x

Seorang pria meletakkan bunga di monumen untuk mengenang korban bencana nuklir Chernobyl di Kiev, Ukraina, 26 April 2015. Belarus, Ukraina dan Rusia menandai ulang tahun ke-29 dari bencana Chernobyl, kecelakaan nuklir sipil terburuk di dunia. REUTERS

Iklan

Redaksi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

30 Tahun Bencana Nuklir Chernobyl - Vladimir Lopato-Zagorsky

Bencana nuklir Chernobyl bukan saja masalah satu negara atau sekelompok negara, melainkan masalah yang bersifat global karena dampaknya akan dirasakan oleh

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hari ini, 30 tahun lalu, terjadi bencana nuklir Chernobyl, kecelakaan nuklir dengan akibat paling dahsyat dalam sejarah abad ke-20. Stasiun pembangkit listrik Chernobyl ini dibangun pada masa Uni Soviet di dekat Pripyat, Ukraina, 16 kilometer dari perbatasan Belarus. Pada malam 26 April itu, terjadi sebuah ledakan di blok pembangkit listrik nomor 4 yang menghancurkan seluruh reaktor di stasiun.

Akibat ledakan tersebut, sekitar 190 ton bahan-bahan radioaktif keluar dari reaktor. Dampaknya setara dengan ledakan 500 bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat ke Hiroshima, Jepang, dalam Perang Dunia II. Lebih dari 145 ribu kilometer persegi wilayah Ukraina, Belarus, dan Rusia tercemar radionuklida.

Sudah 30 tahun berlalu, Ukraina, Rusia dan Belarus masih saja harus mengeluarkan dana dan upaya besar untuk menangani konsekuensi pencemaran radiasi di wilayah yang cukup luas di negara masing-masing. Ratusan ribu orang harus dirawat akibat penyakit yang disebabkan oleh radiasi. Belarus merupakan negara yang paling banyak terkena dampak bencana nuklir Chernobyl karena sekitar seperempat dari seluruh wilayahnya tercemar radiasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nilai kerugian total dari kecelakaan nuklir di Republik Belarus selama 30 tahun mencapai US$ 235 miliar, sedangkan pendanaan dari luar negeri hanya US$ 83 juta. Berarti Belarus harus menangani sendiri semua masalah bencana nuklir tersebut, yang jumlahnya sangat banyak.

Selain itu, peristiwa tersebut mengubah nasib jutaan orang yang waktu itu tinggal di daerah dekat Chernobyl. Setelah 30 tahun berlalu, sekarang di Belarus terdapat sejumlah pusat penelitian dalam bidang radiologi, sistem medis radiologi, perusahaan yang memproduksi peralatan radiometrik, sistem dukungan medis dan sosial masyarakat, sistem kontrol radiasi, serta sistem pengolahan pertanian dan hutan di wilayah yang tercemar radiasi. Saat ini, Belarus sedang dalam masa transisi dari sebuah negara yang terkena dampak radiasi paling banyak menuju negara yang telah mengakumulasi pengalaman ilmiah dan manajemen praktis yang sangat berharga. Pengalaman penanggulangan dampak Chernobyl tersebut dapat digunakan untuk urusan kemanusiaan.

"Langkah-langkah yang diambil Belarus selama 30 tahun terakhir menjamin kami untuk masuk tahap perkembangan wilayah ini secara berkelanjutan. Kami sudah lama menyelesaikan proses penyelamatan orang yang terkena bencana ini. Sekarang kami sudah memulai proses pembangunan wilayah yang terkena dampak Chernobyl," kata Presiden Republik Belarus Aleksandr Lukashenko, selama kunjungannya ke daerah Narovlya, wilayah Gomel. Saat berkomunikasi dengan masyarakat daerah tersebut, Presiden Belarus mengatakan uang yang dikeluarkan untuk mengatasi masalah ini telah digunakan dengan benar.

Pemerintah telah melaksanakan kerja nyata sangat besar yang bertujuan merehabilitasi daerah yang terkontaminasi, memulihkan kehidupan sosial-ekonomi, dan menjamin kehidupan yang aman bagi orang-orang yang terus tinggal di situ. Sekarang, sekitar 1,1 juta orang (dari 9,5 juta warga Belarus) terus tinggal di daerah yang terkontaminasi radiasi. Setiap lima tahun, pemerintah mengadakan program baru untuk merehabilitasi daerah bencana Chernobyl.

Di daerah yang ditinggalkan oleh penduduk, yang berjarak 30 kilometer dari stasiun pembangit listrik Chernobyl-sebelum bencana terjadi dihuni oleh 22 ribu orang-sekarang berlaku polesie state radioecological reserve. Pada reserve tersebut, diciptakan pusat penelitian eksperimental dan ilmiah yang mencakup kompleks peternakan sapi, peternakan lebah madu, dan sebuah kebun buah-buahan. Di situ, peneliti dari berbagai negara mengkaji dampak radiasi terhadap alam.

Dalam acara peringatan tahun ini, sejumlah negara menyelenggarakan acara berduka. Dari lubuk hati terdalam, kami bersimpati kepada orang yang telah meninggal untuk menanggulangi pencemaran radiasi demi keselamatan jutaan orang dan generasi berikutnya.

Republik Belarus secara berkelanjutan menyelenggarakan berbagai acara untuk menarik perhatian masyarakat internasional kepada masalah Chernobyl. Pada 26 April ini, di kantor pusat PBB di New York, akan diadakan sidang khusus Majelis Umum yang didedikasikan untuk memperingati ulang tahun bencana nuklir Chernobyl. Setelah sidang tersebut, ketua sesi ke-70 Majelis Umum akan mengumumkan pernyataan khusus.

Peserta konferensi tingkat tinggi "30 Tahun Bencana Chernobyl: Dari Keadaan Darurat Menuju Pembangunan Berkelanjutan", yang akan diselenggarakan di Minsk pada 25 April, akan mengumpulkan hasil dari 10 tahun program PBB yang bertujuan mengatasi masalah Chernobyl. Mereka juga akan membahas pendekatan baru kerja sama multilateral dalam kaitan dengan isu Chernobyl.

Republik Belarus siap bergabung dengan negara lain yang secara sukarela berpartisipasi dalam proses penanggulangan dampak Chernobyl berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan manfaat. Bencana nuklir Chernobyl bukan saja masalah satu negara atau sekelompok negara, melainkan masalah yang bersifat global karena dampaknya akan dirasakan oleh banyak generasi. Dalam situasi ini, hanya upaya bersama dari masyarakat dunia untuk menangani masalah Chernobyl yang akan memberikan hasil terbaik.

Vladimir Lopato-Zagorsky,

?Duta Besar Republik Belarus untuk Indonesia

*) Artikel ini terbit di Koran Tempo edisi Selasa, 26 April 2016

Ikuti tulisan menarik Redaksi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu