Di tengah krisis ekonomi yang masih belum menjauh dari Indonesia, pemerintah dalam beberapa beberapa kebijakan menekankan pentingnya sektor riil upaya antisipasi dari krisis tersebut. Sektor riil ini merupakan satu kegiatan ekonomi yang inputnya memang langsung dirasakan oleh masyarakat dalam jangka pendek. Oleh karena itu, segenap kementerian dan lembaga pemerintah lainnya tengah membangun sektor ini sebagai solusi dari inflasi Dollar USD yang makin “menggempur” Rupiah yang menyebabkan harga bahan pokok kian melonjak.
Salah satu memajukan sektor riil adalah dengan melakukan pengembangan Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Diharapkan dengan membuka akses UMKM, masyarakat kecil bisa membuka usaha dan roda perekonomian di kalangan bawah terus berjalan.
Namun yang menjadi masalah “klasik” dalam dunia usaha tidak jauh dari masalah permodalan. Meski pemerintah telah mengaku sudah memberikan akses permodalan yang mudah, namun nyatanya masih banyak masyarakat yang belum tahu caranya mendapatkan pinjaman modal dari berbagai program pemerintah. Sementara itu, rakyat miskin butuh penghasilan dari hari ke hari, tapi jika mereka hanya direpotkan oleh masalah administrasi, maka hal itu akan menambah masalah mereka.
Jika memang fokusnya adalah menjalankan roda perekonomian di tingkat bawah, maka sepertinya agak sedikit keliru ketika masyarakat dibebani dengan syarat yang banyak dan bunga yang tidak bersahabat.
Antitesis program pemerintah justru dilakukan orang yang berada di luar pemeritahan, salah satunya program pengembangan UMKM yang diluncurkan Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo. Bersama kader DPR Perindo di seluruh Indonesia, pria yang akrab disapa HT ini memberikan solusi konkret dengan memberikan modal tanpa syarat kepada masyarakat kecil agar mereka bisa membuka usaha secepatnya dan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Selain itu, HT juga memberikan gerobak untuk warga agar mereka tidak perlu repot membuka lapak dan bisa fleksibel dalam membuka usaha di berbagai tempat di lingkungan masing-masing.
HT yang fokus membangun UMKM ini juga secara langsung memantau perkembangan UMKM binaannya tersebut dengan mengunjungi daerah-daerah yang menjadi pusat UMKM Perindo, salah satunya di Surabaya. HT yang sebelumnya langsung meresmikan dan memberikan gerobak pada masyarakat di Kota Pahlawan tersebut, kembali berkunjung kembali kota tersebut. Dia pun menyadari pentingnya peranan UMKM bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, Partai Perindo pun harus terus konsisten membina ribuan UMKM di seluruh wilayah tanah air.
Selain di bidang UMKM, partai Perindo juga tengah menggerakkan programnya yang ditujukan bagi nelayan, buruh, dan petani. Harapannya, masyarakat yang umumnya berada di golongan ekonomi lemah itu dapat ditingkatkan kesejahteraannya, sehingga juga berdampak pada perekonomian bangsa. Melalui pelatihan dan pendampingan, pelaku UMKM memiliki keterampilan yang memadai dalam menjalankan dan mengembangkan usaha.
Namun yang pasti, program UMKM binaan bertujuan untuk mendorong masyarakat kecil menjadi produktif agar bisa meningkatkan taraf ekonomi, dari menengah bawah menjadi menengah atas. Dengan langkah seperti itu diharapkan lebih banyak lagi penggerak ekonomi sehingga perekonomian Indonesia akan lebih cepat meningkat.
Ikuti tulisan menarik Ardan Lutfi lainnya di sini.
