x

Iklan

Wawan Priyanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Begini Rasanya Test Drive All New Honda Civic Turbo

Mesin 1.5L VTEC Turbo cukup galak sejak di putaran bawah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Foto: Dok HPM

Terus terang, saya sebenarnya sudah tidak sabar untuk segera mencoba All New Honda Civic Turbo saat pertama kali melihatnya di Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) April lalu. Bentuknya lebih slim dan tajam dibanding Civic sebelumnya. Lihat saja, dari bagian muka hingga bonet belakang Civic Turbo generasi ke-10 ini menonjolkan lekukan tegas pada setiap sudutnya.

Desain lampu depan yang agak sipit, dan lampu rem yang juga sipit, menambah Civic Turbo ini semakin terlihat anggun tapi galak. Apalagi jika mengintip ke bagian bawah bumper belakang, tersembul dua buah knalpot pada sisi kiri dan kanan. Padahal, mobil ini hanya bermesin 1.500 cc, tapi knalpotnya dua. Wowww…

Betul sekali, Civic Turbo ini hanya dibekali mesin 1.500 cc VTEC Turbo (Di Thailand terdapat varian bermesin 1.8 liter tanpa turbo). Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 173PS pada 5.500 rpm dan torsi maksimal 22,4 kg.m pada 1.700-5.500 rpm. Tenaga dari mesin ini disalurkan ke roda depan melalui transmisi CVT dengan Eart Dreams Technology. Kombinasi ini menghasilkan keseimbangan antara mesin yang responsif dari putaran rendah dan bertenaga di putaran tinggi. Lalu, seberapa galak performa mesin ini?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya berkesempatan mengujinya di lintasan lurus sepanjang 402 meter Sirkuit Internasional Sentul, Jawa Barat, 24 Mei 2016.  Kegiatan ini merupakan bagian dari Media Test Drive All New Honda Civic Turbo yang diselenggarakan PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku Agen Pemegang Merek Honda di Indonesia, 24-25 Mei 2015. Rute yang dilalui adalah Jakarta-Sentul-Bandung-Jakarta. Sebanyak 60 peserta mengikuti kegiatan ini dengan menumpang 20 unit Civic Turbo.

Nah, kembali ke trek lurus di Sirkuit Internasional Sentul. Dua unit mobil dijejer kiri dan kanan, dibatasi cone yang ditata rapi sepanjang 402 meter. Pengujian menggunakan model drag race, memacu mobil dari titik nol hingga garis finish. Dari 60 peserta, waktu tempuh yang bisa dicapai mulai dari 15 detik hingga 17 detik. Tercepat adalah 15,582 detik, yang diraih rekan dari Auto Bild. Sedangkan pembalap nasional Alvin Bahar yang juga turut menguji Civic Turbo mencatat waktu 15,750 detik. Wah, kalah nih Alvin. “Catatan waktu sebagus ini biasanya diraih mobil bermesin 2.000cc ke atas,” kata Alvin.

Sebelumnya, saya sempat berbincang dengan Presiden Direktur HPM Tomoki Uchida tentang mesin Civic Turbo ini. “Mesin Civic Turbo ini generasi terbaru yang lebih modern,” kata Uchida sambil menyuruh saya untuk segera masuk ke mobil Civic Turbo dan menggebernya.

Technical and Warranty Manager HPM Muhamad Zuhdi menjelaskan panjang lebar tentang kinerja sistem turbo pada Civic terbaru ini. Pada intinya, sistem turbo pda Civic ini memanfaatkan gas buang untuk memampatkan udara masuk ke dalam silinder head. “Efeknya, pembakaran menjadi lebih maksimal dan tenaga yang dihasilkan meningkat drastis,” ujar Zuhdi.  

Meski bertenaga besar, Zuhdi mengklaim mesin Civic Turbo lebih hemat bahan bakar. Sebab, Honda menyematkan fitur ECON yang berfungsi mengatur kerja mesin dan fungsi-fungsi lain untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar.

Saya sebenarnya sedikit penasaran dengan klaim ini. Setelah saya geber habis-habisan di Sentul, mobil yang saya kendarai juga sempat sedikit ngebut di Jalan Tol Jagorawi-Cikampek. Masuk ke Bandung sudah menjelang malam, sekitar pukul 19.00 WIB. Kondisinya luar biasa macet setelah keluar dari pintu tol Pasteur, menuju Dago.

Waktu pulang esok harinya, dari Bandung menuju Cikampek lumayan lancar, mobil bisa melanju dengan kecepatan rata-rata 80-100 kilometer per jam. Memasuki kawasan Jababeka menuju Jakarta, kemacetan parah mulai terjadi. Mobil hanya sanggup melaju dengan kecepatan 0-5 kilometer per jam. Bahkan harus berhenti agak lama di sejumlah titik. Jadilah, dari Jababeka hingga keluar tol Sunter mobil dalam kondisi stop and go.

Nah, bagaimana konsumsi bahan bakarnya? Begitu sampai di kantor pusat HPM di Jalan Gaya Motor, Sunter, Saya melihat angka indikator konsumsi bahan bakar di speedometer cluster di kisaran 13,5 kilometer per liter. Angka ini tentu berbeda dengan tingkat konsumsi di mobil Civic lain yang saat itu juga turut diujicoba. Ada yang 11 kilometer per liter, ada juga lebih hemat dari saya. Kesimpulan saya, dengan berbagai kondisi mengemudi dan jalanan (lancar-macet) tingkat konsumsi bahan bakar Civic Turbo masih tergolong irit.

Salah satu fitur yang sangat membantu dalam berkendara di jalanan macet adalah fitur Auto Brake Hold. Saat macet dan mobil dalam keadaan stop and go, pengemudi cukup memencet tombol brake hold (hingga indikator “brake hold” di speedometer cluster menyala hijau) dan lakukan pengereman. Setelah berhenti, Anda dapat mengangkat kaki dari pedal rem tanpa khawatir mobil akan berjalan. Untuk menjalankannya kembali, cukup injak pedal gas dan mobil akan kembali melaju.

Fitur yang juga sangat membantu adalah Remote Engine Start yang dapat diaktifkan sesaat sebelum memasuki mobil. Fitur ini berfungsi memudahkan untuk membuka dan mengunci pintu, menyalakan mesin, hingga mengaktifkan AC.

Mobil yang dijual dengan harga Rp 475 juta (on the road Jabodetabek) ini juga dibekali fitur canggih lainnya seperti Smart Entry, Cruise Control, dan Push Button Start, Hill Start Assist, Vehicle Stability Assist, dan sebagainya. “Hingga Mei 2016, Civic Turbo sudah dipesan lebih dari 300 unit,” kata Jonfis Fandy, Direktur Marketing dan Layanan Purnajual HPM.

Honda, Hachigo, dan Downsizing Engine

Pengalaman mengendarai Honda bermesin kecil yang dilengkapi turbo sebenarnya sudah bukan barang baru bagi saya. Akhir Oktober tahun lalu, saat menghadiri Toyota Motor Show di Jepang, saya juga berkesempatan mencoba dua unit mobil bermesin kecil dari Honda yang dilengkapi turbo. Mobil itu adalah Honda S660 dan Honda Jade RS. Kedua mobil itu termasuk yang sedang gencar diperkenalkan Honda Motor Co., dengan kampanye downsizing engine. Performa keduanya memang luar biasa saat saya geber di salah satu bagian dari Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang, Selasa pagi, 27 Oktober 2015 lalu.

Di pembukaan booth Honda di Tokyo Motor Show, 28 Oktober 2015, CEO Honda Motor Co. Takahiro Hachigo kembali mengulang kampaye yang dilakukannya sejak awal ditunjuk menjadi CEO Honda Motor Co., Juli 2015, yakni salah satu fokus Honda adalah mengembangkan mobil bermesin kecil yang dilengkapi turbo.

Civic merupakan salah satu produk perdana yang masuk program downsizing engine. Jepang dan Amerika merupakan pasar pertama untuk produk ini, kemudian ke berbagai negara maju lainnya. Nah, sekarang Civic Turbo ini sudah masuk pasar Indonesia. Psttttttt… kabarnya, Civic Turbo Hatchback juga akan dibawa ke Indonesia. Kita tunggu saja, semoga ada yang bertransmisi manual untuk para three pedal lovers. Tapi ini masih “kabarnya” ya…

 

 

Ikuti tulisan menarik Wawan Priyanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu