x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Berbagilah dan Produktifkan Pengetahuanmu

Dengan berbagi, pengetahuan kita bermanfaat dan lebih produktif.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

“Berbagilah pengetahuan. Itulah cara meraih keabadian.”

--Dalai Lama (1357-1419)

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang profesor meninggal dunia dan mewariskan puluhan tulisan di berbagai jurnal, makalah yang ia sajikan di bermacam seminar dan konferensi, materi kuliah selama bertahun-tahun, beberapa judul buku tentang pengetahuan yang ia kuasai, serta ratusan orang yang pernah ia didik di ruang kuliah dan ia bimbing dalam mengerjakan tesis maupun disertasi. Ia meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi kemanusiaan dengan pengetahuan yang akan beranak-pinak karena dikembangkan anak didiknya.

Kita mungkin bukan seorang profesor, tapi niscaya kita sanggup memetik pengetahuan dari pelajaran yang diberikan oleh alam semesta, lingkungan tempat kita hidup, bekerja, bersekolah, dan berinteraksi dengan sesama manusia. Andaikan kita bersedia sedikit bersusah payah, pengetahuan dan pengalaman itu berpotensi dapat memberi manfaat bagi banyak orang—bukan hanya kita kuasai sendiri.

Sayangnya, kekhawatiran kerap menghantui: “Jika pengetahuan yang aku dapatkan bertahun-tahun dengan susah payah ini aku bagikan ke banyak orang, orang lain jadi pintar, mereka akan menyaingiku, dan aku akan kehilangan pekerjaan.” Bila kita bekerja di sebuah perusahaan, kita barangkali juga dibayangi oleh kecemasan: “Jangan-jangan karier dia yang malah melejit dan aku tetap di sini.”

Setelah beberapa tahun bersekolah atau bekerja, niscaya kita telah menghimpun begitu banyak pengetahuan dan pengalaman—sebagian orang mau dan mampu memetik mutiara yang ada di dalam pengalaman, sebagian lainnya membiarkannya terlupa. Kita menyimpan pengetahuan itu dalam laptop, google box, flash disk, external hardisik berukuran besar, atau menyembunyikan rapat-rapat di dalam benak kita.

Sepanjang kita tidak berbagi secara terbuka, sehingga siapapun dapat mengakses misalnya melalui internet atau langsung mendapatkan salinan file dari kita, pengetahuan kita akan teronggok. Hanya kita yang tahu.

Saya teringat pengalaman belajar ketika mengerjakan makalah bersama di laptop seorang kawan. Apa yang kelompok kami bisa baca, hanyalah makalah yang sedang kami tulis. Folder lain dalam laptopnya terkunci. Bahkan, kami pun tak diizinkan membaca file lain kecuali materi yang memang dikutip untuk makalah itu. Ia memang mahasiswa yang pintar, tapi rupanya ia tidak ingin melihat kawannya ikut jadi pintar.

Kebanyakan kita barangkali berpikir, untuk mengumpulkan pengetahuan—baik yang sudah tersedia, apa lagi yang kita sarikan sendiri dari pengalaman—memerlukan waktu bertahun-tahun. Sebagai manajer senior perusahaan, misalnya, kita mengumpulkannya dari hasil bekerja di lapangan, bergaul dengan banyak orang, mengikuti beraneka pelatihan, maupun membaca dari beragam sumber pengetahuan. Pengetahuan yang kita miliki adalah hasil konstruksi dari semua jerih payah itu. Namun, jika kita menyimpannya untuk diri sendiri, pasti kemanfaatannya sangat terbatas.

Tujuan berbagi pengetahuan bukanlah semata-mata demi berbagi. Sama penting dengan berbagi pengetahuan, atau boleh dibilang lebih penting, ialah menjadikan pengetahuan lebih produktif karena dapat diakses banyak orang. Pengetahuan kita bisa jadi inspirasi, bisa pula disinergikan dengan pengetahuan atau gagasan yang lain.

Ketika profesor tadi berbagi pengetahuan dan hasil risetnya di jurnal, konferensi, atau di ruang kuliah, ia telah membuka jalan bagi pengetahuannya untuk berkembang-biak: ilmuwan lain mengutip tulisannya sebagai pijakan bagi riset mereka. Menyimpan pengetahuan di dalam hardisk laptop dan menguncinya dengan enkripsi hanya menjadikan pengetahuan itu teronggok belaka tanpa guna. Pengetahuan yang ditimbun niscaya hanya akan jadi sejarah masa lampau. Dengan berbagi, pengetahuan kita akan hidup jauh lebih lama ketimbang diri kita sendiri. (sumber ilustrasi: prezi.com) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler