x

Iklan

Kartika Eka H

Penikmat buku cerita, kopi nashitel dan kuliner berkuah kaldu. Ingin sekali keliling Indonesia
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Menulis Itu Kebutuhan, lho…!

“Ilmu itu ibarat binatang buruan sedangkan tulisan adalah pengikatnya”

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menulis sudah diperkenalkan oleh bapak ibu guru kita sejak kita duduk di bangku kelas 1 SD. Diawali dengan perkenalan huruf dan angka dengan cara mengenali bentuk dengan menuliskannya dan pelafalannya untuk pengucapan serta cara baca. Selanjutnya kita diajari untuk merangkai huruf menjadi sebuah kata, baru selanjutnya kita diajari merangkai kata menjadi sebuah kalimat dan dari pelajaran mengarang, kita diajari merangkai kalimat menjadi sebuah paragraph yang bercerita. Inilah cikal bakal atau dasar kita mengenal dunia tulis menulis, sebagai pondasi bagi pijakan kita untuk mengenali dunia ilmu dan pengetahuan yang sangat luas dan terus berkembang bekal kita untuk menjalani kehidupan.

Dari sini saya teringat dengan sebuah pepatah atau kata-kata bijak dari salah satu Imam Besar umat Islam,  Imam Syafii.

“ Ilmu ibarat binatang buruan sedangkan tulisan adalah pengikatnya, maka ikatlah buruan mu itu dengan tali yang kokoh ”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ilmu itu ibarat binatang buruan sedangkan tulisan adalah pengikatnya”, dari pepatah bijak ini tersirat sebuah pesan bahwa menulis sebenarnya adalah sebuah kebutuhan kodrati seorang manusia untuk mengikat semua ilmu dan pengetahuan yang diburu dan dikejarnya selama hidup untuk diramu menjadi sebuah olahan masak sebagai bekal dalam menjalani kehidupan dunia dan upayanya menyongsong alam akhirat yang telah dijanjikan-Nya.

Makna “mengikat” dalam pepatah diatas, tidak hanya dimaknai sebagai proses terapi penyerapan dan pengendapan ilmu pengetahuan yang efektif saja, tapi juga bisa dimaknai sebagai, upaya untuk menjaga dan memelihara tradisi keilmuan  demi perbaikan kualitas hidup dan kehidupan peradaban manusia dari waktu-ke waktu. Caranya, dengan terus mengembangkan berbagai serapan ilmu pengetahuan yang telah didapat dengan mengkaji, meneliti dan selajutnya meramu hasilnya menjadi sebuah komposisi keilmuan yang up to date. Semuanya akan kembali ke muara! Komposisi keilmuan juga harus ditulis lagi dalam sebuah karya menulis agar bisa kembali di baca, dipahami dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemaslahatan peradaban manusia.

Memang dunia ini unik! Sering menyajikan fakta anomalis yang lebih sering berbanding terbalik dengan  sifat kodratinya. Salah satunya, ya kebutuhan kodrati kita untuk menulis. Meskipun sebagian besar diantara kita memahami arti penting menulis, tapi tidak semua mau dan merasa perlu untuk menulis dengan berbagai alibi.

Kalau merenungi pepatah dari Imam Syafii diatas, menulis tidak hanya sangat penting bagi semua umat manusia, tapi sudah menjadi kebutuhan kodrati bagi kelangsungan peradaban manusia dalam hidup dan kehidupannya, baik sebagai makhluk individu dan sosial.

Jelas sudah! Dari sudut pandang ini, terlihat bagaimana asyiknya menulis. Menulis dan budaya menulis ternyata bisa menentukan kelangsungan peradaban manusia. Menulis ternyata ikut mewarnai perjalanan sebuah peradaban. Tentu akan menjadi semakin asyik kalau kita,  ternyata bisa ikut serta didalamnya. Mewarnai peradaban dunia dengan karya-karya kita yang bermanfaat.

Yuk mulai menulis!

Ikuti tulisan menarik Kartika Eka H lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB