x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kolaborasi, Mengeksplorasi Keragaman

Kolaborasi jalan yang baik untuk menyatuka beragam sumber daya, tapi juga menawarkan tantangan tersendiri.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

"Creating a better world requires teamwork, partnerships, and collaboration."
--Simon Mainwaring (Pebisnis, 1967-...)

 

Nyaris setiap orang berkata bahwa tantangan di masa kini maupun di masa depan semakin kompleks dan saling terkait. Ketika teknologi meringkus dunia ke dalam satu jejaring, banyak hal saling bertautan: peristiwa, pekerjaan, orang, persoalan, hingga proses kreatif. Orang-orang dari belahan bumi yang berbeda dapat berbagi pengetahuan dan mencipta sesuatu secara bersama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Individu maupun institusi yang mampu mengatasi self-interest akan menyambut spirit kolaborasi dengan penuh suka cita. Mereka membangun cita-cita bersama dengan saling berbagi. Kolaborasi dapat berlangsung dalam banyak lapangan kehidupan: bisnis, sosial, pendidikan, politik, seni, dan banyak lagi. Kolaborasi adalah sebuah cara untuk mengatasi kekurangan dengan berbagi keunggulan.

Spirit kolaborasi diawali dengan memperjelas pertanyaan: “Apa yang tidak bisa kita lakukan sendiri tapi dapat kita kerjakan bersama?” Memperjelas apa yang dapat dilakukan bersama merupakan langkah awal yang baik. Kolaborasi dimaksudkan untuk menjawab tantangan yang tidak satupun orang atau kelompok sanggup menyelesaikan sendiri. Umpamanya, mengatasi korupsi yang berjejaring, kita tak bisa bekerja sendiri-sendiri--diperlukan kerja kolaboratif yang mensinergikan keunggulan masing-masing.

Pepatah lama berbuyi ‘dua kepala lebih hebat ketimbang satu kepala’. Dengan memadukan berbagai sumber daya yang memiliki bakat, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, finansial, maupun infrastruktur yang beragam, penyelesaian tantangan berpotensi untuk lebih berhasil. Melalui kolaborasi, koneksi-koneksi yang dimiliki masing-masing kelompok dapat ditautkan. Pasar-pasar yang dipunyai dapat saling dihubungkan.

Gesekan mungkin saja terjadi ketika dua atau lebih kelompok bergabung, tapi friksi dapat diubah jadi tenaga yang menggerakkan kolaborasi. Meski begitu, ada saja yang bisa mengacau niat baik untuk menyatukan berbagai sumber daya ini. Salah satunya ialah kepicikan dalam bersikap—umpamanya, mengedepankan prioritas sendiri mumpung ada banyak sumber daya.

Tantangan yang semakin kompleks jelas tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Ada proses belajar yang mesti dijalani bersama. Ada tahap-tahap (roadmap) yang perlu dilalui untuk menuju sasaran. Masing-masing individu atau kelompok dapat saling berbagi pengetahuan, keterampilan, maupun pengalaman sebagai aktivitas belajar. Dari proses inilah, organisasi dapat memahami nilai-nilai baru melalui kerja bersama.

Kolaborasi dapat berjalan ke depan bila organisasi memberi dukungan yang diperlukan. Proses adaptasi ketika baru mulai melangkah, rapat-rapat, berbagi data, penyebaran pengetahuan, serta berbagi hasil dan kemajuan perlu dipastikan berjalan semestinya. Tidak kalah penting, rasa saling memiliki yang mesti dipupuk sedari awal—sebuah sisi soft yang diperlukan untuk mengeratkan ikatan kolaborasi. (sumber ilustrasi: emergenetics.com) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler