x

Menteri Susi Kritik Pengaturan Air Ibu Kota

Iklan

Pungkit Wjaya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dedi Mulyadi, Air, dan Hak Kewargaan

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi punya cara untuk menjamin air bagi kebutuhan seluruh warganya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Air adalah sumber penting kebutuhan warga. Sayangnya tanggungjawab pemerintah seringkali absen. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi punya cara untuk membuktikan tanggungjawabnya.

Pada 3/11/ 2015, ia dengan berani memborong 100 mata air dan air terjun milik warga di Purwakarta. Dengan mengeluarkan dana dengan beragam kisaran untuk kebutuhan membeli mata air dan air terjun dari harga Rp 50 juta hingga Rp 2 miliar. Mata air itu antara lain mata air Ciseoh dan mata air Cipurut. Ia menilai tindakan tersebut untuk mengatasi komersialisasi air.  

Selain itu pula, ia menyediakan 100 titik air siap minum di Kabupaten Purwakarta sejak 8/1/ 2016 dan dapat dinikmati masyarakat secara gratis. Air kran siap minum itu dapat dinikmati di beberapa sekolah, tempat wisata dan pusat keramaian. Tidak hanya itu, Situ Buleud merupakan salah satu lokasi yang baru saja diresmikan air kran siap minum. Dengan demikian air kran siap minum ini bisa langsung dinikmati air minum sebab bersumber langsung dari PDAM.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembuatan air minum gratis untuk warga bukan asal buat. Dedi Mulyadi menilai hampir di seluruh rumah hari ini masyarakat mengonsumsi air minum dalam kemasan dengan berbagai varian harga. Dari hanya Rp1.500 per botol di kaki lima sampai Rp15.000 per botol yang biasa diminum di hotel-hotel berbintang.

Dapat dikatakan kebijakan Dedi Mulyadi adalah langkah nyata Undang-undang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, pemerintah menargetkan universal access (UA) untuk akses air minum dan sanitasi bagi seluruh penduduk. Sejalan pula dengan Millenium Development Goals (MDGs) tentang kebutuhan air untuk warga. Mereka  menargetkan 68,87% penduduk Indonesia terjangkau air minum layak dan 62,41% memiliki layanan sanitasi dasar pada 2015. Merujuk pada data 2014, akses air minum sudah mencapai 68,36% populasi dan layanan sanitasi dasar mencakup 61.04% populasi Nusantara Pencapaian target UA pada 2019. 

Ikuti tulisan menarik Pungkit Wjaya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler