“Ya,walau belum masuk pada penyelesaian (finishing-pen) pengerjaannya akhirnya Jalan Mang-In (Mangkubumi-Indihiang) pada siang ini (27/04) kita resmikan saja untuk digunakan sebagai sarana infrastruktur jalan penunjang bagi kelancaran warga beraktifitas , dan semoga jalan mangin ini digunakan masyarakat untuk beraktifitas dan bisa meningkatkan kegiatan perekonomian keseharian para pengguna jalan." Ungkapan itu terlontar dari Budi Budiman, Wali Kota Tasikmalaya Jawa Barat ketika siang tadi meresmikan akses jalan utama penghubung antara wilayah Kota setempat dengan wilayah-wilayah Pemerintahan tetangganya .
Kita ketahui dulu , rencana membangun sampai ketahapan pengerjaannya jalan tersebut , memakan waktu cukup Panjang juga (sekitar 13 Tahun lamanya-pen).
Pengerjaan jalan tersebut itupun dilakukan pada sekitar 2003 lalu , dan sampai masuk tahun ini, akses jalan utama penghubung wilayah Kota setempat dengan “tetangga” pemerintahannya tersebut belum selesai.
Hal tersebut sempat menjadi sorotan berbagai media lokal. Mereka mempertanyakan lamanya proses proyek pengerjaan jalan tersebut.
Pada akhirnya jalan itu pun “di-resmikan” juga penggunaannya oleh pemerintahan kota setempat. Peresmian Jalan Mangin yang punya jarak 6,5 Km itupun menelan biaya sebesar Rp 89 miliard lebih.
“Sebagian besar anggaran nya berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat dan Dana dari APBD (Anggaran Perencanaan dan Belanja Daerah) Pemerintahan Kota kita hanya menambah dana itu sekitar Rp 2,7 miliar. Wali Kota Budi menjelaskan hal tersebut kepada khalayak yang hadir ketika dirinya naik ke-panggung Utama Acara Resminya tersebut.
Terpantau penulis Walikota yang datang beserta Rombongan Pemkot setempatpun sempat digandeng hangat oleh Rekan Kerjanya dari barisan Anggota Legislatif DPRD Kota Tasikmalaya yang sempat dipimpin oleh Danny Romdoni (Ketua Praksi PDI-Perjuangan Kota Tasikmalaya-pen) , dan Rombongannya dia-pun sempat dibarengi oleh berbagai unsure Kepemerintahan Pemkot setempat yang sempat terlihat dipimpin oleh H.Idi S Sekertariat Daerah (Sekda) Pemerintahan Kota itu.
Acara bersifat seremonial itupun terlihat disambut warga Masyarakat dititik tempat Acara itu berlangsung (wilayah sekitaran Kelurahan Mangkubumi-pen) .
Tahapan Acara penyambutan Walikota beserta Rombongan-pun dimulai dengan sambutan acara bersifat adat ,yang sempat menampilkan kesenian traditional tanah pasundan (tari jaipongan).
Pada tahapan Acara selanjutnya Walikota Tasikmalaya sempat di-daulat penyelenggara Acara untuk memberikan santunan kepada “kaum dzuafa” diwilayah titik dilakukannya Upacara Peresmian dan pembukaan Jalan Mangin tersebut.
Lontaran kritikan untuk pengerjaan Proyek Jalan “Buka Baru” mangin itupun sempat diapresiasi positif oleh Pihak Pemerintahan Kota setempat , salah seorang Tokoh putra daerah Tasikmalaya (Kota/Kabupaten) sempat melontarkan kritik dengan gaya kritik membangunnya ,
“Ya,,,sebagai putra-putri Asli Warga Kota Tasikmalaya , kitapun kudu memberikan apresiasi dan uplous khusus bagi dibukanya jalan Mangin ini , namun kitapun patut juga memberikan kritikan santun bagi pengerjaan proyek ini ,apabila warga Kota kita jelas mengetahui adanya kesumiran informasi pada pelaksanaannya,,,!” Ucapan itupun terlontar dari Kang Aas Gaza yang kini menjadi Ketua DPC (Dewan Pembina Cabang) Partai Idaman untuk Wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
*Kota Tasikmalaya Jawa Barat (27/04/2016).
Asep Rizal.
Ikuti tulisan menarik Asep Rizal lainnya di sini.