x

Iklan

Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kisah Tenun Cantik yang Menggerakkan Ekonomi Rakyat

Tenun bukan sekadar seni dan tradisi, tapi juga telah menggerakkan ekonomi masyarakat desa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ini merupakan rilis dari panitia Pameran Cerita Tenun Tangan – Weaving for Life -- Redaksi.

“Tenun telah menggerakkan ekonomi masyarakat kami. Saat ini kami bersama masyarakat Biboki mengajarkan kembali ketrampilan menenun kepada anak-anak sekolah dan mengenalkan arti tenun bagi masyarakat Biboki. Dari hasil menenun, anak-anak mendapatkan beasiswa untuk menerukan sekolahnya,” papar Yovita Meta Bastian, perintis tenun dari desa Biboki, Kefamenanu, Timor Tengah Utara, NTT yang turut hadir dalamkonferensi pers Cerita Tenun Tangan dengan tema “Weaving for Life” di Bentara Budaya Jakarta, 15 Maret 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekhawatiran Yovita akan pudarnya tradisi menenun menjadi alasannya untuk mendirikan Yayasan Tafean Pah, yang berarti rumah dunia, untuk mengorganisasi para penenun. Diawali dengan delapan penenun yang terlibat di dalamnya, kini telah berkembang pesat menjadi 1.779 keluarga yang terlibat. Di antaranya 400 penenun perempuan terdiri dari 13 desa dan sisanya terlibat dalam pertanian, peternakan, dan industri kerajinan rumah tangga, baik laki-laki maupun perempuan.

Sementera itu, tenun juga memberikan dampat positif bagi desa Sumberarum, dusun Sejatidesa, Moyudan, Yogyakarta.“Menenun menjadi salah satu mata pencaharian selain bertani dan menambang pasir di sungai Progo. Warga dusun Sejatidesa mempelajari motif tenun stagen baru yang mendapat sentuhan lurik, disebut dengan “rainbow stagen” karena ragam warna yang digunakan. Sebelumnya hanya memiliki satu warna seperti hitam dan biru,” ungkap Aninidyah dari Lawe. “Saat ini tenun stagen menjadi alternatif perekonomian masyarakat dengan dibentuknya desa wisata. Melalui tenun, masyarakat diajak untuk melakukan penanaman dan pembuatan rumah bibit dan rumah organik serta memanfaatkan pewarnaan alam. Hal ini akan berdampak penyelamatan lingkungan dengan mengurangi penambangan pasir sungai Progo,” tambah Adinindyah.

Catharina Dwihastarini, Koordinator GEF-SGP menjelaskan bahwa produk hasil olah budaya tidak hanya dilihat sebagai barang atau jasa semata. Namun juga terkandung berbagai cerita yang berada di belakangnya. “Kain tenun, sebagai produk hasil olah budaya, memiliki beragam cerita di balik selembar kain bermotif terbut. Keterikatan antara kain tenun dan masyarakat mampu membarikan dampak tersendiri bagi masyarakat,” ujar Catharina.

Chatarina menambahkan bahwa Cerita Tenun Tangan merupakan hasil dari kolaborasi berbagai pihak dan teristimewa untuk perempuan, antara lain penenun, pengrajin, LSM, dan sukarelawan. “Kampanye Weaving for Life bertujuan meningkatkan pemberdayaan masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun sosial, mengembangkan potensi tenun, dan memperluas jaringan kerja budaya,” jelasnya.

Paulina Dinar Tisti, kepala Bentara Budaya Jakarta, berharap karya penenun tidak ditinggalkan. “Menenun adalah kerja budaya. Mereka sebagai warga Indonesia berhak hidup layak. Dengan mendukung gerakan ini akan berdampak bagi berbagai pihak, diantaranya mendukung gerakan lokal, kata Paulina.

Pameran Cerita Tenun Tangan dengan tema “Weaving for Life” yang dilaksanakan dari tanggal 15 Maret hingga 20 Maret 2016 di Bentara Budaya Jakarta ini merupakan kerja sama antara Perhimpunan Lawe Yogyakarta, Dreamdelion, JIKom (Jelajah Indi Komunikasi), dan Poros. Kerjasama tersebut didukung oleh GEF-SGP (Global Environtment Facility – Small Grant Programme) dan Bentara Budaya Jakarta.

Selain pameran beragam hasil tenun tangan, kegiatan ini juga diramaikan dengan talkshow “Eksistensi Tenun Dulu dan Sekarang”, Fashion Show “Aplikasi Kain Tenun dalam Berbusana”, Kelas Kerajinan Tangan serta melihat langsung proses menenun dan mewarnai bersama para penenun.

Luluk Uliyah, Lutfy M. Putra

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler