x

Iklan

L Murbandono Hs

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Puisi-puisi Mei dari Hilversum

Puisi-puisi Mei dari Hilversum adalah drakula dan kerbau, negara kita saat ini, seratus kepala presiden, kalang kabut, beraninya menjadi pasal dan ayat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

(Ilustrasi: panrev1924.blogspot.com

 

DRAKULA DAN KERBAU

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1 oktober 1965 sampai 21 mei 1998

negeri kita dijajah gerombolan drakula

dan budak-antek-penjilat begundalnya

keluarga inti dan keluarga besarnya

 

21 mei 1998 sampai kini negeri kita merdeka

menjadi tempat berkubang sang kerbau-kerbau

banyak kerbau dulu kacung dan babu drakula

apakah kalian tidak mampu melihatnya?

 

 

Hilversum, Mei 2002

 

 

****

 

 

NEGERI KITA SAAT INI

negeri kita saat ini

padang rumput liar

tanpa gembala

hidup sendiri

 

negeri kita saat ini

miskin pemimpin

tapi banyak betul orang

mengaku-aku pemimpin

 

aku menjadi mengantuk

tapi hanya berani duduk

 

Hilversum, Mei 2002

 

***

 

 

SERATUS  KEPALA PRESIDEN

Mimpiku semalam konyol sekali

Seratus kepala presiden kujilati

Satu demi satu

 

Satu demi satu pula

Kujithaki dengan gembira

Mereka semua malah tertawa

Gembira. Lucu. Sungguh gila.

 

Hilversum, Mei 2002

 

****

 

 

KALANG KABUT

Kalang kabut  kabut-kabut

Telah menjadi angin ribut

Membuat kheki kheki

Para jahanam politik

 

Kalang kabut  federal kalang kabut kesatuan

Kalang kabut  tanah air kalang kabut dugaan

Kalang kabut ketua kalang kabut rakyat

Kalang kabut babi kalang kabut debat

Presiden kalang kabut

Kalang kabut  siapa?

 

Kalang kabut utusan wali dikalangkabuti siapa

Kalang kabut  kadalnya doa dikalangkabuti apa

Kalang kabut negara kita dikalangkabuti di mana 

Mengapa Kalang kabut orang gedhean kehilangan

Kalang kabut  mereka sendiri

Ciptakan sejuta babi lari

Menjadi tai dan tai lagi

Di negeri kita kini sini

 

Penjahat beribadat cipta kalang kabut

Kalang kabut kenangan luka berkalang kabut

Meneror paksa lupakan saja segala luka kusut

Di sini kabut apa berkalang siapa: mana kabut?

Mengapa ada kalang kabut

Dalam Dia yang berkabut

 

Hilversum, Mei 2002

 

***

 

 

PASAL DAN AYAT

Berani-beraninya  menjadi

Pasal-pasal  dan ayat-ayat

Bagaimana sejatinya

Ceritanya

 

Apakah kalian sebagian diriku yang hilang

Ketika para penipu asyik mencabuli negeri

Mantera purba segala penjuru

Bergumpal  di moncong peluru

Muncrat-muncrat jadi  laukpauk

Atau jadi guci-guci mawar

Di angkasa yang terbakar

 

Berani-beraninya menjadi

Pasal-pasal  dan ayat-ayat

Saat negeri dikacau maling dan semua terkapar

Saling menikmati madu ular dan nyala tembikar

Kita mandi matahari memandikan comberan

Saling patuk-mematuk luka

Sambil menikmati kuburan

Digali gagak-gagak tanpa sayap

Mega tenggelam di dalamnya

Langit mengaduh perih

Dicabik puncak lautan

 

Sudah begitu

 

Berani-beraninya menjadi

Pasal-pasal  dan ayat-ayat

Apakah kita semua

Adalah zaman gila?

 

Hilversum, Mei 2002

 

(((((((((((((()))))))))))))))))))))))))))

Ikuti tulisan menarik L Murbandono Hs lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler