x

Iklan

Wawan Priyanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Paket Baru Mobil Rio Haryanto di Barcelona

Tiga bagian penting yang disempurnakan adalah sayap depan, lantai mobil dan sayap belakang. Tujuannya, agar mobil melaju lebih stabil di tikungan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saya dan penggemar balap jet darat F1 dari Indonesia mungkin sudah tidak sabar menunggu seri kelima yang berlangsung di Sirkuit de Catalunya, Barcelona, Spanyol, 13-15 Mei 2016.

Mengapa? Di Catalunya inilah sejumlah tim F1 turun dengan penyempurnaan desain pada mobilnya, termasuk mobil Manor Racing yang dibela pembalap asal Indonesia Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein dari Jerman.  

Selasa lalu, saya sempat ngobrol langsung dengan Rio tentang kemungkinan perubahan pada desain mobil Manor. Rio menyampaikan, memang ada penyempurnaan yang dilakukan tim. Salah satunya adalah penyempurnaan pada sayap depan (menambah grip axle depan). "Fungsinya, untuk menjaga roda depan tetap mendapatkan grip saat mobil melaju di tikungan," kata Rio. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyempurnaan ini dilakukan setelah tim melihat kenyataan di race-race awal bahwa mobil Manor tidak begitu stabil di tikungan. Di lintasan lurus, performa mobil Manor tidak perlu diragukan lagi.

Dari catatan speed trap yang terekam, mobil Manor selalu berada di top 10. Bahkan beberapa kali di peringkat teratas. Pembalap Renault Kevin Magnussen pun tak sungkan menyebut mobil Manor melesat bak roket ketika dia tak mampu menyalip mobil Pascal di lintasan lurus di Bahrain.

Masalah muncul ketika mobil masuk ke tikungan. Rata-rata drop 0,001-0,005 detik di tikungan. Ini tentu tidak menguntungkan karena track lurus di setiap sirkuit itu paling banyak hanya ada dua sektor. Selebihnya, tikungan. 

Nah, permasalahan inilah yang kemudian dipelajari Kepala Aerodinamis Manor Racing Nikolas Tombazis. Menurut Rio, Tombazis yang mantan desainer Ferrari ini jarang ke sirkuit. Dia lebih banyak menghabiskan waktu di workshop di Manor Technical Centre, Banbury, Oxfordshire, Inggris. "Yang pasti Nicholas bekerja keras. Improvement untuk downforce menjadi hal utama yang perlu dikejar," ucap Rio.

Hasil olahan data dari empat race yang sudah dilalui Manor yakni di Melbourne, Bahrain, Shanghai dan Sochi kemudian diimplementasikan di Catalunya. Tiga bagian penting yang disempurnakan adalah sayap depan, lantai mobil dan sayap belakang. Tujuannya, agar mobil melaju lebih stabil di tikungan.

Hasilnya memang manjur. Sebagai perbandingan, di Free Practice (FP) I mobil Pascal telah menggunakan paket baru. Sedangkan mobil Rio masih menggunakan paket lama. Keduanya turun dengan menggunakan ban medium. Laptime mobil Rio 1 menit 29.052 detik (P22). Sedangkan Pascal 1 menit 28.084 detik (P21). Laptime tercepat diraih Sebastian Vetteol (Ferrari) 1 menit 23.951 detik. Gap antara Rio dengan Vettel cukup jauh, +5.101 detik.

Di FP2, dua mobil Manor sama-sama menurunkan paket baru. Rio dan Pascal langsung turun ke lintasan begitu pitlane dibuka. Hasilnya, catatan kedua mobil Manor ini cukup impresif. Meski menggunakan ban medium dan tim-tim lain menggunakan ban soft, gap yang semula +5 detik dipangkas menjadi hanya +3 detik. "Compound ban ini sangat menentukan, gap di laptime antara menggunakan ban medium dan soft itu sekitar 1,5 detik," ujar Rio.

Rio mencatat waktu terbaik 1 menit 27.252 detik (P19) dan Pascal 1 menit 26.960 (P18). Catatan kedua pembalap Manor ini cukup untuk mengalahkan duo Sabuer (Felippe Nasr dan Marcus Ericsson) dan Esteban Gutierrez (Haas).

Saat turun dengan paket baru ini, sayap belakang dan monkey seat mobil Manor dilumuri flow-viz paint untuk mempelajari aliran udara. Penggunaan flow-vizualization Paint ini menjadi bagian penting bagi pengembangan aerodinamika mobil F1.

Racing Director Manor Racing Dave Ryan mengatakan FP1 dan FP2 dimanfaatkan tim untuk mengukur manfaat dari paket pengembangan baru. Manor Racing masih memerlukan beberapa hal untuk melakukan penyempurnaan. "Kami optimis telah membuat kemajuan pada mobil Manor," kata Ryan dalam press release resmi Manor, Jumat, 13 Mei 2016.

Rio sendiri menilai sirkuit de Catalunya merupakan sirkuit yang sulit dengan karakter aspal cukup abrasif. Management tyre menjadi sangar krusial karena sirkuit ini cepat membuat ban menjadi aus (kehilangan grip). Selain itu, sirkuit ini juga memerlukan mobil dengan downforce tinggi untuk bisa mendapatkan laptime. "Masih akan development lagi dan semoga Manor bisa memberikan paket mobil yang lebih baik," Rio, menambahkan.

Perubahan besar lain yang dilakukan pada mobil Rio adalah di sektor mesin. Dari dokumen yang dikeluarkan The FIA Formula One Technical Delegate ke The Stewards of the Meeting 2016 Spanish Grand Prix, Manor melakukan empat penggantian elemen pada Power Unit mobil Rio. Empat elemen baru itu adalah internal combustion engine (ICE), turbocharger, motor generator unit-heat (MGU-H), dan motor generator unit-kinetic (MGU-K). Penggantian elemen pada Power Unit ini baru akan diterapkan mulai FP3 nanti.

Baiklah Rio, mari kita tunggu hasil FP3 dan kualifikasi nanti. Semoga tangan dingin Tombazis dan engineer Manor Racing mampu membuat mobil Manor melaju lebih cepat lagi. Goof luck, mate!

Foto: Manor Racing 

 

 

Ikuti tulisan menarik Wawan Priyanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB