi percakapan virtual yang sudah semakin jamak digunakan. Fenomena terhubungnya manusia secara cepat dan “dekat” ini, oleh banyak ahli diistilahkan dengan perumpamaan dunia yang sudah tanpa sekat dan jarak. Semua sudah saling terhubung, dengan konektivitas jejaring internet yang semakin massif dan kentara di setiap ruang kehidupan manusia.

Massifnya penetrasi internet dalam kehidupan manusia, juga terasa dalam kebiasaan kita merangkai aksara menjadi kata yang mampu bicara. Jika dahulu menulis identik dengan buku catatan dan pena bertinta hitam yang kerap jadi simbol literasi. Kini, kegiatan menulis banyak dilakukan dengan menggunakan perangkat sosial media dalam usaha menuangkan ide menjadi serangkaian argumentasi ketengah pembaca. Penggunaan blog dan website pribadi, semakin jamak kita temui menjadi sarana berbagi ide dan pandangan tentang beragam realitas kehidupan. Dengan bantuan internet, gagasan yang sifatnya pribadi sekalipun, bisa berubah menjadi konsumsi publik ketika bergulir menjadi perbincangan massal di lini massa. Dengan internet, terkadang kita bukan hanya seperti tak ada sekat dan jarak. Namun, seringkali kita terjebak untuk sulit membedakan wilayah publik dan privat secara bersamaan.

Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Dengan perubahan media komunikasi dan sarana interaksi yang sudah masuk dalam pusaran digitalisasi seperti sekarang, kita seolah tidak punya pilihan lain selain masuk dan turut aktif didalamnya. Perdebatan tentang apakah kita bisa menghindari perubahan ini? harus sesegera mungkin disudahi. Sekarang, saatnya kita untuk secara sadar mampu memadang perubahan ini sebagai sebuah peluang. Dengan kemampuan menakar kelebihan dan kekurangan yang dimiliki media digital, kita akan dengan jernih mampu untuk memetakan peluang dan tantangan yang akan dihadapi kelak nantinya. Termasuk menjadikan media digital sebagai sarana yang efektif dalam menyampaikan ide dan gagasan melalui tulisan yang bisa terus mengayakan pengetahuan yang kita miliki bersama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan kemudahan fasilitas yang disediakan, mempublikasikan tulisan bukan sesuatu yang sulit lagi. Berbekal smartphone dengan pilihan aplikasi percakapan dan media sosial yang ditawarkan, sekarang dengan sangat mudah kita bisa membagikan pandangan dan pengalaman kita melalui tulisan yang bisa kita buat dengan sederhana. Namun, yang perlu diingat adalah etika dan rambu norma yang masih bias dalam dunia virtual, yang acap kali membuat banyak pengguna media sosial kurang arif dalam membagi informasi kepada publik. Kemampuan untuk menulis dengan meyertakan data dan fakta secara akurat, seraya menghindari plagiarisme terselubung didalamnya, tetap harus dijadikan dasar bagi kita dalam upaya membagikan pandangan lewat media digital sebagai sarana pilihan yang cukup efektif hari ini. Dengan surplusnya gudang informasi yang kita dapat hari ini, kita harus dengan jeli untuk menghindari tersesatnya logika berpikir dalam bias informasi sampah yang setiap saat mengancam kita dalam mengumpulkan bahan tulisan.

Dengan mafhum akan perkembangan dan perubahan teknologi-infomasi yang terus mematangkan dirinya ini, sebagai penulis, kita akan bisa berjuang menjaga eksistensi ditengah gempuran bahan bacaan yang punya banyak ragam dan corak. Dan yang paling penting, melalui media yang mampu diakses secara lebih luas, akan membantu kita pula untuk bisa menyebarkan gagasan dan pandangan secara lebih luas pada segmen pembaca yang juga lebih beragam. Oleh karena itu, marilah menulis dan perkaya mutu media digital kita dengan konten yang mampu dipertanggungjawabkan secara benar. Mari kita timbun berbagai informasi sampah yang hanya menjadi benalu dalam lahan subur media digital. Menulislah. Karena dengan menulis itu caramu mengikat ilmu.[]

Ikuti tulisan menarik Nanang Suryana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB