x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pilihlah Job Title yang Keren

Nama jabatan yang kreatif berpotensi positif untuk mendongkrak kinerja karyawan dan manajer.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Apalah arti sebuah nama. Ah, tidak begitu, nama selalu penting. Nama menunjukkan sesuatu, nama mengisyaratkan makna, tak terkecuali nama jabatan atau job title. Dalam kegiatan bisnis, job title mengisyaratkan siapa Anda dan seperti apa organisasi Anda. Pilihan nama jabatan mengirim sinyal tentang apakah organisasi Anda berpegang teguh kepada konvensionalitas atau adaptif terhadap perubahan.

Banyak job title baru diciptakan seiring dengan semakin bertambahnya jenis pekerjaan baru. Kemajuan teknologi berkontribusi di dalamnya, sehingga ada posisi social media manager, growth hacker, content strategist, brand evangelist, data scientist, dan banyak lagi. Menarik bahwa di samping menciptakan nama baru untuk posisi yang sebelumnya tidak ada, perusahaan juga mengganti nama-nama lama dengan yang lebih kreatif.

Disney, umpamanya, menyebut para insinyur dan orang-orang multimedia mereka dengan sebutan ‘imagineers’—barangkali untuk mendorong mereka agar bukan hanya memikirkan aspek teknis, tapi juga mengembarakan imajinasi mereka dalam bekerja. Perusahaan lain lebih memilih nama brand evangelits ketimbang staf pemasaran, untuk lebih meyakinkan diri mereka sendiri maupun orang luar bahwa tanggung jawab mereka untuk membangun merek.

Sebagian manajer menolak nama-nama kreatif untuk jabatan tertentu. Bagi mereka, job title manajer pemasaran lebih jelas dalam hal fungsi dan tugasnya ketimbang brand evangelist. Bagi mereka, yang penting fokus pada pekerjaan dan tidak usah repot dengan nama jabatan. “Kesannya tidak serius, jangan-jangan malah terkesan narsis,” ujar seorang manajer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka yang setuju job title kreatif dan keren juga memiliki sejumlah alasan. Pertama, ada kebutuhan riil untuk jadi kreatif dan menonjol di tengah banyaknya jenis pekerjaan. Kedua, job title yang keren mengirim sinyal kepada pihak luar organisasi bahwa perusahaan Anda berbeda dari kebanyakan. Ketiga, job title yang unik menyenangkan pemiliknya, dapat berperan sebagai awal percakapan saat bertemu dengan kenalan baru.

Keempat, job title sesungguhnya turut mengomunikasikan budaya perusahaan. Job title yang keren merupakan kepanjangan brand perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan Anda memiliki budaya dan lingkungan kerja yang menyenangkan. Alasan ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi bakat-bakat muda untuk bergabung dengan organisasi Anda.

Tapi apakah semua alasan ini hanya kekenesan belaka? Dan Cable, guru besar di London Business School, bersama dua sejawatnya, mengkaji isu job title. Mereka memelajari apa efek yang ditimbulkan oleh penggantian nama jabatan. Sebagian besar karyawan yang jadi responden, menurut Cable, menggambarkan job title yang baru telah menjadikan pekerjaan mereka terasa lebih bermakna dan membuat mereka lebih percaya diri. “Job title yang kreatif dapat menjadi sarana untuk memperbaiki sikap pekerja dan menarik bakat-bakat terbaik,” ujar Cable. Karena itu, kata Cable, perusahaan harus memandang job title sebagai simbol yang kuat mengekspresikan siapa kita, apa yang mampu kita kerjakan, serta apa yang orang lain dapat harapkan dari kita.

Rebranding terhadap job title, dengan demikian, punya potensi memberi dampak positif terhadap bagaimana para karyawan dan manajer memandang pekerjaan dan diri mereka sendiri. “Saya bukan hanya menjual produk, tapi saya bertanggungjawab untuk mengusung dan menjaga brand,” kira-kira seperti itu pandangan baru staf pemasaran terhadap job title-nya yang baru, brand evangelist.

Dalam tulisan di Academy of Management Journal, 2014, “Job Titles as Identity Badges,” Adam M. Grant et al menyatakan bahwa job title dapat berdampak jauh terhadap identitas karyawan. Dari serangkaian wawancara, observasi, maupun memelajari dokumen, mereka menyimpulkan bahwa job title bukan saja menggambarkan fungsi dan tugas jabatan tertentu, tapi juga memberi rasa aman secara psikologis maupun membangun kepercayaan diri dalam berhadapan dengan orang lain.

Nah, jika Anda ingin melakukan rebranding terhadap nama-nama jabatan, pilihlah yang keren tanpa terkesan narsis atau mengaburkan fungsinya. Sebutan chief innovation officer barangkali bisa dipilih untuk menggantikan direktur riset dan pengembangan. Perancang sistem di perusahaan boleh juga disemati sebutan creative technologist. Sekedar tahu saja, ada perusahaan yang memakai nama jabatan director of first impressions untuk resepsionis. Barangkali, karena resepsionislah orang terdepan yang menerima para tamu perusahaan, jadi mereka harus memberi kesan pertama yang tak terlupakan. ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB