x

Iklan

Ade Faiz

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kiprah Tak Pernah Lelah Abipraya

Kiprah PT Abipraya dalam pembangunan Indonesia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

SEJAK kelahirannya pada 12 November 1980, PT Abipraya tidak bisa dilepaskan dari kiprahnya mendorong pembangunan di Indonesia. Tahun 2011,  setahun setelah memperingati ulang tahunnya yang ke-30 Abipraya mendapatkan penghargaan dari Asosiasi Konstruksi Indonesia (AKI) sebagai kontraktor Indonesia yang paling banyak mengerjakan bendungan.

Apa yang didapatkan perusahaan BUMN tersebut pada tahun itu menunjukan bagaimana peran Abipraya dalam pembangunan di Indonesia. Bendungan adalah kebutuhan penting jika ingin membangun sebuah bangsa yang maju. Keberadaannya sangat diperlukan terutama untuk pertanian, mencegah banjir, tepat rekreasi, pembangkit listrik dan lainnya.

Setidaknya ada beberapa bisnis utama PT Abipraya beberapa diantaranya spesifikasi kaitannya dengan air yaitu bendungan, Irigas, saluran air raksasasa, reklamasi. Ada puluhan proyek besar yang selesai ditangani oleh Abipraya di bidang infrastruktur pengairan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proyek-proyek tersebut terkait dengan bendungan (dam), bendung (weir), waduk dan lainnya. Kementerian Pekerjaan Umum memberikan definisi bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam). Fungsinya untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow).

Indonesia diberi kelimpahan sungai-sungai yang sangat banyak. Kondisi ini memberikan banyak keuntungan sekaligus banyak ancaman. Keberadaan bendungan dan bendung sangat dibutuhkan untuk mengelola sungai menjadi lebih bermanfaat. Di sisi lain, seiring semakin padatnya penduduk, sungai banyak yang beralih fungsi. Kondisi tersebut membutuhkan campur tangan melalui penataan maupun normalisasi. Abipraya punya peran disitu melalui keterlibatannya membangun banyak bendungan, bendung maupun penataan sungai.

Presiden Joko Widodo selama pemerintahannya menargetkan akan mencetak 1 juta hektar sawah baru di Indonesia. Kondisi tersebut tentu membutuhkan saluran irigasi yang bisa menjamin sawah-sawah tersebut bisa berproduksi. PT Abipraya adalah ahlinya soal pembangunan irigasi. Bahkan diawal kelahirannya, perusahaan plat merah ini dikenal karena kemampuannya membangun irigasi yang menunjang pertanian.

Beberapa proyek raksasa yang sudah dibangun oleh PT Abipraya tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa diantaranya yaitu Bendungan Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah.  Bendungan Sutami Multipurpose, Karangkates, Malang Jawa Tengah. Bendungan Sembayat, Gresik Jawa Timur. Bendungan Bajulmati, Banyuwangi, Bendungan Titab Bali.

Bendungan Serbaguna Kedungombo, Purwodadi Jawa Tengah. Bendungan Serbaguna Pandanduri Nusa Tenggara Barat, Bendungan Serbaguana Wadaslintang, Bendungan Serbaguna Bili-bili, Gowa Sulawesi Selatan, Bendungan Telaga Tunjung, Bali. Konstruksi Bendungan Sabo Gunung Merapi Yogyakarta, Bendungan Kotopanjang, Kota Kampar Riau, Bendungan Benel, Bali. Waruturi Barrages, Kediri Jawa Timur, Bendungan Gubeng Rubber, Surabaya Jawa Timur. Danau Tempe, Sengkang Sulawesi Selatan, Bendungan Serbaguna Ponre-ponre  Sulawesi. Bedungan Bening Widas, Madiun. Bendungan Menturus Jombang Jawa Timur, Air Lakitan, Palembang, Sumatera Utara Irigasi dan Penataan Sungai.

Normalisasi Kali Sunter, Jakarta. Rehabilitasi Irigasi Raibere Timor Timur. Irigasi Langkeme Sulawesi Selatan.  Sungai Citarum Bandung Jawa Barat. Penataan Sungai Wonokromo, Surabaya Jawa Timur. Prafi II Manokwari, Papua Barat. Irigasi Bissua dan Kampili Appurtenances, Gowa – Sulawesi Selatan dan puluhan proyek besar lainnya.

 

 

Ikuti tulisan menarik Ade Faiz lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB