x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bila Kamu Kerja Kreatif Bersama

Kerja kolektif-kolaboratif memungkinkan kamu menyerap banyak keunggulan dari bermacam orang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Bayangkanlah kamu membuat film, tentu saja kamu tidak bisa membuatnya sendiri. Sebagai sutradara, kamu perlu orang yang menulis skenario, pemain-pemain yang memerankan karakter dalam ceritamu, juru kamera yang mengambil beratus adegan dan gambar, juru lampu, juru suara, hingga editor yang menyunting filmmu. Meskipun kamu pusatnya, tapi membuat film adalah hasil kerja kolektif.

Membuat buku sekalipun, kamu memerlukan orang lain untuk menyunting, mendesain sampul, merancang tata letak isi, mengatur naskahmu, hingga memeriksa apakah tidak ada salah ketik. Ini juga kerja kolektif. Kamu mungkin bisa melakukan semua fungsi itu bila kamu punya beraneka bakat, minat, dan banyak watu, termasuk menerbitkan sendiri buku dengan berperan sebagai self-publisher.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inovator-inovator besar pun memerlukan bantuan, berbagi gagasan, hingga kerja sama dengan orang lain, bahkan di lapangan teoritis sekalipun. Albert Einstein memang punya gagasan yang sangat hebat hingga merevolusi pemahaman manusia tentan ruang dan waktu. Namun, ia juga memerlukan beberapa teman untuk membantu merumuskan idenya dalam bahasa matematika.  

Melalui kerja kolektif, inovasi berarti mengeluarkan bakat dan hasrat banyak orang untuk kemudian memadukannya dalam adonan kreatif bersama. Keanekaragaman bakat dan hasrat ini berpotensi memperkaya hasil kreasi. Mungkin mesti melewati perbedaan pendapat, keinginan, yang bisa berkembang menjadi konflik. Tapi, sejauh semua orang mau berpegang teguh kepada tujuan bersama, konflik ini niscaya dapat diselesaikan.

Mencipatakan karya kreatif adalah perjalanan—melewati salah langkah, salahmateri, perubahan, lahir ide-ide baru, pengurangan, salah urutan. Terkadang kesalahan memang menakutkan, tapi sepanjang kita menyadarinya sebagai proses belajar, semua itu akan terasa menyenangkan, bahkan mencerahkan dan membukakan mata terhadap kemungkinan-kemungkinan lain yang sebelumnya tidak terpikirkan.

Ini proses kreasi yang bersifat kolaboratif, jadi tampunglah gagasan dan masukan dari anggota tim tanpa bersikap meremehkan.  Seorang sutradara belum tentu mampu mewujudkan gambar yang sangat bagus dibandingkan juru kamera, meskipun sutradar yang punya gagasan mengenai sudut pengambilan gambar.  Harus ada kemauan untuk memasang telinga dan hati ketika orang lain ingin menyumbang saran.

Kekayaan latar belakang, pengalaman, maupun sudut pandang punya kontribusi positif dan bila diramu secara tepat akan menghasilkan adonan kreatif yang mengagumkan. Sebagian orang mungkin tidak merasa nyaman untuk bekerja dalam lingkungan yang melibatkan banyak orang—mereka lebih suka menyendiri, dan baru melibatkan orang lain ketika “tugasnya” sudah selesai. Seorang penulis akan bekerja sendiri di saat-saat tertentu, hingga kemudian ia memerlukan editor untuk menyunting naskahnya, desainer untuk merancang wujud bukunya, layoutter untuk menata naskahnya, maupun korektor. Perubahan-perubahan mungkin diusulkan oleh editor agar karya kreatifmu jadi lebih memikat.

Apa yang diperlukan dalam kerja kolaboratif-kolektif adalah kemampuan untuk mewujudkan ide-ide yang terkumpul, mempadu-padankan ide satu dengan yang lain, mentautkannya dengan ide-ide lain yang baru ‘turun dari langit’, meramunya secara cepat, dan membuat penyesuaian-penyesuaian baru. Semua akan berjalan bukan tanpa kesalahan—ini lumrah, jamak, jadi tak perlu terkejut.

Bila gagasan-baru didapat menjelang batas waktu, patut dipertimbangkan apakah gagasan itu demikian berharga untuk disertakan, sehingga tim kamu siap berjibaku untuk mengadopsi gagasan itu. Kemampuan yang disebut creative agility ini akan semakin tajam bila sering diasah melalui kerja kolektif. Timmu akan semakin peka dalam menangkap ide-ide baru apakah berharga atau hanya sekedar memikat barang sesaat. (sumber foto ilustrasi: universalmind.com) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler